Mimpi nyata

1.2K 113 6
                                    

'Aku cuman mau lepasin kamu dari beban'

"Gak pernah aku sedikitpun nganggap kamu beban aku!! Aku tulus ngelakuin ini sama kamu!! Kenapa kamu terus bilang kalo kamu beban aku hah? Beban aku satu²nya adalah ngeliat kamu tersiksa sama kebutaan kamu!! Aku ikhlas sayang ngelakuin ini sama kamu. Karena aku emang beneran sayang sama kamu!! Tolong!! Jangan nambah penderitaan kamu dengan perasaan kalo kamu adalah beban!! Aku gak suka sama pemikiran kamu yang satu itu!! Kamu tau kan?!" hanbin berteriak mencoba menjelaskan semua yang ada didalam hatinya.

Lisa kemudian terisak hebat dan menundukkan kepalanya.

Hanbin kembali mendudukkan dirinya disamping lisa dan memeluknya sayang.

"Mianhe chagiya, aku gak bermaksud buat kamu nangis karena bentakan aku. Mianhe" lirih hanbun saat memeluk lalisa dan mengecup puncak kepala lisa lembut.

Lisa menggeleng kuat dalam pelukan hanbin.

"Ka-kamu gak sa-salah, aku yang salah, ma-aafin aku" lirih lisa dalam isakan yang masih terdengar jelas.

Hanbin kembali mengecup puncak kepala lalisa.

"Jangan pernah bilang kalo kamu beban lagi. Hati aku tersayat ngedenger kamu bilang gitu"

Lisa mengangguk dan isakannya mulai mereda bersamaan dengan hujan yang mulai berhenti.

"Sa-sarangheo hanbin-ah" idak lalisa.

"Nado chagiya"

*************************












Lisa dan hanbin kini sedang berada di sebuah ruangan kerja serba putih milik seorang dokter yang sudah sangat dekat dengan mereka karena lalisa harus selalu berkonsultasi pada dokter itu.

  Mereka menunggu seorang yang memakai jas putih didalam ruangan tersebut.

Dengan perasaan cemas dan takut, lisa terus memegang erat tangan hanbin. Hanbin yang seakan mengerti, mengelus punggung tangan lisa sayang .

Hingga tibalah orang yang mereka tunggu². Dokter Zayn. Dokter yang dekat dengan mereka.

"Apa kabar hanbin lisa?" sapa dokter itu ramah dan duduk di depan pasangan yang sedang menatap harap padanya.

"Baik dok" jawab lisa sambil tersenyum.

"Bagaimana dok?" tanya hanbin tidak sabaran untuk mendengar pernyataan dari dokter.

Dokter itu tersenyum tipis dan menatap kedua manusia yang menatapnya harap.

"Lalisa----"

Lisa semakin mengeratkan genggamannya karena gugup mendengar ucapan dokter yang menggantung.

"Lalisa dapat melihat kembali"

Senyum di wajah kedua insan itu merekah dengan lebarnya tatkala mendengar kabar membahagiakan dari dokter zayn.

"Kami sudah menerima alat canggih yang dapat memecah titik hitam si belakang kornea lalisa. Dan lalisa bisa melihat seperti dulu" lanjut dokter itu dan tersenyum tulus seakan turut bahagia dengan kabar yang dibawanya itu.

"Chukae lisa". ucap hanbin sambil menatap liaa yang masih syok dengan kabar itu.

Lisa menangis haru dan memeluk hanbin erat. Ia menangis bahagia karena impiannya akan terwujud. Yaitu kembali dapat melihat wajah hanbin..

******

Hanbin dan lisa sedang duduk berdua di taman rumah sakit yang penuh dengan burung merpati. Hanbin dan lisa tidak pernah melepas senyum bahagia mereka semenjak mendapat kabar yang sangat membahagiakan itu.

"Sayang" panggil hanbin

Lisa hanya bergumam menjawab pertanyaan hanbin.

"Saat kamu bisa liat lagi nanti, yang pengen kamu liat pertama kali siapa?" tanya hanbin dan menatap lisa lembut.

Lisa tersenyum manis namun tidak mengalihkan pandangannya.

"Kamu"

"Kenapa aku?

"Karena kamu orang yang selalu sabar jagain aku, aku pengen liat perubahan wajah kamu dari yang awalnya jelek terus bertransformasi jadi namja ganteng incaran semua cewek" goda lisa namun tersirat begitu tulus dan jujur dari perkataan ya dan ekspresi wajahnya.

"Ihh aku mah dari dulu ganteng kali yeyy"

Lisa mencebikkan bibirnya.

"Sayang" panggil lisa

"Hmm?"

"Aku boleh bikin patung wajah kamu gak?" tanya lisa

"Emang bisa?"

"Ihhh ya bisa. Walaupun aku gabisa liat, tapi aku bisa sentuh wajah kamu buat tau gimana lekukan indah ciptaan tuhan yang satu ini terus aku bisa bikin wajah kamu deh dari tanah liat"

Hanbin tersenyum jahil dan mencuil dagu lisa gemas.

"Cieee saking senengnya yah jadi jago gombal"

"Ihhh gagombal aku serius" lisa mempautkan bibirnya lucu membuat ekspresi marah yang dibuat².

"Itu bibir ngapain di gitu²in. Minta di cipok?" goda hanbin sambil menyentil bibir lisa.

"Ihhh sakit tau" lisa ketawa karena hanbin yang terus menggodanya dengan kata² jahil dari mulutnya.

"Sayang"

"Apa sih sayang² mulu"

"Minggu depan, aku mau kebusan dulu gapapa?"

"Ngapain? minggu depan kan aku buka perban;(" tanya lisa kembali dan mempautkan bibirnya lucu.

"Heheh gapapa kan? Aku ada urusan mendadak sama nenek aku" pinta hanbin setengah menyesal.

Lisa awalnya ingin protes karena hanbin tidak bisa menemaninya saat operasi berlangsung. namun lisa juga gak bisa ngelarang hanbin yang ada urusan mendadak dan penting. Apalagi ini adalah keluarganya.

"Yaudah deh gapapa, aku izinin kok. Lagian kan lusa jiwon oppa mau pulang, jadi aku ga sendirian. Dan aku bakal nungguin kamu buat buka perban ini" ucap lisa kemudian dan lisa tersenyum manis pada hanbin.
"

Kenapa nungguin aku?"

"Ihh kan orang pertama yang pengen aku liat kan kamu"

Hanbin hanya tersenyum tipis dan kembali menatap kosong kedepan. Menatap para merpati yang datang untuk meminta jatah makanan pada pasien ataupun orang yang berada ditaman.

"Semoga keputusan gue bener dan ga akan ngebahayain Lisa. Meskipun nyawa gue taruhannya."



















*************************









update lagi yuhuuu😂😂 kagak tau juga ada yang nungguin atau kagak😂😂

Vomment ditunggu guys😘😘😘

My Heart (Hanlice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang