Peduli?

3.7K 181 1
                                    

Rasanya seolah aku dipaksa untuk melepaskan namun nyatanya tanganku sama sekali tak pernah menggenggam.

***

Sudah 3 hari Syilla tidak bersama dengan Ricky,ia hanya bersama saat disekolah saja itu pun hanya dikelas.

Malam ini Syilla sedang merebahkan tubuhnya dengan nyaman diranjang,ia baru saja selesai mengerjakan tugas tugas sekolah yang melibatkan banyak rumus yang menyebabkan kepala mumet.

Syilla melihat kearah benda pipih yang ada di nakasnya,biasanya saat saat seperti ini pasti Ricky selalu mengganggunya dengan menelpon atau sekedar chat.

Tapi semenjak malam itu Ricky kini jarang menghubungi Syilla.

Syilla mendengus kasar dan mengambil benda pipih itu lalu menelfon seseorang tapi orang itu tak kunjung mengangkatnya.

Ricky angkat dong -Syilla

Tidak biasanya Ricky seperti ini,cowok itu selalu cepat mengangkat telfon Syilla.

Karena tak kunjung diangkat Syilla mengirim sebuah pesan.

Syilla : Ky besok jemput gue ya?

5 menit,10 menit,25 menit akhirnya ada pesan masuk,Syilla membuka layar hpnya dan membaca pesan itu.

Ricky freak : Maaf Si kayaknya gue ga bisa.

Syilla berfikir biasa saja mungkin Ricky sedang sibuk,lalu ia membalas pesan itu.

Syilla : Okke

Pesan terakhir Syilla hanya di read oleh Ricky padahal biasanya cowok itu selalu membalas chatnya dengan candaan atau hal hal yang membuat Syilla jadi senyum senyum sendiri.

Syilla membuka galeri pada ponselnya dan melihat foto fotonya bersama Ricky,setelah itu ia menaruh ponselnya dalam dekapannya dan memejamkan mata.

–––

Baru saja Syilla akan memesan taksi online tapi ia mendengar suara motor berhenti didekatnya.

"Rafta", Syilla tersenyum kearah Rafta.

"Syill berangkat bareng gue aja".

Syilla naik ke motor ninja hitam itu,lalu Rafta menjalankan motornya menuju sekolah.

Saat sampai di depan gerbang sekolah Syilla tiba tiba menepuk nepuk pundak Rafta,"Raf stop dulu disini".

"Kenapa Syill?", Rafta menghentikan motornya.

Saat ditanya Syilla hanya diam saja,lalu Rafta menoleh kebelakang ternyata gadis itu sedang menatap fokus kedepan.

Karena penasaran Rafta melihat kearah depannya ternyata motor Ricky masuk kedalam gerbang sekolah dengan membonceng seorang gadis yang tak lain adalah Amanda.

"Kayaknya posisi lo mulai terancam nih Syill", Rafta tertawa mencoba mencairkan suasana.

"Nggak ada posisi apapun Raf,dia juga sahabat Ricky kan?", Syilla tersenyum tipis," Yaudah ayo masuk Raf".

Rafta melajukan motornya memasuki sekolah untuk menuju ke parkiran.

–––

Saat ini kelas 11 IPA–2 sedang pelajaran olahraga mereka hari ini materinya basket,karena sudah selesai teori saatnya game.

HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang