03 - Bantuan Kecil

1.9K 306 44
                                    

Sebagai seorang penggemar, bertemu dengan idola di sebuah acara khusus jumpa fans merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan rasa cinta mereka terhadap sang idola. Di acara tersebut, penggemar bisa langsung saling bertatap muka dan bercengkrama dengan idolanya. Karena itulah, pemuda tampan bernama Byun Baekhyun ini tak pernah absen untuk datang ke setiap kesempatan yang akan mempertemukannya dengan model cantik yang telah ia kagumi bahkan sebelum orang lain mengenal gadis itu sebagai Bae Irene.

Seperti hari ini, senyum lelaki itu mengembang tatkala ia melihat-lihat lagi barang-barang bawaannya yang berkaitan dengan si model cantik. Lelaki itu menghadiri acara jumpa fans Irene entah untuk yang keberapa kali. Dan satu hal lagi yang tak pernah ia lupakan saat menghadiri acara sejenisnya adalah membawa sebuah kotak kecil berisikan hadiah spesial untuk idolanya itu.

“Selamat siang, Irene-ssi.” Sapa Baekhyun dengan penuh senyuman.

Namun gadis yang disapanya malah tampak sibuk mengobrol dengan staff penyelenggara dan melupakannya yang sudah mengantri cukup lama hanya demi melihat si gadis dari jarak dekat.

“Hei, cepat minggir! Lama sekali!”

Lelaki yang mengantri di belakang Baekhyun pun mendorongnya, tidak mau sedikit bersabar karena melihat Baekhyun terlalu lama berdiam diri. Padahal, kalau saja orang di belakang Baekhyun mau sedikit bersabar sebentar saja, Baekhyun takkan dikecewakan oleh Irene karena tepat setelah Baekhyun terpaksa menyingkir, Irene kembali menyapa para penggemarnya dan memberikan tanda tangan kepada mereka.

Lelaki itu tersenyum pahit menatap barang bawaannya serta kotak kado yang belum sempat ia berikan pada Irene. Tanda tangan Irene pada barang-barang itu bukanlah yang terpenting. Tapi senyuman Irene dan suara manis bak dewinya saat mengajak Baekhyun bicara dengan tangan yang tak bosan menggoreskan tinta berupa tanda tangan di barang-barang tersebut, itulah yang terpenting bagi seorang Byun Baekhyun.

APPA!” teriakan seorang gadis akhirnya mampu membuyarkan lamunan Baekhyun. Seorang gadis yang tak Baekhyun kenal terlihat melambaikan tangannya penuh semangat.

Baekhyun mengalihkan pandangan ke kanan kirinya untuk memastikan kalau bukan dirinyalah yang dimaksud gadis itu. Namun tak berselang lama, tiba-tiba saja gadis itu berlari menghampirinya dan...

BRUK!

Baekhyun jatuh terlentang, syok bukan main, dengan tubuh sang gadis yang menindih tubuhnya. Barang-barang serba Irene yang dibawa Baekhyun pun sampai jatuh berserakan di sekitarnya.

APPA, YENA RINDU SEKALI PADA APPA!”

“Kau... siapa ya?” Baekhyun cukup tahu nama gadis itu ‘Yena’, tapi siapa Yena? Gadis gila kah? Kenapa Yena yang notabene hanya terlihat sedikit lebih muda darinya kemudian memanggilnya ‘Ayah’? Sayang sekali rasanya kalau gadis secantik gadis itu harus mengalami gangguan jiwa di usia muda.

Pemandangan tersebut tak pelak menarik perhatian orang-orang sekitar. Yena yang baru saja sadar kalau tindakannya begitu ceroboh lantas bangkit dari posisinya dengan senyuman canggung. Mau bagaimana pun, Byun Baekhyun jelas tidak akan menyadari kalau Yena akan menjadi putrinya di masa depan.

“Hei, gadis aneh! Cepat minta maaf padanya!” Sehun yang menyaksikan kelakuan gila Yena kemudian merasa terbebani. Apa luka dalam di kepala Yena setelah tertabrak mobil Sehun separah itu sampai tak bisa terdeteksi sama sekali?

“Ma-maafkan Yena, Appa. Ah tidak-" ralat Yena cepat, “Maafkan aku, Baekhyun-ssi.”

“Kau mengenalnya?” tanya Sehun. Sementara itu, Baekhyun menunjukkan mimik bingung yang sama.

“Dari mana kau tahu namaku, Nona?”

Skakmat. Yena menghardik kebodohannya sendiri dalam hati. Kalau sudah begini, bagaimana caranya ia menjelaskan jawaban dari pertanyaan dua orang penting dalam hidupnya itu?

ELEVEN ELEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang