33 - Kisah Yang Harus Diakhiri

1.2K 234 65
                                    

“Cinta pertamaku … adalah gadis yang kini hadir di hadapanku.”

Bagi Yena, waktu seolah berhenti berputar detik itu juga. Maniknya membesar, memandang paman berkaki panjangnya dengan tatapan tak percaya.

“Cinta pertamaku … adalah kau, Yena-ya.”

“Pembohong.”

Tidak, Oh Sehun tidak sedang mengalami masalah pada sistem pendengarannya sama sekali. Kata tersebutlah yang kemudian memang secara nyata terucap oleh mulut Yena yang sebelumnya sempat membisu untuk beberapa saat. Yena … menyebutnya pembohong untuk pertama kali setelah banyak sekali hal yang pernah mereka lakukan bersama selama ini.

“Aku tidak berbo―”

“Bagaimana bisa Yena menjadi cinta pertama Ahjussi kalau di saat kita bertemu saja Ahjussi sudah berkencan dengan Eomma?!” sela Yena memotong bantahan Sehun, sedikit emosi.

Byun Yena tahu betul paman berkaki panjangnya adalah pria baik hati yang amat dicintai oleh sang ibu sebelum kejadian penculikan itu. Tapi ia juga sangat tahu, kelakuan Oh Sehun jugalah yang menjadi salah satu penyebab ayahnya kehilangan arah hingga tega menghancurkan masa depan banyak orang termasuk Yena, putrinya sendiri.

“Aku berani bersumpah, aku tidak pernah merasa secinta ini pada wanita manapun selain dirimu, Yena-ya,” ucap Sehun. Sedetik berlalu, ia kembali berkata, “Anehnya, meski kau selalu memiliki banyak alasan untuk menolakku, perasaan ini malah semakin bertumbuh dan tidak bisa dihentikan lagi.”

Lelaki bermanik hazel itu menuntun tangan Yena hingga menyentuh dada kirinya, mencoba memaksa sang gadis agar dapat merasakan debar jantung yang kini amat terasa menyiksa seorang Oh Sehun. “Sekuat apapun aku berusaha untuk mengabaikanmu, pada akhirnya aku tetap kembali menjadi orang bodoh yang hampir gila oleh rasa rindu menggebu kepadamu.”

Mendengar itu, Yena kembali teringat akan semua kejadian yang hanya ia lalui bersama sang paman. Pengakuan Sehun … bukanlah suatu kebohongan.

Di hari pertama Yena terlempar ke masa ini, Sehun bisa saja meninggalkannya setelah mengantarnya ke acara jumpa fans Irene, namun bukannya meninggalkan, lelaki itu justru menghampirinya lagi. Sehun bisa saja mengabaikan Yena saat bertemu di pusat perbelanjaan waktu itu, tapi yang ada, Sehun malah meminta gadis itu untuk menemaninya dan membelikan gadis itu sebuah ponsel teranyar.

Lalu apa lagi?

Ketika Yena bertengkar hebat dengan Baekhyun, Sehun rela membatalkan janji bertemu Irene hanya demi memastikan gadis itu baik-baik saja. Sehun juga tak pernah segan-segan mengeluarkan banyak uang demi Yena. Meski sudah pernah dikecewakan berkali-kali, Sehun seakan tidak pernah bosan untuk selalu ada, kapanpun Yena membutuhkan kehadirannya.

“Jika itu demi Yena, apa Ahjussi bersedia meninggalkan Eomma untuk Appa?”

Kembali ke tujuan utamanya sejak awal, Yena mungkin membutuhkan bantuan orang lain untuk membuat semuanya menjadi lebih mudah. Upaya yang ia lakukan seorang diri hingga terakhir kali selalu berbuntut kegagalan dan seolah menjadi misi yang sulit tanpa akhir. Jika berkorban perasaan mampu menjaminkan kebahagiaan di masa depan, kenapa tidak?

Kalau sebelumnya Sehun terus menerus meragu pada pilihan antara Irene atau Yena, kali ini lelaki itu akhirnya bisa memberi anggukan mantap dan menjawab, “Jika itu demi dirimu, aku rela melakukan apapun termasuk apa yang tadi kau minta, Yena-ya.”

♥♥♥

Irene duduk menekuk kedua lututnya di atas sofa ruang tamu. Sudah berjam-jam dirinya hanya termenung, memandangi layar ponselnya yang tak kunjung menyala.

ELEVEN ELEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang