Pertanyaan Mama

3.3K 174 0
                                    

Ragaku memang milikmu tapi entah mengapa hati ini masih belum bisa menjadi milikmu seutuhnya.

***

Saat ini Syilla terdiam ia sudah lelah berbicara tapi Rafta tetap saja memasang wajah datar dan cueknya.

Rafta mendengar sesuatu dari arah sampingnya lalu ia melirik kearah Syilla,"Laper?".

Syilla menundukan wajahnya dan mengangguk,Rafta yang tadi wajahnya datar kini kembali cerah karena gemas melihat Syilla seperti anak kecil.

"Kita cari tempat makan ya?".

Syilla masih menunduk dan hanya mengangguk saja,Rafta yang mengetahui itu tangannya kini membingkai pipi Syilla dan kini keduanya berhadapan.

Keluarin jurus ah.. -Syilla

"Rafta jangan kayak tadi aku takut,Syilla tadi cuman bercanda,maaf in Syilla",Syilla menujukkan wajah puppy eyesnya berharap Rafta bisa luluh.

"Jangan diulangi lagi", Rafta menepuk dua kali kepala Syilla dan menggandeng tangannya.

Ihh manis :( -Syilla

---

Mereka sudah duduk di salah satu meja yang ada di restaurant itu,Syilla nampak memilih menu makanan dan menyebutkan cukup banyak makanan yang ia pesan.

"Kamu pesan apa Raf?", Syilla menyodorkan buku menu kepada Rafta.

Rafta mengeryitkan dahinya,"Tadi kan kamu sudah pesan makanan banyak".

"Itu buat aku Raf,kamu milih aja sendiri".

"Nanti ga habis Syill kan sayang makananya", Rafta menutup buku menunya.

"Aku pilihin makanan kesukaan kamu masih sama kan?".

"Hmm terserah", Rafta mengalah saja dari pada berdebat dengan cewek ini tidak ada habisnya.

Makanan sudah datang,meja mereka berdua penuh dengan makanan pesanan Syilla.

Syilla memakan makanannya dengan lahap,dan benar saja semua makanan itu habis.

"Kamu ga kenyang Syill?", Rafta menatap bingung gadis itu yang kini sedang memakan salad buah kesukaannya.

"Kenyang soalnya udah habis", jawabnya enteng.

Setelah membayar makanannya mereka keluar dari restaurant tapi saat di depan pintu keluar ada seseorang yang menyapanya.

"Brother Rafta lo disini?", sapa Kaka kepada Rafta lalu mereka tos ala cowok.

Kaka menoleh kearah sebelah Rafta, "Eh ada macan inggris juga".

Fak :) -Syilla

Syilla yang tadi tak menghiraukan kini menatap tajam kearah Kaka.

"Hehehe bercanda", lanjutnya.

"Ngapain lo kesini? Mbuntutin gue?", ucap Syilla.

Kaka menatap malas kearah Syilla, "Kurang kerjaan amat sat".

"Kita langsung masuk aja Ka",sahut seseorang yang kini berdiri disamping Kaka.

Syilla menoleh kesumber suara yang familiar ditelinganya lalu tatapan mereka bertemu.

"Oh ya ini temen aku Aca", Kaka memperkenalkan Aca ke Rafta dan Syilla.

HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang