30 - Tali Yang Mengekang

1.1K 234 37
                                    

“Kalau akalmu tak mampu menerimanya, cobalah terima kenyataan ini lewat hatimu, Nuna,” ucap Baekhyun yang seketika membuat Yena menitikkan air mata, terharu.

Irene menepis tangan Baekhyun secara kasar.

“Aku tidak mau. Aku tidak ingin seperti dirimu yang mudah dipengaruhi oleh gadis gila itu. Kau … sudah sama gilanya dengan dia, Baekhyun-ah.”

Seluruh pasang mata tampak tertuju ke arahnya. Dengan emosi menggebu, Irene kembali meninggikan volume suara, berteriak mengusir seluruh tamu undangan tanpa terkecuali dan menyudahi acara pesta ulang tahunnya detik itu juga.

“Apa yang kalian lihat, huh?! Pergi kalian! Enyahlah dari hadapanku sekarang juga!!”

Eomma,” gumam Yena tak tega melihat Irene yang tampak begitu frustrasi. Namun kemudian, Baekhyun menarik Yena untuk segera melangkah pergi, keluar dari pesta tersebut bersama para tamu lainnya yang juga ikut berhamburan.

Di dalam lift menuju lantai dasar, Baekhyun dan Yena yang berdiri paling dekat dengan pintu lift sambil berpegangan tangan hanya mampu menutup mulut mereka rapat-rapat ketika beberapa tamu lain yang rata-rata berasal dari kalangan model kelas atas mulai memperbincangkan satu-persatu kejadian tak menyenangkan di pesta Irene malam ini.

“Kau tahu? Ini adalah kali pertama ada seseorang yang tak tahu diri berani mengusirku.”

“Iya, benar sekali! Aku sudah bersedia meluangkan waktuku, menolak beberapa jadwal pemotretan hanya untuk datang ke pestanya. Tapi apa? Dia malah menyuguhkan keributan di pestanya sendiri dan mengusir kita!”

“Aku benar-benar tak mau tahu, pokoknya seluruh dunia harus tahu apa yang Bae Irene lakukan malam ini kepada kita!”

Tiga model wanita itu saling siku, baru menyadari kehadiran dua orang yang sempat membuat para tamu di pesta Irene keheranan bukan main.

Seorang model pria yang berdiri tepat di sebelah Yena kemudian terdengar berdeham. “Lucu sekali, Bae Irene dan Oh Sehun. Mereka selingkuh secara terang-terangan dengan dua orang yang ternyata merupakan pasangan juga. Sehun berselingkuh dengan wanitanya, dan Irene berselingkuh dengan prianya. Tapi, kenapa mereka tak saling adu jotos, ya? Apakah … ini hanya settingan belaka agar wajah mereka selalu muncul dalam berita?”

Yena ingin sekali melepas genggaman ayahnya agar tak terjadi kesalahpahaman di sana, namun, rupanya sang ayah tidak sepemikiran dengannya dan malah semakin mempererat genggaman itu.

“Sepertinya Irene mulai pintar mencari sensasi, atau mungkin saja ia dibayar untuk menaikkan popularitas calon suaminya?” timpal salah seorang dari ketiga model berbikini tadi, merespons omongan model pria di samping Yena.

“Hei, apa kalian sengaja dibayar untuk mendampingi Irene dan calon suaminya?”

“Ti―”

“Kami dibayar atau tidak, itu bukan urusanmu, bukan urusan kalian,” serobot Baekhyun yang memotong penolakan Yena pada pertanyaan si model pria. “Dan jika memang kalian tidak suka pada Irene, kenapa tak kalian katakan saja langsung padanya? Kenapa kalian harus repot-repot memasang wajah sok ramah di hadapannya, dan malah membicarakan hal-hal buruk tentangnya di belakang? Dasar munafik,” lanjut lelaki itu amat kesal. Ia amat membenci orang-orang bermuka dua, dan menurutnya, Oh Sehun pun termasuk salah satu dari orang-orang itu.

Pintu lift terbuka tepat sebelum model pria itu sempat membalas perkataan kasar Baekhyun. Karena lantai tersebut adalah lantai tempat si model pria menyewa kamar, dengan sangat terpaksa pria bertubuh atletis tersebut melangkahkan kaki panjangnya ke luar lift seraya berdecak sebal.

ELEVEN ELEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang