You Life

1.1K 105 13
                                    


Sehun melakukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Ia tidak sabar menemui sahabat kecilnya yang ia kira sudah tiada setahun yang lalu.

Namun, berkat kabar dari seorang dokter rumah sakit Seoul, sehun begitu bahagia dan tidak dapat berfikir jernih lagi.
Yang ia fikirkan adalah sahabatnya, hanya sahabatnya.

Sehun tiba di rumah sakit umum Seoul dengan hati berdebar. Ia berjalan dengan cepat menuju meja resepsionis untuk menanyakan ruangan tempat sahabatnya dirawat.

"Anyeong, dimana letak kamar Kim B.I?" tanya sehun pada perawat yang berjaga di meja resepsionis tersebut.

Namun bukannya mendapat jawaban, perawat itu malah mengerutkan dahinya bingung menatap sehun yang tengah terengah² dihadapannya.

"Maaf, dengan tuan siapa?" tanya perawat itu kembali.

"Saya sehun. Oh sehun" jawab sehun tidak sabaran.

"Maaf, disini tidak ada yang bernama kim B.I" ucap perawat itu.

"Bagaimana bisa? Baru saja saya mendapat telefon kalau teman saya dirawat disini" ucap sehun tidak percaya.

"Tapi tuan maafkan sa--"

"Tuan Sehun?"

Tiba² ada yang memotong ucapan perawat tersebut membuat sehun membalikkan badannya dan berlari pada orang yang memanggilnya tadi.

"Dok, anda bukan yang memanggil saya kesini? Dimana teman saya dok?" tanya sehun pada seorang dokter yang tengah berdiri dihadapan sehun.

"Mari ikuti saya"

Sehun mengikuti dokter itu dan berjalan dengan hati yang cemas.

"seseorang menemukannya di pinggir rawa, ia dalam keadaan sekarat waktu itu. Dan dia koma selama setahun lebih. Saat tersadar, ia kehilangan beberapa ingatannya. Namun tadi pagi, ia menyebutkan beberapa nama yang ia kenal. Dan salah satunya anda. Jadi sehubung kami hanya mengenal anda, maka kami menelefon anda untuk memastikan apa anda mengenal orang ini." jelas dokter saat berjalan beriringan menuju ruang rawat sahabatnya sehun.

"Ini dia tempatnya. Ia sudah sembuh , ia bisa pulang hari ini. Namun anda harus mengurus dulu segala administrasi di loker pembayaran" lanjut sang dokter setelah membukakan pintu ruangan dan pergi meninggalkan sehun.

Tampak, dalam cahaya sedikit redup, seorang namja tengah duduk membelakangi sehun.

Rambutnya panjang terurai seperti seorang yeoja, namun postur tubuhnya mengatakan bahwa ia seorang namja.

Sehun mendekati orang tersebut perlahan. Ia menahan nafasnya bersamaan dengan denyut jantungnya yang berirama gemuruh begitu kencangnya.

"B.I?" panggil sehun.

Orang itu membalikan badannya dan menatap sehun dengan senyuman tipis.
Kumis tebal dan janggut tipis membuat orang Sulit mengenalinya. namun berbeda dengan sehun yang langsung mengenali nya dan memeluknya erat dengan derai air mata dari matanya.

"Kau masih hidup?" tanya sehun saat melepas pelukannya.

"Bukan sehun, aku arwah" canda B.I dengan tertawa renyah.

"kau datang diwaktu yang tepat B.I,"

"Memangnya ada apa?" tanya B.U penasaran.

"Aku sedang melangsungkan pertunangan dengan yeochin ku. Dan aku sangat berharap kau untuk datang ke acaraku" jelas sehun dan menatap iba pada B.I yang tak lain adalah Kim Hanbin.

Hanbin hanya tersenyum tipis dan mengangguk.

"Kajja. Kita kesana"




------------------------------------------------------







"Daddy? Dimana sehun-shii?" bisik lalisa pada appanya yang duduk disampingnya.

"Tadi ia buru² mengendarai mobilnya, sebentar lagi mungkin dia kembali" jawab leesok dan tersenyum manis.

"Lalisa ayoo menari lah!!" ajak rose dan kedua teman lalisa dan menarik² lalisa tiba². Lalisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum malu mencoba menolak ajakan teman²nya.

Namun nihil, mereka malah menarik lalisa kedalam kerumunan orang yang Tenga menari ditengah ruangan.

Lalisa hanya bisa menurut dan mulai ikut menari berirama dengan musik yang dilantunkan.

Tiba² sebuah selendang tersampir di kepala lalisa menutup wajahnya yang cantik.

"Rose?!" protes lisa namun segera ia urungkan kala mendengar penjelasan rose.

"Ini sebagai tanda bahwa kau adalah pengantin disini supaya tidak ada namja lain yang mendekati mu" jelas rose dan tersenyum lembut pada lalisa kemudian melanjutkan menari riang di tengah² orang yang juga sedang menari.

Sehun dan B.I (a.k.a Hanbin) telah tiba di rumahnya yang kini sedang ramai dengan musik dan sorakan orang² yang memeriahkan acara pertunangannya.

mata sehun mencari² keberadaan lalisa ditengah kerumunan orang² yang tengah bergembira itu.

Matanya menangkap siluet seorang yeoja dengan kepala tertutup selendang berwarna serupa dengan gaun yang dipakainya.

Sehun menunjuk yeoja yang Tengah menari itu untuk menunjukan nya pada Hanbin.

"Dia yeochin ku, tunanganku dan calon istriku"

Hanbin mengikuti jari telunjuk sehun yang tengah menunjuk yeoja yang sedang menari dengan bahagia.
Dahi hanbin berkerut kala melihat Rose dan Jennie yang tengah menari bersama dengan yeoja tunangan sehun.

Namun hanbin hanya tersenyum, mungkin rose dan Jennie adalah teman yeoja itu.

Sehun dengan senyum yang mengembang di wajahnya menghampiri yeoja dengan selendang itu. Sehun memegang tangan yeoja itu membuat yeoja itu berhenti menari.

Sehun mencoba membuka selendang di kepala yeoja itu yang menutupi wajahnya agar ia bisa memperlihatkan tunangannya itu pada hanbin.

Namun, teoja itu malah membalikkan badannya dan menutup wajahnya yang merona.

Hanbin tersenyum lembut melihat betapa serasinya sehun dengan yeoja itu. Ia ikut bahagia melihat sehun akhir nya menambatkan hatinya pada yeoja itu.

Sehun tidak menyerah, ia membalikkan badan yeoja itu untuk menghadap nya .




Degggg!!!!!!!

Saat yeoja itu membalikkan badannya menghadap sehun dan hanbin,

Perlahan swnyum hanbin memudar bertukar dengan wajah syok dan kecewa. tubuh hanbin menegang seketika kala melihat yeoja yang sudah menjadi tunangan sehun.

Yeoja itu adalah ..

LALISA?

Hanbin menatap lalisa dengan mata berkaca². Tubuhnya membeku kala melihat lalisa tersenyum dan pipinya merona kala menatap sehun. Dada hanbin sesak menerima kenyataan pahit dihadapannya.

Setetes demi setetes air mata terjatuh dari pelupuk mata hanbin. Ia tidak menyangka bahwa Kekasihnya adalah calon istri dari sahabatnya sendiri?

Merasa semakin sesak. Hanbin memutuskan untuk pergi meninggalkan ruangan itu menuju tempat dimana ia bisa melegakan fikiran dan hatinya.

Ia mengusap air matanya kasar dan terus berjalan menjauhi rumah yang kini tengah berbahagia diatas tangis hanbin

"Apeujima. Neomu neomu apeujima"















-----------;--;-------;-;-&-;-----------;:;--;----












Ini sebagai tanda cinta author ke readers semua😂😂😂

My Heart (Hanlice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang