Sebuah Fakta

3.4K 154 2
                                    

"Jangan stuck memandang suatu hal dari sudut pandang lo karena bisa saja hal itu baik atau buruk dari sudut pandang yang berbeda" -Ricky Biano Manuel

***

Dua bintang sekolah yang masih lengkap memakai seragam sekolahnya kini saling beradu pandang diatas rooftop sekolah, padahal langit nampaknya sudah akan menggelap,bahkan sekolah nampak sepi karena teman temannya yang tadi juga berlatih basket sudah pulang satu per satu,menyisakan mereka yang sampai saat ini masih bungkam.

Seseorang tengah menatap mata elang yang kini nampak mempercikkan api emosi,tapi diantara keduanya tidak ada komunikasi.

Karena tak ingin berlama lama Rafta akhirnya melontarkan pertanyaan, "Ngapain nyuruh gue kesini? Ini udah mau gelap,mending kita pulang aja kalo lo sampe sekarang ga ngomong apa apa".

Rafta membalikkan badannya dan akan beranjak dari sana tetapi Ricky dengan cepat membalikkan badan Rafta dan memberikan pukulan keras disudut bibir cowok itu.

Rafta memberi tatapan bingung dan menghapus darah yang mengalir dengan ibu jarinya,"Apa maksud lo?".

"Gue udah tahan dari dulu dengan sikap lo Rafta! Tapi gue ga terima kalo Sisi yang lo sakitin! Bahkan ga sekali atau dua kali!", Ricky menendang perut Rafta dan cowok itu tersungkur.

"Lo salah paham Ky", Rafta berdiri walau terasa sulit.

"Ini ga seperti yang lo kira", lanjutnya.

"Terus apa ha?! Setelah lo putus sama Sisi dengan bahagianya lo balikan sama mantan lo,dan menunjukkan semuanya didepan Sisi,hey man cewek itu punya hati!".

Karena Rafta hanya bungkam,Ricky menghajar Rafta tapi Rafta bukannya membalas justru ia hanya menangkis nangkis saja.

"Apa?! Ngomong bangsat!".

Kini Rafta juga tersulut emosi kini ia tidak hanya menangkis tapi juga melawan.

Rafta menonjok sudut bibir Ricky dan darah keluar dari sana,"Disini bukan hanya gue yang bangsat! Lo juga!".

"Apanya! Gue justru selama ini berusaha buat ngelindungi Sisi,bukan nyakitin dia!", Ricky tersenyum meremehkan.

"Lo kira gue bodoh?! Lo mainin dia Anjing! Disaat dia ngerasa nyaman sama lo tapi lo justru ga ngehirauin dia dan lo malah sama cewek lain!".

"Cewek lain?".

"Amanda! Lo justru lebih parah lo mainin dua hati cewek sekaligus! Seolah lo mengikat Syilla tapi lo justru berkeliaran sama Amanda".

"Tutup mulut lo!".

Rafta tersenyum meremehkan, "Kenapa? Udah sadar sekarang?".

"Bangsat!", Ricky memberikan pukulan lagi kepada Rafta.

"Gue kira selama ini lo sama cewek cewek lain karena ga tega buat nolak mereka ternyata lo sama aja kayak gue!",Rafta tertawa meremehkan dan hanya ditatap dingin oleh Ricky.

"Mending lo pulang terus pilih Amanda atau Syilla,daripada lo bikin anak orang sakit hati", nada bicara Rafta meremehkan.

Nafas Ricky memburu,"Cukup! Amanda itu sepupu gue!".

Rafta kaget dengan ucapan cowok itu, "Sepupu? Haha lucu candaan lo gausah ngaco!".

"Otak lo aja yang terlalu gabisa mikir dan percaya sama gue",Ricky tertawa pelan dan masih dengan tatapan dinginya.

Rafta melunak lalu menghampiri Ricky,"Jadi selama ini sikap lo ke Amanda karena lo sepupunya?".

"Bunda nyuruh gue buat jagain Amanda!".

HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang