Teaser 1

6.7K 480 94
                                    

[ TEASER 1 : YOU as BYUN YENA ]


Mewujudkan mimpi di industri musik Korea Selatan sangatlah sulit, terlebih bagi anak seorang narapidana yang sudah di hukum mati belasan tahun lalu seperti aku. Banyak orang berkata anak pembunuh tidak pantas menjadi figur publik. Pihak agensi memiliki banyak alasan untuk tidak segera mendebutkanku, sementara aku tak pernah memiliki satupun alasan untuk dapat menyangkalnya.

Hidupku mulai menyedihkan setelah menjadi yatim piatu. Ibuku meninggal karena sakit beberapa tahun setelah ayah dieksekusi mati. Setelahnya, aku tinggal di sebuah panti asuhan tanpa ada orang tua yang mau mengadopsiku. Karena tahu latar belakangku, aku selalu diperlakukan berbeda entah saat di Panti, Sekolah, maupun di Agensi yang menaungiku sekarang sebagai trainee.

Terkadang, aku bertanya-tanya sendiri dalam tangis. Aku anak seorang pembunuh, lalu apa salahku? Aku tidak pernah membunuh siapapun, lalu kenapa harus aku yang menanggung semuanya sendirian? Aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan dari rahim seorang wanita yang diperkosa oleh penculiknya, aku tidak pernah meminta pada Tuhan untuk memiliki ayah seorang pelaku kejahatan, aku tidak pernah meminta semua itu. Lantas kenapa aku yang harus menerima caci maki?

“Yena-ya, poster-postermu...” lelaki tinggi itu datang dengan nafas terengah-engah, menghampiriku yang sedang berlatih tari menjelang debutku sebagai penyanyi solo. “Mereka hanya akan mendebutkan Bitna.”

Aku gagal debut lagi.

Aku tahu.

Alasannya akan tetap sama.

Aku anak seorang pembunuh.

Tidak terlalu menyakitkan bisa mendengarnya dari seorang Park Chanyeol. Dia satu-satunya sahabatku sejak kecil yang sama-sama yatim piatu. Bedanya, ayah Chanyeol bukanlah seorang pembunuh.

Seandainya saja aku bisa kembali ke masa lalu dan mengubah takdir, pasti hidupku tidak akan semenyedihkan sekarang. Mungkin jika aku kembali, aku bisa mendapat kasih sayang kedua orang tuaku yang telah lama kurindukan. Ya, seandainya saja.

“Chanyeol-ah, bisa kau temani aku ke kafe?”

“Tentu.”

Setiap pasang mata memandangku tak suka acap kali kulangkahkan kakiku keluar dari gedung agensi. Tak jarang para orang tua menjauhkan anak-anak mereka dariku. Aku tersenyum getir, sekali lagi. Sebegitu takutnya kah mereka terhadapku? Apa mereka takut kalau aku tiba-tiba akan berubah menjadi monster pembunuh?

“Lihat, itukan Byun Yena. Bukankah dia lebih baik mati saja? Ayahnya sudah membunuh banyak orang, dan dia masih saja hidup? Tidak tahu malu sekali.”

Kugigit bawah bibirku, berusaha menahan tetes airmata keluar dari pelupukku. Mungkin mereka benar. Mungkin, semua akan lebih baik jika aku mati. Kutinggalkan Chanyeol yang sedang mengantri membelikanku secangkir americano untuk melangkah pergi dari kafe.

Aku merindukan ayah, aku merindukan ibu. Aku ingin bertemu mereka dan menceritakan kisah hidupku. Aku ingin mereka tahu, aku tidak bisa melewati ini semua tanpa mereka. Sungguh.

.

.

.

CIIITTT BRAK!

.

.

.

“YENA! YENA, SADARLAH!”

.

.

.

“Chanyeol-ah...”

.

.

.

“-Kau bisa dengar aku?! Nona?! Nona?!”

Sejak saat itu, aku tidak pernah mendengar suara Chanyeol lagi.

.

.

.

[ UPCOMING TEASER : BYUN BAEKHYUN ]

[ UPCOMING TEASER : BYUN BAEKHYUN ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ELEVEN ELEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang