Maaf jika sampai saat ini debaran jantungku bukan untukmu melainkan masih untuknya,semua ini diluar kendaliku.
***
Mereka berdua sudah ada difestival ice cream dan coklat itu,Syilla nampak semangat memakan banyak ice cream dan coklat sampai mulutnya celemotan ice cream.
Rafta tersenyum simpul melihat Syilla,"Kalo makan itu pelan pelan,berantakan semua kayak bayi".
Rafta mengambil tisue dan membersihkan mulut Syilla,tapi Syilla malah melanjutkan makannya dan berantakan lagi.
Cobak aja dari dulu lo jadi milik gue kayak gini,gue tobat Syill :) -Rafta
Hmm bullshit -,- -Author
Setelah Syilla puas makan semua itu ia mendekat kearah Rafta dan berbisik,"Raf ini gaboleh dibungkus?".
Rafta terkekeh,"Ya nggak boleh lah,kamu ada ada aja".
Syilla mengerucutkan bibirnya karena kecewa,padahal jika boleh dibungkus pasti Syilla akan membawa pulang banyak ice cream dan coklat,kan lumayan tiap hari makan ice cream sama coklat gratis.
"Kenapa? Belum puas? Lo kan bisa makan lagi", lanjut Rafta.
"Emm udah puas kok", Syilla menjawab dengan ragu,ga mungkin kan dia harus jujur.
–––
Syilla sudah diantar Rafta pulang kini ia melangkahkan kakinya menuju kedalam rumah rasanya ia ingin cepat cepat mandi air hangat lalu memakai masker dan istirahat.
Tapi sepertinya rencana dia untuk cepat cepat istirahat tidak akan terlaksana,saat ia masuk kedalam rumah,cowok beralis tebal itu sedang seru serunya bermain ps bersama kakaknya.
Syilla mengambil kesempatan itu untuk mengendap ngendap menuju lantai atas,tapi baru saja tiga langkah suara Varel mengagetkannya,"Dari mana aja lo?".
Syilla menepuk jidatnya,"Emm itu kak abis ada urusan sebentar,yaudah gue mau kekamar dulu".
Syilla mempercepat langkahnya menaiki tangga sementara itu Varel dan Ricky menatap bingung.
"Adek lo napa kak? Cuek banget,tumben", Ricky mengalihkan pandangannya ke layar tv.
"Ga dianggep kali lo", Varel terkekeh sementara Ricky menatap kesal.
Setelah lama Ricky tidak pernah main kerumah Syilla,kini cowok itu kesini lagi,Varel juga sempat bertanya mengapa cowok itu tidak pernah kerumahnya tapi hanya dijawab dengan alasan sibuk,Varel pun mengiyakan saja.
–––
Syilla sudah selesai mengguyur dirinya dibawah air hangat kini ia sudah berpakaian tidur lengkap dan melangkahkan kakinya keluar kamar mandi sambil tangan kanannya mengeringkan rambut dengan handuk.
Saat ia keluar dari kamar mandi ia membulatkan matanya saat melihat Ricky sudah duduk dipinggir ranjangnya dan matanya menunjukkan sorot kesal.
"Kyky ngapain lo ada di kamar gue?". Syilla meletakkan handuknya.
Ricky menunjukkan cengirannya, "Udah lama ga kesini".
"Lagian gue kan bilang kita hari ini latihan", lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT [COMPLETED]
Teen FictionTak ada yang lebih bahagia saat aku menatapmu dan kamu membalas tatapanku. Rasanya setiap kali tatapan kita bertemu jantungku ini selalu berdebar tak menentu. Tapi mengapa aku merasa dalam tatapan itu kamu hanya menganggapku tak lebih dari seorang s...