Countdown – Yoon Bitna
Sehabis mengisi acara di salah satu stasiun televisi, Bitna dan sang manajer bergegas melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit. Tepat di tanggal 27 November 2035 hari ini, dua sahabat baiknya sama-sama berulang tahun yang ke-19. Ia tentu tidak boleh membiarkan dirinya terus sibuk memenuhi jadwal manggung dan melewatkan momen tersebut begitu saja.
Bersyukur, ia memiliki manajer yang dapat diandalkan, sehingga walau Park Chanyeol tidak memberi tahu apa-apa perihal rencana perayaan ulang tahun Byun Yena di rumah sakit kepadanya, ia tetap bisa menyempatkan waktu untuk datang berkunjung.
"Manajer Ahjussi ..." panggil Bitna pada pria paruh baya yang duduk di kursi mobil bagian depan.
"Ya?"
"Terima kasih sudah mengosongkan sebagian jadwalku di hari ini," ucap gadis itu, berterima kasih dengan tulus.
Manajernya mengangkat bahu, lalu menimpal santai, "Tidak masalah. Hari ini kan ulang tahun Yena dan Chanyeol, masa aku tega membiarkan mereka bersenang-senang berdua tanpa mengajakmu?"
Si Gadis Yoon menyipitkan mata, sedikit tersanjung. "Sudah kuduga, Manajer Ahjussi memang yang terbaik!"
"Karena kupikir kau tidak mau repot memilih kado untuk Yena, aku sudah membantu memilihkannya untukmu. Kalau Chanyeol sih, kau pasti sudah membeli kado untuknya dari jauh-jauh hari, bukan?"
Bitna tertawa, tak percaya sang manajer mampu menyindirnya begitu halus. "Memangnya aku seburuk itu, ya?"
"Sayangnya, kita sudah sampai, Nona Yoon." Manajer Bitna tersenyum lebar, seperti merasa senang karena tak harus melanjutkan topik percakapan mereka. "Kadonya ada di belakangmu, selamat bersenang-senang!"
Bitna masih terkekeh ketika keluar dari mobil. Sambil menjinjing dua tas berisi kado untuk Chanyeol dan Yena, gadis berkaki jenjang itu melangkah menuju ruang rawat yang ditujunya dengan semringah. Namun, suasana hatinya ternyata mampu berubah 180 derajat hanya dalam sesaat.
Chanyeol yang selalu mengistimewakan Yena bahkan selama gadis itu terbaring koma membuat Bitna sulit bernapas. Dadanya ... terlampau sesak.
Setelah mengatur emosi, Bitna akhirnya membuka pintu ruang rawat seraya melepas kacamata hitamnya, membuat gerak tangan Chanyeol yang hendak memotret kebersamaannya dengan Yena melalui ponsel harus urung terjadi.
"Eh? Apa aku terlambat bergabung? Atau aku yang tidak tahu ada acara perayaan ulang tahun ke-19 Byun Yena di sini?"
♥♥♥
Ini sebenarnya hari minggu, namun Bitna tetap harus ke sekolah untuk menghadiri rapat perwakilan ekstrakurikuler bersama pengurus OSIS. Untungnya, rapat tidak berlangsung sampai tengah hari.
"Irene-ah!"
Bitna berpaling, telah sadar sepenuhnya kalau di masa ini, ia adalah Bae Irene, putri semata wayang pasangan Terrance dan Catherine Bae.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEVEN ELEVEN
Fiksi Penggemar[Sequel of 'BATHROOM'] Yena merasa hidupnya tidak akan pernah berjalan mulus jika orang-orang terus mengaitkan dirinya dengan masa lalu kelam sang ayah yang tak lain merupakan seorang pembunuh. Meski 14 tahun telah berlalu sejak sang ayah tercinta d...