Jinny
"FU*K!!!" hanbin menggebrak meja dan langsung berjalan dengan amarah yang memuncak di kepala nya.
"Bin tunggu!!" yoyo berteriak dan mengejar hanbin. Tidak baik membiarkan hanbin pergi saat situasinya seperti ini. Yang ada malah bakal memperburuk keadaan.
Lisa terus memanggil hanbin dan berteriak sambil memanggil hanbin. Namun, hati hanbin sudah dipenuhi setan dendam. Hanbin tidak menghiraukan panggilan dan jeritan histeris lalisa menyuruh hanbin supaya tidak pergi.
"AAKKKKHHH!!!"
Hanbin langsung menoleh ke arah lisa begitu juga yoyo yang langsung menghampiri lisa.
"Lis loe gapapa?" tanya yoyo sambil membantu lisa untuk kembali naik ke atas ranjang.
Hanbin pun langsung berbalik arah saat mendengar jeritan lisa tadi.
"Kamu gapapa sayang?" tanya hanbin. Walaupun amarah yang telah memuncak, hanbin tetap bisa menjaga tatapannya pada lisa yang menyiratkan bahwa ia sangat khawatir karena lisa jatuh dari atas ranjang.
Lisa mengangguk dan terisak.
"Berjanjilah ke aku kalo kamu ga akan ngelakuin sesuatu sama jinny" ucap lisa dengan tatapan memohon dan menangis dihadapan hanbin dan yoyo.
"Lis, udah dua kali loh" lirih hanbin sambil memebalut lengan lalisa dengan lengannya.
"Aku tau, tapi aku yakin kalo dia gak sengaja. Aku yakin dia gak bermaksud bikin aku kayak gini" ucap lisa dengan masih menatap lurus kedepan dengan harap.
"Dan biarin dia ngelakuin hal lain lagi ke kamu? Apa sampe kamu berhasil buat mati baru aku boleh bales perbuatannya?" ucap hambin setengah berteriak karena marah, kesal, khawatir dan menyesal bercampuk aduk menjadi satu.
"Enggak hanbin, kali emang dia bermaksud buat nyelakain aku, pasti dia bakal seneng aku terluka. Tapi dia ketakutan dan malah nyahalahin orang lain. Dan aku yakin, bukan dia yang bermaksud semua ini bin" jelas lisa pada hanbin dan yoyo.
"maksud loe disana bukan cuman ada jinny?" tanya yoyo angkat bicara.
Lisa mengangguk mantap dan mencari cari yoyo yang ada disampingnya.
"iya yo, aku yakin ada dua orang disana. Karena suara kedua orang itu beda dan saling berinteraksi satu sama lain" jawab lisa dan memegang erat lengan yoyo dengan tangan kirinya.
Hanbin dan yoyo saling menatap seolah mereka sedang berbicara dengan tatapan mereka.
"Ja-jadi tolong please.. Jangan salahin jinny" lirih lisa dan menangis.
Hanbin merengkuh lisa dalam pelukannya dan mengecupnya beberapa kali.
"Kamu emang bidadari yang dikirim Tuhan"
******
"binn aku malu" lirih lisa dan memegang erat lengan hanbin.
"Kenapa humm? Mereka sahabat kamu sayang. Mereka juga pasti sedih bukan malu ngeliat kamu kayak gini" ucap hanbin dan mengelus punggung tangan lisa dengan ibu jarinya.
Lisa menghela nafas dan ekspresinya menjadi sangat gugup.
"Aku takut mereka gak nerimain aku yang buta bin. Aku takut Jennie bakal ilfill ke aku, aku takut jisoo unnie benci ke.aku, dan aku juga takut rose jijik sama aku. Aku udah buta bin" lirih lisa dan menangis. Ia menunduk dan menumpahkan semua perasaannya dalam tetesan air mata.
Hanbin lagi² memeluk lisa agar lisa nyaman
"Kamu gak perlu malu sayang. Kamu selalu bilang ke aku, kalo emang beneran sayang. wajah rupa dan harta pun gak akan bisa menjadi tolak ukur sayangnya seseorang ke kita kan. Mereka tulus sayang ke kamu lisa. Aku, yoyo, bobby, jinhwan, junne dan semua orang yang slalu bersama kamu itu semua tulus menyayangi kamu, karena kita bukan bakal ngejauh kalo kamu gini. Kita bakal jadi mata kamu buat ngeliat indahnya dunia" jelas hanbin dan melepaskan pelukannya berganti meraup pipi lisa dengan kedua tangannya.
"Denger. aku dan semuanya bakal berusaha buat nyari semua dan segala cara buat bisa balikin penglihatan kamu. Biar, mata yang cantik dan indah ini semakin berwana kala bisa kembali melihat indahnya dunia. Oke?"
Lisa mengangguk namun air matanya tidak bisa berhenti dengan ucapan hanbin yang sangat menenangkan itu.
"Aku boleh minta sesuatu sama kamu?" tanya lisa dan menatap kedepan . entah apa yang ditatapnya karena semua yang ia lihat hanyalah kegelapan belaka.
"Hmm aapapun untukmu sayang. Asalkan kamu jangan pernah minta buat ngampunin orang yang udah nyakitin kamu lagi. cukup tadi menjadi yang terakhir kamu ngelindungin orang² yang udah nyelakain kamu"
Lisa tersenyum pedih , lengannya meraba² mencari lekukan indah wajah hanbin didepannya.
"Jangan pernah ninggalin aku. karena aku gamau sendiri. Dan tolong selalu dampingin aku buat menghadap orang tua aku nantinya. Karena kamu adalah obat penenang aku dikala gelisah. Dan kamu adalah kehangatan yang aku peroleh saat aku kedinginan." ucap liaa setelah lengannya berhasil meraup wajah hanbin dengan lengannya.
Hanbin hanya tersenyum kecut tidak merespon ucapan lisa.
"Karena aku ga yakin bisa selalu sama kamu" ~ hanbin
*******
Karena tadi dikit. Author double update deh😂😂😂 tapi vommentnya dikit banget yah:(:( padahal author udah rajin update😭😭😭😭
Takapalah yang penting readers setia author selalu bahagia😊😊☺
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart (Hanlice)
FanfictionPerjalanan cinta hanbin dan lisa yang gujlak gajlek gak puguh. #warning Terdapat adegan (17+) buat yang di bawah umur tetep maksa tanggung sendiri dosa. Bahasa kasar mohon maaf bila menyinggung perasaan