"Dan sanggupkah dia bertahan dan memelukmu...
Di tengah deras curah sikap egomu?"***
Hari ini adalah hari yang paling ditunggu oleh gadis yang memiliki rambut panjang itu,bukan karena hari pembagian rapot melainkan hari dimana hubungannya dengan Rafta sudah tidak perlu ditutupi lagi.
Gadis itu sekarang tengah berdiri didepan cermin dengan seragam lengkap dan rapi seperti biasanya.
Syilla terus saja memandangi pantulan dirinya di cermin sambil mengambangkan sebuah senyuman, tapi saat ada sebuah notif dari aplikasi berwarna hijau di ponselnya,gadis itu buru buru beranjak dari kamarnya dan menuruni tangga sambil bersenandung riang.
Saat turun dari tangga Syilla melihat keluarganya sedang berkumpul di meja makan lalu gadis itu menghampirinya.
"Pa,ma nanti jangan lupa ambil rapot Syilla jam 9 ya".
"Iya,ayo makan dulu sini",kata Hilda yang sedang menuangkan minuman.
"Syilla sarapan di kantin aja deh,udah telat", Syilla bersalaman dengan kedua orang tuanya.
"Mau gue anterin Syill?",ucap Varel yang baru saja menelan potongan terakhir rotinya.
"Gausah kak gue udah ada yang jemput,gue berangkat dulu,dada..", Syilla berlari keluar rumah sambil melambaikan tangannya.
Syilla membuka gerbang rumahnya dan disana sudah ada cowok yang sedang bersandar pada motor ninja hitamnya.
Syilla tersenyum,"Morning pacar".
Rafta menautkan kedua alisnya lalu terkekeh,"Tumben banget".
"Tunggu,jangan jangan kamu kesambet ya?", Rafta meletakkan tangannya di dahi Syilla.
Syilla melirik keatas lalu mengambil tangan Rafta dan menggenggamnya, "Emm nggak,Udah ayo berangkat",Syilla melepaskan gengamannya.
Rafta mengangguk lalu duduk diatas motornya dan menyalakan mesin,diikuti oleh Syilla yang kini sudah duduk dikursi penumpang sambil memeluk pinggang Rafta.
Motor itu melaju meninggalkan rumah megah keluarga Adibrata.
Saat diperjalanan Syilla masih tersenyum sambil mengeratkan pelukannya.
"Jadi surprisenya ini nih?".
"Maksudnya?".
"Kamu jadi lebih cute?".
Syilla melepaskan pelukannya lalu memukul pelan punggung Rafta,"Ihh nggak,liat aja nanti".
"Emm atau jangan jangan kamu jadi juara umum ya ngalahin aku?".
"Udah gausah nebak kalau salah mulu".
––––
Saat tiba di sekolah Syilla langsung menarik Rafta ke kantin sekolah yang hanya diisi beberapa murid pagi itu lalu Syilla memesan nasi goreng dan duduk disalah satu meja kantin.
"Kamu belum sarapan Syill?".
Syilla menyuap sesendok nasi goreng kedalam mulutnya lalu menggeleng.
"Kamu disini dulu jangan kemana mana,aku mau beli minum sama roti".
Syilla masih makan dengan lahap sambil menganggukan kepalanya.
Rafta tersenyum lalu menepuk dua kali kepala Syilla,"Good girl",Rafta beranjak dari tempatnya.
Kantin mulai ramai karena memang hari ini murid dibebaskan kegiatannya sebab ada kegiatan pengambilan rapot oleh wali murid jam 9 nanti tapi para murid diwajibkan masuk sekolah sebab ada banyak pengumuman penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT [COMPLETED]
Teen FictionTak ada yang lebih bahagia saat aku menatapmu dan kamu membalas tatapanku. Rasanya setiap kali tatapan kita bertemu jantungku ini selalu berdebar tak menentu. Tapi mengapa aku merasa dalam tatapan itu kamu hanya menganggapku tak lebih dari seorang s...