Biarlah kisah kita melebur bersama semburat langit jingga yang membara
Gadis yang sedang berada di balkon kamar resortnya,sedang menikmati view pantai sambil bercengkrama lewat telepon.
"Iya pa,udah nyampe dari tadi".
(Jangan macem macem disana)
"Paling ke bar".
(Syilla! )
Gadis itu tertawa,"Nggak pa, bercanda".
(Sekalian kamu awasin resort kita)
Syilla berdecak,"Papa,aku disini itu mau liburan".
(Sekalian kamu belajar bisnis sayang)
Syilla mendengus kasar,"Aku kan udah bilang dari dulu,aku pengen jadi desainer,kalo masalah bisnis biar kak Varel atau Vano aja ya pa".
(Paling nggak kamu juga harus tau tentang bisnis)
"Hmm terserah"
(Jaga diri,kalo ada apa apa langsung telpon papa)
"Keburu aku kenapa kenapa dong? Ya kali papa bisa ke sini dalam waktu beberapa menit".
(Pokoknya kalo ada sesuatu langsung hubungi papa,gausah ngebantah)
"Okke".
(Yaudah,papa ada meeting,byee)
"Byee".
Sambungan telepon terputus lalu ada pesan masuk diponselnya.
My Rafta : Cepetan keluar aku didepan kamar kamu
Syilla beranjak dari kamarnya dan membuka pintu,benar saja Rafta sudah berada disana.
Cowok itu langsung menggandeng tangan Syilla,"Keluar yuk,bosen disini".
––––
Deburan ombak menggulung hingga ke tepi pantai,pemandangan itu seolah memaksa siapa saja untuk mendekat,seperti saat ini sepasang remaja sedang bermain ditepinya.
"Mau liat disini aja? Isshh ga seru", ucap seseorang yang tengah merangkul bahunya.
"Dingin Raf,masih pagi",ucap Syilla tanpa mengalihkan pandangannya.
"Yaudah aku kesana sendiri", Rafta melepaskan tangannya yang berada dibahu Syilla, lalu berjalan mendekat kedalam pantai,kini kakinya telah disentuh oleh air akibat gulungan ombak.
"Sini sayang,ga dingin kok", Rafta melambaikan tangannya.
Syilla tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, lalu ia mengambil ponselnya,"Rafta liat kesini".
Gadis itu mengambil gambar kekasihnya,dan terlihat disana wajah tampannya sangat terekspos,terlihat disana Rafta tersenyum kearahnya.
"Ga adil banget,aku juga harus dapet foto candid kamu", Rafta dengan sigap mengarahkan ponselnya kepada Syilla dan terambilah gambar kekasihnya itu.
Rafta tertawa disana,"Lucu banget wajah kamu".
Syilla berdecak,"Ihh Rafta,ga ngomong dulu,jelek kan pasti?".
Rafta masih tertawa,"Jelek banget".
Syilla mencak mencak tidak terima lalu dirinya mendekat kearah Rafta, saat ia hendak mengintip hasilnya tiba tiba Rafta melemparkan ponselnya lalu menggendong dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT [COMPLETED]
Teen FictionTak ada yang lebih bahagia saat aku menatapmu dan kamu membalas tatapanku. Rasanya setiap kali tatapan kita bertemu jantungku ini selalu berdebar tak menentu. Tapi mengapa aku merasa dalam tatapan itu kamu hanya menganggapku tak lebih dari seorang s...