[ TEASER 2 : BYUN BAEKHYUN ]
Menjalani hidup sebatangkara setelah peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tua dan kehilangan kakak perempuan, membuatku menjadi pribadi tertutup di rumah besar peninggalan mereka. Hari-hariku kelabu. Harta kekayaan yang ditinggalkan mereka tak mampu membuatku kembali tertawa ceria seperti sedia kala, seperti di saat aku dan kakak perempuanku bertengkar hanya karena hal kecil, seperti di saat ibu dan ayah menertawai dan melerai pertengkaran kami. Aku merindukan semua itu.Aku mencarinya, kakak perempuanku yang hilang itu. aku menemukannya. Dia kini sudah menjadi model seperti yang dia cita-citakan dulu. hidupnya bahagia bersama keluarga barunya dan melupakanku. Tidak, bukan melupakan. Dia kehilangan ingatannya. Tapi seperti apa yang telah kujanjikan padanya dulu, aku mulai menjadi penggemar beratnya. Bahkan, satu ruangan yang lumayan besar di rumahku kupenuhi tiap inchi dindingnya dengan foto-fotonya. Aku bukan gila. Lebih tepatnya, aku terlalu jatuh cinta pada kakakku sendiri.
“Siapa namamu?”
“Baekhyun, Byun Baekhyun.”
“Ah, Byun Baekhyun-ssi. Ini untukmu.”
Dia menyerahkan poster yang sudah ditandatanganinya untukku. Setiap kali aku menatapnya, cintaku padanya terasa semakin bertambah.
“Selamat siang, Irene-ssi.” Sapaku padanya di sebuah acara jumpa fans yang entah keberapa kalinya sudah kudatangi dengan senang hati demi bisa bercengkrama dengannya. Namun yang kudapatkan darinya hari itu hanyalah sebuah pengabaian.
“Hei, cepat minggir! Lama sekali!”
Sialannya, orang yang mengantri di belakangku tidak mau sedikit bersabar.
Aku terpaksa menyingkir.
Aku tersenyum begitu pahit karena setelah itu tak ada seorangpun dari mereka yang mendapat pengabaian yang sama darinya.
“APPA!”
.
.
.
BRUK!
.
.
.
“APPA, YENA RINDU SEKALI PADA APPA!”
.
.
.
Aku terperangah mendengar kata-katanya. Seorang gadis yang tak kukenal tiba-tiba memanggilku ‘Ayah’?
.
.
.
[ UPCOMING TEASER : OH SEHUN ]
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEVEN ELEVEN
Fanfiction[Sequel of 'BATHROOM'] Yena merasa hidupnya tidak akan pernah berjalan mulus jika orang-orang terus mengaitkan dirinya dengan masa lalu kelam sang ayah yang tak lain merupakan seorang pembunuh. Meski 14 tahun telah berlalu sejak sang ayah tercinta d...