Holiday

3.7K 174 0
                                    

Setidaknya kini aku lebih nyaman denganmu tapi tak bisa ku pungkiri rasanya debaran ini masih milik seseorang

***

Pagi ini Syilla sudah rapi dengan atasan berompi denim dan celana panjang denim serta flat shoes.

Syilla masih memakai roll untuk poninya dan sibuk mencatok rambutnya tiba tiba seseorang masuk kedalam kamarnya.

"Percuma lo nata rambut kayak gitu,ngabisin tenaga", Rafta duduk ditepi ranjang Syilla.

Syilla sudah selesai dengan kegiatannya lalu ia menoleh kearah Rafta,"Gapapa biar gue cantik".

"Kamu lebih cantik kalo apa adanya", Rafta tersenyum kearah kekasihnya itu yang terlihat tampil maksimal didepannya.

Syilla mencopot rollnya dan mengambil tasnya lalu menarik tangan Rafta,"Iya terserah".

Mereka berdua menuruni anak tangga dan mendapati Varel diruang tamu bersama pacarnya yang allhamdullilah masih sama.

"Mau kemana dek?",tanya Varel.

"Jalan jalan dong,ga kayak lo pacaran ga modal banget cuman dirumah",cibir Syilla.

Varel yang tak mau direndahkan ia langsung berdiri dari tenpatnya dan menggandeng tangan pacarnya,"Kita pergi,kamu mau kemana?".

Dasar abang tengil modal modus doang :v -Syilla

Syilla tak menghiraukan kakaknya itu ia dan Rafta berlalu keluar rumah.

"Rel,itu pacar adik kamu?", tanya gadis itu.

Varel mangangkat bahunya,"Ga tau,setahu gue sih mereka sahabatan".

"Rugi banget ya padahal ganteng gitu,sahabat yang satunya lagi juga ganteng", ucap gadis itu polos.

"Gatau adek gue emang ga jelas,udah gausah dibahas".

–––

Syilla kini mengerti maksud dari omongan Rafta tadi bahwa dirinya akan percuma menata rambutnya.

"Aku kira kamu bawa mobil Raf", Syilla mengerucutkan bibirnya.

"Pake motor biar romantis", Rafta mengangkat ngangkat kedua alisnya.

Dengan terpaksa Syilla menyetujui saja keputusan Rafta meski dirinya kesal dan menyesali mengapa tadi ia lama lama menata rambutnya.

Syilla sudah berada diatas motor Rafta tapi Rafta tidak menjalankan ninja hitam itu.

"Raf buruan jalan".

"Kamu ga peka amat sih", Rafta melingkarkan tangan Syilla diperutnya.

"Biar ga jatoh", lanjutnya.

"Modus",Syilla mencibirnya,tapi Syilla malah mempererat pelukan itu dan sekarang tidak ada jarak diantara mereka.

Motor Rafta melaju meninggalkan perumahan itu.

"Raf..".

"Apa sayang?"

"Parfum kamu baru ya?".

HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang