"Ky jangan jadi pelangi lagi ya datang dengan indah dan memberi kenyamanan tapi perlahan memudar lalu menghilang" -Syilla Angela Adibrata
***
Syilla sedari tadi tak henti hentinya menggosok tangannya gelisah,karena dokter belum juga keluar dari ruangan itu.
Gadis itu menundukkan kepalanya sambil terus menenangkan dirinya sendiri,dan tiba tiba seseorang menyentuh bahunya.
"Gimana Amanda Si?".
Syilla mendongakan kepalanya dan mendapati dua orang cowok yang sangat ia kenali,gadis itu hanya menggelengkan kepalanya saja untuk menanggapi pertanyaan cowok itu.
Ricky menghela nafasnya gusar lalu duduk disebelah gadis itu diikuti oleh Rafta.
"Kyky,gimana ini? Ga akan terjadi sesuatu kan sama Amanda?".
"Lo tenang dulu Si".
"Ini salah gue, harusnya gue ga ngajak Amanda,tapi gue gatau kalo dia sakit,gue–", Ucapan gadis itu terpotong karena Ricky langsung merangkul bahunya dan memegang tangannya yang sedari tadi bergetar.
"Sisi lo tenang,ini bukan salah lo".
"Emang Amanda sakit parah ya Ky? Kok lo dari tadi juga panik", sahut Rafta tiba tiba.
Ricky bungkam tidak bisa menjawab pertanyaan temannya itu,tapi gadis disebelahnya justru terus mendesaknya.
"Amanda sakit parah Ky? Kyky?! Jawab gue!", Syilla menggoyangkan lengan Ricky.
Baru saja Ricky akan menjawab pertanyaan gadis itu tapi seorang wanita cantik paruh baya tiba tiba datang dan membuat ketiga remaja itu kompak berdiri.
"Amanda gimana Ky?", bunda Amanda bertanya dengan tergesa.
"Masih ditangani dokter bun".
Sedetik kemudian dokter keluar dari ruangan itu.
"Apakah ada keluarga pasien?".
"Saya bundanya".
Raut wajah dokter itu nampak sedih,"Kanker darah pasien sudah masuk stadium tiga,jadi Ibu silahkan ikut saya ke ruangan saya karena banyak hal yang ingin saya bicarakan".
Bunda Amanda merasa bertambah sedih,dan Ricky berusaha menenangkan wanita yang berstatus tantenya itu,Ricky menepuk pelan dan membelai lembut bahu tantenya itu sebelum tantenya mengikuti dokter.
Sementara itu Syilla tampak syok, gadis itu terduduk dikursi dan masih tidak bisa berkata apapun,hanya air matanya saja yang kini tiba tiba lolos.
Kanker darah?
Amanda sakit kanker?
Jadi selama ini..,?
Tak bedah jauh Rafta juga terkejut dengan kejadian ini,cowok itu juga nampak memikirkan sesuatu.
Setelah beberapa detik Syilla bangkit dari duduknya dan perlahan mendekati Ricky,"Gue ga salah denger Ky?".
"Amanda sakit kanker? Sejak kapan?", lanjutnya.
"Iya sejak kapan Ky?", Rafta berdiri disebelah cowok itu.
Ricky menghela nafasnya sejenak,"Dia sebenarnya pas umur 10 tahun sudah divonis kanker darah stadium 1 tapi setelah melakukan pengobatan rutin,dia berhasil ngelawan penyakitnya,tapi ga lama pas dia masuk SMA sel kanker itu aktif lagi dan berkembang pesat".
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT [COMPLETED]
Teen FictionTak ada yang lebih bahagia saat aku menatapmu dan kamu membalas tatapanku. Rasanya setiap kali tatapan kita bertemu jantungku ini selalu berdebar tak menentu. Tapi mengapa aku merasa dalam tatapan itu kamu hanya menganggapku tak lebih dari seorang s...