Dasar Lelaki

3.3K 158 0
                                    

Meskipun sesuatu yang sangat rapat untuk ditutupi pada akhirnya akan ada celah yang akan membukanya perlahan

***

Matahari yang sedari pagi tadi bersinar terang kini sesuatu yang hangat itu telah terbenam,indah langit jingga dengan sapuan awan tipis perlahan berganti dengan gelapnya khas langit malam,namun langit malam tak kalah indahnya dengan langit sore,langit ibukota itu dihiasi dengan cahaya remang bulan dan gemerlap bintang.

Langit jakarta malam itu memang sangat indah karena cuaca sedang bersahabat,tapi berbanding terbalik dengan suasana hati Syilla saat ini.

Cewek dengan baju santai itu sedang menunjukkan ekspresi gelisah sedari tadi,matanya terus bergantian melihat ponsel yang tergeletak diranjang,dengan layar yang masih menyala. Tangan kananya memegang rekening tabungan. Syilla tidak henti-hentinya melihat kedua benda itu.

Syilla melemparkan asal rekening tabungan itu pada ranjangnya lalu merebahkan tubuhnya dan mengambil benda pipih dengan case berwarna tosca.

Mata cokelat itu seperti menginginkan sesuatu karena sedari tadi Syilla tak henti hentinya menatap layar ponsel.

Syilla mendengus kasar lalu ia bangkit dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar yang bernuansa biru itu.

Lalu ia masuk kedalam ruangan tepat didepan kamarnya yang bernuansa hitam putih.

Ruangan itu tak lain adalah kamar Varel Alano Adibrata.

Syilla masuk kedalamnya dengan begitu saja dan mendapati kakaknya yang sedang asik bermain tablet.

Gadis itu duduk disamping kakaknya dengan senyuman yang sangat manis.

Iya guys mereka udah baikan,gegara Varel ngerayu Syilla pake ice cream sama cokelat yaudah Syilla udahan marahnya,simple banget memang :)

Varel yang menyadari ada yang aneh dengan gadis itu lantas ia menoleh dan mengangkat satu alisnya.

Syilla masih tersenyum dan mendekatkan dirinya lalu memeluk kakaknya itu,"Kak Varel yang baik hati dan rajin mena-",ucapannya terpotong.

"Mau apa lo?".

Syilla melepaskan pelukannya lalu menghadapkan ponselnya pada sang kakak,"Bagus nggak kak?".

Varel melihat sekilas,"Bagus",lalu ia beralih menuntaskan gamenya.

"Gue pengen deh kak,tapi duit gue ga cukup".

Varel menyelesaikan gamenya lalu menaruh tablet disebelahnya,kini mata kopinya beralih melihat adiknya itu.

"Baru aja sebulan yang lalu lo beli sepatu mahal di Singapura Syill,dan sekarang lo mau sepatu itu? Sepatu lo udah banyak kali,jangan boros boros",Varel berusaha menasehati adiknya itu.

Syilla mengerucutkan bibirnya,"Ihh kak biarin aja kali,papa duitnya juga banyak".

"Syilla lo harus belajar nggak manja ya,semua yang lo mau ga bisa lo dapet gitu aja".

Sebenernya tujuan Syilla ke kamar kakaknya itu untuk merayu kakaknya agar mau menambahi kekurangan untuk membeli sepatu itu tapi jika ia sudah dinasehati seperti ini ia jadi malas.

Syilla bangkit dari tempatnya, "Yaudah gue langsung minta papa aja".

"Silahkan aja,kalo papa ngasih".

HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang