Liburan

3K 143 0
                                    

Tenang saja aku tidak akan menyia nyiakan setiap detik denganmu,karena tiap detiknya adalah sebuah kecukupan Bagiku

***

Seorang gadis dengan penampilan cantik tengah mengecek ponselnya sekali lagi,tapi lagi lagi tak ada kabar dari seseorang yang ia harapkan sejak lama,sudah hampir satu bulan beralalu tapi Ricky tak pernah memberi kabar kepada Syilla,gadis itu menghela nafas panjang tak habis pikir dengan sahabatnya itu,bagaimana ia tak pernah membalas satu pesan pun darinya juga telponnya tak pernah diangkat.

Syilla akhir akhir ini jadi cemas dan khawatir sendiri dengan Ricky padahal satu minggu yang lalu ia sempat datang ke rumah sahabatnya itu dan bercengkrama dengan Shinta yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri,Shinta juga mengatakan keadaan Ricky disana baik baik saja dan kemungkinan mengapa cowok itu susah untuk dihubungi karena memang disana sangat sibuk.

Gadis itu membuka galeri dan melihat sebuah foto sepasang remaja yang sedang tersenyum lebar tampak jelas disana dirinya tengah dirangkul oleh Ricky yang berlatar pantai dengan deburan ombak.

"Ga kerasa ya Ky,waktu cepet banget berlalu,kayaknya foto ini baru aja diambil kemaren padahal foto ini hampir dua tahun yang lalu".

"Kalo lo disana ternyata udah lupa sama gue,gue sumpahin lo balik kesini jadi gembel".

"Semoga lo ga bikin ricuh di negara orang deh".

Gadis itu kemudian terkekeh dengan ucapannya sendiri,saat sedang mengamati ponselnya tak sadar ternyata seseorang sudah berada disampingnya.

"Kangen tuh curut,sayang?".

Syilla menoleh kesumber suara lalu cengengesan,"Eh Rafta,kok udah dateng cepet banget".

"Puas puasin deh liat fotonya,kita ga jadi liburan", ucapnya lalu berlalu dari sana.

Tapi lengannya ditahan oleh Syilla, gadis itu menunjukkan puppy eyesnya,"Rafta,jadi ya?".

Rafta menghela nafasnya lalu merangkul kekasihnya itu, "Buruan,kita udah ditunggu anak anak".

–––––

Syilla sedang melihat keluar jendela sambil terus mengambangkan senyumnya,lalu tiba tiba atap mobil sport yang ditumpanginya terbuka, dan angin mulai menerpa dirinya sehingga kini anak rambutnya sedang berkibar.

"Kamu pekaan deh,Welcome Bali", ucap gadis itu sambil mencubit pipi kekasihnya sekilas.

Gadis itu membuka makanan ringan lalu memakannya sambil terus mengambangkan senyumnya.

"Rafta aaa...", Syilla menyodorkan tangannya hendak menyuapi cowok itu.

Rafta menerima suapan gadis itu sambil masih fokus menyetir.

Disela sela kegiatan nyemilnya gadis itu kembali membuka suara,"Ga nyangka deh,akhirnya kita bisa liburan bareng ke bali",ucapnya antusias.

"Norak,kayak ga pernah ke bali aja", Rafta tertawa lalu mengacak rambut Syilla gemas.

Syilla berdecak,"Ngerusak suasana aja".

Rafta mengambil tangan Syilla lalu menautkan jemarinya disana,seketika rasa hangat menyengatnya.

Syilla tersenyum jahil,"Kalo kata temen temen aku cowok yang nyetir pake satu tangan itu keren,dan aku sekarang sudah membuktikan".

Rafta tertawa,"Kok kamu sekarang jadi alay,perasaan ini bukan pertama kalinya".

Gadis itu kembali berdecak lalu melepaskan genggaman kekasihnya,"Tuh kan ngerusak suasana lagi,padahal suasana disini itu romantis Rafta,tapi lo rusak mulu,sebel gue".

HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang