I'm Happy for you

1.2K 116 7
                                    


Lalisa sudah tidak terkendali, ia menjalankan mobilnya membelah keramaian jalanan kota seoul yang lumayan padat.

Terkadang makian ia terima kala menyalip mobil dengan sangat cepat. Namun, lisa tak perduli. Ia hanya ingin Hanbinnya. Hanya hanbin.

Ia terus mengusap kasar air mata yang terus mengalir dari matanya. Sesaknya sungguh sangat menyiksa. Ia tidak percaya bahwa hanbin selama ini dekat dengannya? Tetapi ia tidak mengetahui apapun?! Wanita macam apa lalisa?!! Sehingga ia bahkan tidak bisa mengenali hanbin.
Walaupun rambut hanbin yang panjang, dengan kumis dan janggut diwajahnya, HARUSNYA lisa tetap dapat mengenali hanbin!!

Ia terus menyalahkan dirinya sendiri. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan hanbin saat lisa dengan mudahnya mau menerima lamaran seseorang.

Citttt....

Lalisa menepikan mobilnya di pinggir taman sungai Han. Ia sempat melamun menatap stir mobilnya dengan airmata yabg terus berderai dari matanya.

Lalisa membuka pintu mobil dengan kasar dan berlari menuju sungai Han. angin disana cukup besar melanda sungai Han. Membuat udara dan suhu disekitarnya menjadi lebih dingin dari biasanya.

Namun lisa sungguh tidak peduli. Ia terus berlari ketepian sungai Han dengan tangisan diwajahnya.

Lalisa berdiri menatap sungai Han yang tidak terlalu terlihat dikegelapan malam. Ia menangis dan terduduk di pinggiran sungai Han. Hatinya senang mengetahui bahwa hanbin masih hidup dan berada di dekat nya. Tapi ia juga merasakan sakit kala hanbin malah membiarkan lalisa menikah dengan sehun. Apa arti lisa di hidup hanbin?

Lisa terus memegangi dadanya dan meremasnya mengeluarkan semua kengiluan dihatinya.

"Cukup lisa"

Deggggg!!!

Lalisa membalikkan badannya menatap dalam kim hanbin yang tengah menatapnya sendu. Ia pun berdiri namun tidak selangkah pun ia mendekati hanbin yang berada di jarak 1 meter dari nya.

"Kamu udah tau siapa aku, itu udah cukup bagi aku" lanjut hanbin seraya mendekatkan dirinya mengikis jarak diantara mereka.

"Dengan kamu tau aku masih hidup, aku harap kamu bahagia sama sehun"

"Wae hanbin? Kenapa kamu malah bersembunyi dari aku?" lirih lisa yang masih menatap hanbin dalam disertai dengan air mata di pipi nya.

Hanbin hanya tersenyum perih dan membalas tatapan lisa.

"Karena sehun mencintai kamu, jadi aku bersembunyi dari kamu" jawab hanbin dan setetes air mata lolos dari pelupuk matanya.

"Tapi aku cinta sama kamu hanbin!! Bahkan aku masih pake cincin pemberian kamu yang dulu kamu kasih ke aku!! Berharap kamu dateng ke kehidupan aku lagi dan memenuhi semua janji kamu!! Tapi apa hah?!! Sekarang bahkan kamu bersembunyi dari aku!! Bahkan kamu berpura² tegar saat aku menanyakan pertanyaan padamu kemarin?"

Hanbin memalingkan wajahnya tak berani menatap lalisa. Ia tahu kelemahannya adalah tatapan dari lisa. Ia tak mau mengambil jalan yang salah membuat keadaan semakin pelik.

"Cincin aku cuman lambang dari cinta kita dimasa lalu lalisa. Cincin Yang mengikat hubungan adalah cincin yang sehun sematkan dijari manis kamu" lirih hanbin dan membalikkan badannya membelakangi lalisa. Air mata nya kembali lolos dari mata sipitnya.

"dan udah jadi tugas aku buat menjadi tegar saat ngeliat kamu bersanding di altar bersama sehun. Itu udah kewajiban aku" lirih hanbin.

"Persetan dengan cincin dari sehun!! Apa kamu gak pernah tau gimana ke siksa nya aku selama kamu menghilang dengan kabar bahwa kamu udah mati?!! Yang bahkan nyiksa diri aku sendiri karena rasa cinta aku ke kamu?! Bahkan aku gak mau buka perban di mata aku karena aku pengen kamulah orang pertama yang aku lihat pertama kali!!"

Hanbin kembali menatap lisa dalam dengan mata memerah yang tak kunjung habis airmata yang tumpah.

"Lalisa, bukan ke--"

"Apa Hak kamu buat keputusan kayak gitu ha!! Kenapa kamu bikin keputusan cuman menurut kamu aja hah!! Kamu egois bin egois!! Dulu kamu bilang kalo kamu bakalan egois kalo menyangkut aku?!! Tapi mana bukti dari omongan kamu hah?!!" pekik lisa memotong ucapan hanbin membuat hanbin kian gencar mengeluarkan air mata nya karena pekikkan lalisa.

"Ha, aku emang egois. Kalo gitu yang ada di fikiran kamu,---" hanbin mengulurkan tangannya kehadapan lalisa.

"Pegang tangan aku, ayo kita lari dari sini, kita bikin lembaran baru. Dan bikin sehun sakit hati karena itu. " lanjut hanbin menantang lalisa yang tengah menangis tersedu².

"Kita saling mencintai bukan? Kalo begitu, kemari lah lisa!! Pegang tangan aku, ayoo" ucap hanbin dengan suara serak menahan tangis yang akan membeludak.

Lalisa hanya memandang uluran tangan hanbin dan menangis. Lalisa memundurkan tubuhnya menjauhi hanbin.

"Ayo lalisa, bukankah kau bilang aku egois. Kalau begitu pegang tanganku dan kita pergi dari sini."

Lisa menatap hanbin pedih dan menangis sejadi²nya. Lalisa membalikkan badannya membelakangi hanbin yang masih mengulurkan tangannya.

"Kau tidak mau kan? Kalau begitu, siapa yang egois disini hah?" ucap hanbin seraya menurunkan lengannya dan menatap punggung lisa yang bergetar karena tangisan.

"KKamu bikin aku di posisi yang sulit hanbin" lirih lisa dan memegangi dadanya yang sesak.

Hanbin mendekatkan diri pada lalisa. Ia memegang pundak lisa dan membalikkan tubuh lalisa untuk menghadap padanya.

"Disini, bukan hanya ada kisah antara kamu dan aku lisa. Disini juga kita melibatkan sehun. Bukan aku egois ngambil keputusan ini. Aku juga sakit lisa. Sungguh. Tapi kita ngelakuin ini demi sehun. Demi sehun lisa." ucap hanbin dan menatap lisa dalam dengan tangis diantara keduanya.

"Aku bakalan pergi jauh biar kamu bisa hidup bahagia tanpa bayang² aku lisa" lanjut hanbin pada lisa membuat lisa semakin banjir air mata

Hanbin menjauhkan dirinya dan berjalan menjauh dari lalisa yang tengah menangis menatap punnggung hanbin.

"Ba boo!!!"

Hanbin membalikkan badannya kala mendengar panggilan lalisa yang begitu kentara menyakiti hanbin.

"Tapi aku gak bisa lupain kamu ba boo. Aku sayang sama kamu. Tolong jangan tinggalin aku" lirih lisa dengan isakaan yang semakin kencang.


"Perlahan, sehun akan membuatmu melupakanku lalisa" lirih hanbin dan kemudian kembali melangkahkan kakinya meninggalkan lalisa yang masih terisak hebat di sana.






"Ba boo"~~ lalisa

















Au ah vomment hargain

My Heart (Hanlice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang