Aku sadar sepenuhnya kalau status kita hanya sahabat. Tapi bolehkah aku mencintaimu lebih?
***
Ricky menunjukkan senyuman manisnya sementara Syilla langsung terdiam dan pipinya terasa memanas.
"Gausah merah gitu wajahnya,gue cuman bercanda kali", Ricky tertawa terbahak bahak melihat wajah kesal Syilla.
Memang seorang Ricky tetaplah Ricky yang tidak pernah serius dengan ucapannya.
"Tau ah,nyebelin",Syilla memayunkan bibirnya.
"Hahaha,tapi lo tetep sahabat gue yang paling gue sayang", Ricky mengacak ngacak rambut Syilla dengan gemas.
"Terserah"
"Ih Sisi lo jangan ngambek dong,emang lo mau gue sayang lebih dari sahabat?", Ricky merangkul Sahabatnya itu.
Syilla melototkan matanya dan mendengus kasar.
"Okke sorry"
"Minta maaf mulu lo", ucapnya cepat.
"Dimaafin ga? Gue beliin ice cream deh".
"Gue ga minta sih,tapi kalo lo kasih ya gue terima", ucapnya dengan nada lambat.
"Tinggal jawab iya aja pake muter muter segala lo,yaudah kalo ga mau gue balik dulu,bye", Ricky beranjak dari duduknya.
Ga peka atau pura pura ogeb sih? -Syilla
Syilla menyusul cowok itu dengan cepat lalu menarik seragamnya dari belakang,"Mau kemana lo? Penuhi janji lo dulu".
Ricky berbalik,"Katanya gamau".
"Mau gue mau..".
"Yaudah buruan pendek".
"Gue ga pendek Kyky!".
"Iya ya ga pendek tapi kurang tinggi aja", Ricky tertawa puas setelahnya.
Keduanya berjalan menuju box ice cream disamping kantin sekolah GIS yang dari jauh saja box itu telah membuat mata Syilla berbinar.
–––
Waktu berlalu sangat cepat hingga sang pemeran utama dalam hidupnya telah terbuai dengan kenikmatan sesaat bahkan sangat sederhana yang mampu membuatnya terus mengambangkan sebuah senyuman tulus dari bibirnya.
Amanda sedang berada dikamarnya dan menulis di diary sambil terus melengkungkan sudut bibirnya.Setelah selesai Amanda menutup bukunya dan merebahkan dirinya dikasur,baru saja ia hampir terlelap seseorang masuk ke kamarnya.
"Sayang diminum dulu obatnya",seorang wanita cantik paruh baya masuk dengan membawa nampan berisikan segelas air dan banyak obat.
Amanda mendengus kasar,"Iya bun taruh situ aja,nanti aku minum".
Bunda Amanda meletakkan nampan itu diatas nakas dan berlalu meninggalkan kamarnya,"Yaudah diminum ya jangan lupa".
Amanda menatap banyak obat obatan itu dan meminumnya satu per satu.
–––
Syilla memasuki gerbang sekolah dengan senyuman yang mengambang dan mendapati sosok cowok dengan menggunakan headseat ditelinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT [COMPLETED]
Fiksi RemajaTak ada yang lebih bahagia saat aku menatapmu dan kamu membalas tatapanku. Rasanya setiap kali tatapan kita bertemu jantungku ini selalu berdebar tak menentu. Tapi mengapa aku merasa dalam tatapan itu kamu hanya menganggapku tak lebih dari seorang s...