Bukan perkara hal yang mudah untuk bisa mengenal semua tentangmu,tapi aku akan dengan senang hati melakukan hal yang tak mudah itu
***
"Happy anniversary ke satu bulan sayang".
Syilla pikir Rafta lupa dengan anniv nya hari ini tapi ternyata tak disangka ini lebih romantis sedikit daripada saat Syilla ditembak dulu.
Syilla mendekat kearah Rafta dengan senyuman yang terus mengambang lalu memeluk boneka gurita itu setelah mengambilnya dari pelukan Rafta.
Mungkin jika ini tidak sedang ditempat umum ia akan memeluk cowok dengan senyuman manis itu erat erat.
"Thanks".
"Thanks doang aja nih?",Rafta menaik naikan kedua alisnya.
"Lo mau apa emangnya?".
"I want your hug".
Syilla mencubit pelan lengan Rafta,"Ini tempat umum!".
Rafta terkekeh,"I am just kiding".
"Yaudah kita cari makan", Rafta merangkul Syilla posesif,kini Syilla merasakan desiran aneh pada hatinya,rasanya saat ini jantungnya berdebar dua kali lebih cepat.
Entah mengapa semenjak Syilla pacaran dengan Rafta sikap ganjen cowok itu perlahan menghilang dan sekarang justru menjadi cowok yang menyebalkan tapi ngangenin dan sering gombal receh seperti Ricky,tapi cowok ini sukses membuat hati Syilla perlahan terbuka.
–––
Rasanya terlalu merepotkan jika Syilla membawa boneka yang lumayan besar itu untuk makan jadi sekarang ia memutuskan untuk makan di luar mall saja.
Keduanya kini sudah berada didalam mobil,dan sedang sibuk memasang sabuk pengamannya masing masing.
Syilla menatap Rafta lekat,Rafta yang menyadari itu merespon dengan mengangkat alisnya tanda bertanya.
Syilla meletakkan jari telunjuk dibibirnya sendiri dan menepuknya sekilas,masih tanpa suara Rafta menganggukan kepalanya dan memejamkan mata lalu mendekat kearah Syilla.
Lah Rafta ngapain,bikin gue deg deg an aja -Syilla
Nafas Syilla tertahan saat Rafta semakin mendekat lalu ia sadar sepertinya cowok itu salah faham.
Chupp
Kann hmm 🌚
Rafta mencium sekilas pipi Syilla lalu tersenyum dan duduk kembali dikursinya.
Nyosor ae nih cowok :") -Syilla
"Raf --"
Rafta menatap Syilla heran,"Hmm? Minta cium lagi?",ucapan Rafta terpotong.
"Aku itu tanya kenapa sudut bibir kamu lebam? Bukannya minta cium --".
Rafta malah terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,"Ohh gue kirain lo minta itu".
"Habis berantem lagi?", Syilla mengusap lembut luka lebam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT [COMPLETED]
Fiksi RemajaTak ada yang lebih bahagia saat aku menatapmu dan kamu membalas tatapanku. Rasanya setiap kali tatapan kita bertemu jantungku ini selalu berdebar tak menentu. Tapi mengapa aku merasa dalam tatapan itu kamu hanya menganggapku tak lebih dari seorang s...