Gak cerita?

1.2K 122 2
                                    

Jennie,jisoo sama rose lagi duduk di bangku pinggir sekolah. Mereka asik mengobrol sambil belajar buat persiapan UN mereka minggu depan.

"Ehhh guys. Gue masih heran deh, kenapa lisa bisa maafin hayi mudah banget yak?" ucap rose tiba² membuat tatapan kedua temannya yang awalnya ke.buku beralih pada rose.

"Tau, yang jelas lisa emang berhati bidadari" jawab Jennie acuh dan kembali baca bukunya.

"Hemm kita beruntung punya temen kayak lisa" lanjut jisoo dan tersenyum.

"Lah baru sadar, lisa kemana?" tanya jisoo kemudian yang nyadar kalo lisa gak.ada diantara mereka.

"Oh lisa, biasa, lahi kencan sama burung²nya" jawab rose dan kembali membaca bukunya.

"Apa kita kasih tau hanbin yah tentang masalah hayi" usul rose lagi.

"Rose, loe gak denger kata lisa hum? Dia pengen masalah sama lisa gak ada yang tau kecuali kita. Dan menurut gue sih emang bener sih. Kalo hanbin atau orang lain tau kalo hayi adalah dalangnya lisa kecelakaan, masalah ini bakal tambah runyem" jelas jisoo masih membaca bukunya.

"Hemm dan kita udah janji juga kan buat gak kasih tau hanbin" lanjut Jennie dan menatap rose dan jisoo dihadapannya.

Tapi, senyum lembut di wajah Jennie perlahan luntur digantikan dengan wajah ketakutan.

"Oomoo" lirih Jennie dan menatap lurus kedepan dengan wajah ketakutan.
Ngeliat jennie, jisoo dan rode pun saling bertatap dan kemudian mengikuti arah pandang Jennie. Dan mereka berdua pun sama terkejutnya  dengan Jennie. Wajah ketiganya berubah menjadi pucat pasi kala melihat kebelakang.




"Kim hanbin"

*****


lisa duduk manis dengan senyum diwajahnya yang gak pernah luntur. Dia sesekali melempar remahan roti ke burung2 dihadapannya.
Ini la kegiatan lisa jika hatinya sedang kalap. ia akan memilih menyendiri ditemani oleh hewan² lucu yang membuat hati lisa damai ketika melihatnya. Sesekali lisa mendesah berat kala mengingat kejadian tadi di rooftof.

Percaya gak percaya lisa mencoba buat lupain masalah hayi dengannya.

"Salah apa gur ke dia? Sampe dia mau nyoba bunuh gue?" gumam lisa sambil menerawang kembali ke dulu kala. Mencoba mencari letak kesalahannya yang bikin hayi bisa berbuat senekat itu padanya.

"Kamu jahat lis"

Lisa tersentak kaget kala ngedenger suara dingin yang sama persis dinginnya kayak angin musim dingin kali ini.
Lisa menoleh ke samping dan sudah dilihat, hanbin sedang berdiri dengan lengan yang dimasukkan ke dalam saku celananya menatap lisa datar tanpa ekspresi.

"Hanbin? Sejak kapan kamu disini?" tanya lisa dan menggeser posisi duduknya supaya hanbin bisa duduk disampingnya.

"Semenjak aku denger kalo ada orang yang mau nyelakain pacar aku" jawab hanbin dingin.

Lisa tersenyum dan menatap hanbin lembut. Ia menepuk bangku disampingnya agar hanbin duduk disampingnya.

"Aku gak mau duduk, aku mau nemuin hayi" jawab hanbin acuh dan beranjak dari tempat itu.
tapi, tangan lisa dengan cepat mencekal tangan hanbin dan membuat hanbin kembalikan tubuhnya menghadap lisa yang udah berdiri di depannya.

"Ngapain kamu pegang aku?" tanya hanbin datar.

"Hanbin, duduk dulu deh, aku mau jelasin semuanya ke kamu" jawab lisa.

Hanbin menghentakan tangan lisa dengan keras yang buat lisa tersentak kaget.

"Gak ada yang perlu dijelasin, semuanya udah jelas. Kalo dalang dari semua ini adalah hayi." jawab hanbin dan kembali melangkahkan kakinya meninggalkan lisa yang terus memanggil namanya sambil mengejarnya.

"Hanbin please dengerin aku dulu!! Hanbin!!! Please!!! Hanbin!! Ahhhhh" lisa memekik hebat membuat hanbin membalikkan arah dan menghampiri lisa yang sudah terduduk di tanah dengan wajah khawatir.

"Gwenchana?" tanya hanbin khawatir.

"Gwenchana" jawab lisa.

Hanbin memapah lisa kembali duduk di bangku taman belakang dan menatap lisa dengan rasa khawatir.

"Apa yang sakit? Mana?" tanya hanbin sambil menerima semua tubuh lisa.

"Gwenchana hanbin-shii aku cuman kesandung tadi" jawab lisa menenangkan.

Hanbin menatap dalam lisa dan merengkuhnya dalam pelukan hangat hanbin.

"kenapa kamu terlalu baik hum? bahkan seorang pendeta pun tidak bisa sebaik hatimu lisa" lirih hanbin dan setetes air mata jatuh dari matanya.

Lisa tersenyum disela pelukan hanbin dan melepas pelukan hanbin kemudian menatap hanbin lembut.

"Karena kamulah yang ngajarin aku cara ngelepas beban dengan memaafkan seseorang"









.*******.

Sore readers, maafin author yang ff nya makin gaje😭😭😭😭 author juga gak paham nih sama.cerita😥😥😥

Semoga tetep suka dan vomment tetep.ngalir yah😖😖😖😌😌😌

My Heart (Hanlice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang