Kembali Terluka

1.4K 110 7
                                    

Lisa berjalan dengan senang di lorong sekolahnya.
Pasalnya, 3 hari lagi adalah hari kelulusan dia dan semua murid SMA Epik High School. Lorong dalam keadaan sepi karena sekarang adalah jam pulang sekolah. Namun lisa masih menunggu hanbin yang sedang ada urusan dengan kepala sekolah. Entah apa yang dilakukan hanbin hingga ia dipanggul kepala sekolah.
Lisa bersenandung ria, namun tak lama setelah itu, pandangannya menjadi gelap karena seseorang menutup matanya dari belakang dan menyeret lisa ke gudang belakang sekolah.
Lisa terus meronta mencoba melepas cekalan orang yang menyeretnya.

Brukkhh!!!!

Tubuh lisa dilempar sekenanya oleh orang tersebut. Hingga kepalanya terbentur sangat keras ke tembok gudang. Pandangannya mengabur dan ia melihat dua orang dihadapannya.

"Kenapa loe lempar dia!! Liat kepalanya berdarah bego!!"
"Biarin, sekalian mati!!"

  Begitulah percakapan singkat yang lisa dengar oleh indra pendengarannya. Matanya sudah mengabur seiring dengan darah yang terus mengucur dari kepalanya. Hingga yang lisa lihat hanya kegelapan dan tubuhnya lemas seketika.

"Mampus!! Ayoo lari."

Kedua orang itu berlari ketakutan dengan lisa yang sudah tak sadarkan diri dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya.

"Ji---nny" lirih lisa

*****




Hanbin berlari kecil menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi. Ia bersiul kecil dan memainkan kunci mobilnya.
Hanbin mengernyit heran karena orang yang harusnya menunggu hanbin di mobil nya, malah terlihat kosong.

"Lah mana lisa?" gumam hanbin.

Hanbin mengeluarkan ponselnya dan menekan angka 1 yang langsung terhubung dengan ponsel lalisa.

"Issshh kemana sih lisa?" hanbin langsung berlari mencari lisa mengelilingi sekolah.

Saat melihat gudang belakang sekolah, entah setan apa yang mendorong hanbin untuk melangkah mendekat ke ruangan penuh barang bekas itu.

"LISA!!!!" hanbin memekik hebat saat melihat tubuh lisa yang bersimbah darah dan tidak sadarkan diri.

"Lisa!! wake up!! Heyyy honney?? Wake up!!" hanbin memangku kepala lisa yang terus berdarah dan menangis khawatir.

Hanbin mengangkat lisa dan menggendongnya menuju parkiran dimana tempatnya memarkirkan mobilnya.

"Lisa bertahanlah lisa sayang" lirih hanbin dengan derai air mata nya yang tak pernah luput dari wajah tampanny.


******

Hanbin terus menggigiti kukunya gelisah menunggu dokter yang menangani lalisa.

Setelah setengah jam berlalu, dokter keluar dengan peluh di keningnya dan berjalan mendekati hanbin.

"Bagaimana dokter?!! Bagaimana keadaan lisa?! Apa dia baik?" tanya hanbin dan menatap harap pada dokter

Dokter hanya menuntun hanbin untuk berjalan mengikutinya ke ruangan kebesarannya. Hanbin pun duduk dan menatap dokter dengan perasaan campur aduk.

"Lalisa baik² saja. Dia tidak mengalami cedera apapun di tubuhnya. Tapi--"

"Tapi apa dok?"

"Tapi benturan di kepala nya membuat tengkorak kepalanya retak dan mengenai pembuluh otaknya yang menyambungkannya dengan pembuluh darah mata."

"Maaf hanbin, tapii aku harus mengatakan ini. Lalisa mengalami---"

"Mengalami apa dok?" tanya hanbin tidak sabaran.

"Lalisa mengalami kebutaan dimatanya"

Jeder!!!!

Bagaikan tersambar petir siang bolong. Pernyataan dokter membuat hanbin kehilangan separuh jiwanya. Lalisa, seseorang yang selalu menatapnya dalam kini ia buta?!!

"APA YANG KAU KATAKAN DOK!! KAU BILANG LISA TIDAK MENGALAMI CEDERA APAPUN!! TAPI KAU MALAH MENGATAKAN KALAU LISA BUTA!!! DOKTER MACAM APA KAU?!" Bentak hanbin pada dokter dihadapannya .

"Hanbin tenangkan dirimu hanbin."

"Bagaimana aku bisa tenang?!! Saat aku tau, kekasihku mengalami kebutaan!! Dia kekasihku dok!! Calon tunangan ku!! Dan calon dari anak²ku!!!" hanbin masih tidak bisa memgontrol.emosinya dan menatap tajam dokter.

"Donor kan saja mataku dok!! Donorkan mataku!!!"

"Tapi hanbin, ini bukan kebutaan biasa. Ada satu titik hitam di belakang kornea matanya. Ia tidak bisa di operasi dengan mengganti kornea matanya." jelas dokter pada hanbin.

"Kalau begitu, ambil kornea mataku juga, agar aku juga buta sama dengan lalisa"

*****

Tau ah ini aneh!! Author juga gak tahu:( kenapa gini ya gusti;(
Maafin author yak:(

My Heart (Hanlice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang