Sejenis

1.9K 175 10
                                    


Warning?! Typo bertebaran!!

Hanbin berlari kecil menyusuri lorong untuk sampai ke ruang rawat lisa.
Hanbin baru saja dari toilet, entah karena terlalu senang atau gugup. Ia sampai tidak bisa menahan kencingnya sendiri.

"26..26..26 nahh ini" hanbin masuk ke ruang rawat no 26. Saat hanbin masuk. Tampak semua orang berada disana minus june, chanwoo dan jiyong.

Seketika pandangan mereka tertuju pada hanbij yang sedang ngos²an menghampiri mereka.

"Loe dari mana?" tanya bobby.

"Gua dari wc"

"Hanbin?"

Deg~~
Suara itu, suara yang hanbin rindukan selama satu tahun ini. Suara yang bagaikan alunan melody di telinga hanbin. Yang mana, saat ini pemilik suara itu tengah menatapnya dengan mata sayunya dan segaris senyum tulus yang terlihat masih lemah.

Hanbin menghampiri lisa yang tengah menatapnya, hanbin tak bisa berkata apapun. Matanya yang berkaca² seakan menjadi jawaban untuk semua kerinduan,kebahagiaan dan kedamaian yang bercampur satu saat ini di benak hanbin.

Hanbin berdiri di samping lisa dengan tatapan rindu. Begitupun lisa yang matanya juga sama berkaca-kaca seperti hanbin.

"Lisa" lirih hanbin kemudian dengan sekali gerakan tubuh lisa yang semula bersandar di tempat tidur berpindah dalam dekapan hanbin yang begitu hangat.

Melihat itu, semua orang mengerti dan satu persatu meninggalkan ruangan itu menyisakan dua insan yang sedang melepas rindu.

"Lisa?" panggil hanbin pada lisa yang tengah menitikkan air mata di dada hanbin.

"Hmm" hanya gumaman itu yang terlontar dari bibir manis nan pucat lisa.

"Apa kau sudah kenyang tidur selama setahun?" ucap hanbin dipucuk kepala lisa.

Mendengar itu lisa hanya terkekeh. Kemudian melepaskan pelukannya dan menatap hanbin lembut.

"Apaan sih loe, jadi kayak drama gini deh" ejekisa sambil terkikik geli.

"Ahh loe mah penghancur suasana banget sih" seru hanbin kesal dan mendengus kasar dan mempautkan bibirnya.

Melihat itu lisa mencubit hidung hanbin dan menariknya.

"Akhhh sakit sakit!!" pekik hanbin sambil berusaha melepaskan tarikan di hidungnya.

"Makanya tuh bibir jangan di manyunin gitu, gemes gua liatnya"

Tiba² smirk diwajah hanbin muncul. Melihat itu lisa menaikkan satu alisnya seolah bertanya .apa?.

"Kalo gemes karena aku manyunin bibir, harusnya kamu tarik bibir aku bukan idung aku"

Mendengar itu lisa kemudian menarik bibir hanbin dengan tangannya. Membuat hanbin memekik kesakitan.

"Ihhhihh kok ditarik!!" rengek hanbin, melihat itu lisa terkikik geli.

"Tadi katanya suruh ditarik"

"Ihh gak peka banget sihh"

"Lah kok marah?"

"Tau ah gak denger pake headset"

Lisa tersenyum lembut dan menarik kerah baju hanbin dengan sekali hentakan.

Lisa menempelkan bibirnya pada bibir tebal hanbin. Sedikit menggigitnya dan menariknya. Hanbin hanya melotot kaget dengan gerakan mendadak lisa. Namun hatinya berdegup kencang dan kemudian menikmati permainan yang lisa lakukan.

Lisa melepas ciuman singkat itu dan menatap hanbin dalam kemudian tersenyum.

"Maksud Loe tarik nya gitu?" ucap lisa dan menjauhkan wajahnya dari wajah hanbin.

"Bukan, bukan gitu"

"Terus gi--"

Sebelum melanjutkan ucapannya. hanbin kembali menarik lisa dsn kembali menyatukan bibirnya dengan bibir lisa.
Yang awalnya hanya kecupan² menjadi lumatan dan gigitan lembut. Membuat lisa kehilangan akal sehatnya, dan me galungkan lengannya ke leher hanbin.

Hanbin tersenyum melihat lisa sudah terbuai dengan ciumannya. Hanbin memperdalam ciumannya dengan menekan pundak lisa.

Decapan demi decapan terdengar nyaring diruangan yang hanya mereka berdua tempati.

Hanbin melepas pagutan mesra itu dan menyatukan keningnya dengan kening lalisa. Menatapnya dalam dengan nafas terengah² dari keduanya.

"Jangan pernah tidur lebih lama dari ini"

Lisa menatap hanbin kemudian tersenyum dan mengangguk.

Lisa menjauhkan wajahnya dari hanbin dan tersenyum lembut.

"Ihh kok malah ngejauh? Ayoo lanjutin ihh." eengek hanbin dengan wajah yang membuat tangan lisa ingin sekali mencakarnya.

"Apaan sih! Ini kita berdua disini, takut kebablasan"

"Yakalo kebablasan bagus dong, kamu hamil, terus kita nikah udah nikah aku bisa naena sama kamu sepuasnya
Kan seru tuh denger kamu mendesah manggil² nama aku. Tuhh kan aku jadi ngebayangin itu"

Lisa melotot kaget mendengar ucapan hanbin yang kelewat sableng nya itu. Bahkan hanbin sekarang sedang menatap langit² ruangan sambil tersenyum bangsat.

Pletak~~

Hanbin meringis setelah mendapat jitakan yang merasa dari lisa.

Dan lisa menatapnya tajam sejatam siletnya mak rose.

"Ngomong gitu lagi gua jahit mulut loe!!" ancam lisa dengan tatapan yang masih tajam menatap hanbin.

Hanbin mengangkat tangannya seperti seorang tahanan.

"Heem yang" ucap hanbin.

"jangan ngomong"

Heem yang~batin hanbin

"Kok diem sihh!! aku kan ngomong sama manusia, bukan sama manequin".

"Kan tadi disuruh jangan ngomong yang"

"Oiyah yah, terus kenapa kamu turutin hah? Ihh kamumah nyebelin"

"Demi janggut firaun, cewek gua ternyata sejenis wanita yang lain Tuhan:")~ hanbin

****

Apaan ini:( author lagi gak punya ide banget nihh. Jadi cerita yang gaje gini makin tambah game deng😩😩 duhh maaf yah😣😣

Tapi author berharap vommentnya tetep setia yah. Salam hangat dari Hanlis😊😊☺☺☺

My Heart (Hanlice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang