[Sequel of 'BATHROOM'] Yena merasa hidupnya tidak akan pernah berjalan mulus jika orang-orang terus mengaitkan dirinya dengan masa lalu kelam sang ayah yang tak lain merupakan seorang pembunuh. Meski 14 tahun telah berlalu sejak sang ayah tercinta d...
Yena tersentak seiring dengan kesadarannya yang telah pulih sempurna. Matanya terbasahi oleh kristal bening, sedang tubuhnya terasa begitu lelah. Ia sadar telah memanggil Park Chanyeol, namun sosok yang ada di depan kedua matanya bukanlah lelaki itu. Hanya ada Oh Sehun, dan beberapa pegawai toko di sekelilingnya yang juga tampak mengkhawatirkannya.
“Nona baik-baik saja? Ambulans sedang dalam perjalanan menuju kemari,” ujar salah seorang pegawai perempuan.
Untungnya saat Yena kolaps dan mimisan, toko jam itu sedang tak ramai pengunjung sehingga tak begitu menjadi tontonan yang menghebohkan.
Netra Yena bertemu dengan tatapan menyedihkan dari lelaki yang detik ini masih mendekapnya. Ada kekhawatiran terpancar sangat jelas dari kedua manik hazel Oh Sehun yang membuat Yena pun tak kuasa meloloskan airmatanya lagi.
“Yena takut, Ahjussi! Yena benar-benar takut,” lirih Yena tersedu-sedu, sesaat setelah dirinya memeluk tubuh Sehun erat-erat.
“Jangan pernah berkata kalau kau takut,” ucap Sehun. Lelaki itu menghela napas sebelum akhirnya kembali menyambung ucapannya, “karena tak ada yang lebih menakutkan dari ketakutanku kehilanganmu.”
“Apa yang harus Yena lakukan? Yena tidak ingin kembali...”
“Kalau begitu, jangan... jangan pernah kembali,” balas lelaki itu seolah tahu akan maksud ucapan si gadis yang masih menangis di pelukannya.
♥♥♥
‘Bukan Irene, artis tampan Oh Sehun ketahuan berkencan dengan wanita ini.’
Artikel terkait Irene itu menarik perhatian Byun Baekhyun untuk terus menatap ke layar laptopnya. Mungkin itulah yang menjadi alasan sang kakak tampak begitu kesal pagi tadi sampai-sampai harus membuang ponselnya sendiri. Oh Sehun, lelaki yang sering digosipkan memiliki hubungan spesial dengan kakaknya kini telah terbukti menyangkal itu semua lewat skandal kencan bersama wanita lain.
“Teruslah bersama gadis itu, Oh Sehun. Dengan begitu, aku takkan membencimu,” ucap Baekhyun bersamaan dengan jari-jarinya yang menari di atas papan keyboard, mengetik komentar yang sama dengan yang diucapkannya.
“Jangan ganggu kehidupan kakakku lagi,” gumamnya, bernapas lega.
Tak berselang lama setelah Baekhyun bersandar pada kursi yang ia duduki dan menghirup udara penuh ketenangan, bayangan wajah Yena melintas di benaknya. Rumah besar yang ia tinggali kini harus terasa sepi lagi tanpa kehadiran gadis itu. Kemarin, ia sendirilah yang menyuruh Yena agar tak muncul di kehidupannya lagi. Tapi kini, ia sendiri jugalah yang merindukan tawa dan senyuman gadis cantik satu itu.
Iseng, Baekhyun membuka galeri foto di ponselnya. Kemarin, jauh sebelum pertengkaran itu terjadi, Baekhyun sempat mengambil potret Yena dari jarak dekat yang membuat gadis itu sedikit kesal. Bukan kesal karena tak ingin difoto, melainkan karena menurut Yena, hidungnya akan terlihat sangat besar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.