Lagi-lagi dia hanya memandangnya dari kejauhan.
Diam-diam dia selalu memperhatikannya.
Tak bosan-bosannya dia selalu menyebut namanya di dalam doanya.
Itulah yang selalu dilakukan seorang siswa di kelas A di salah satu sekolah di Seoul, Bae Jinyoung namanya.
Jinyoung tak pernah lelah bahkan bosan melakukan semua hal itu karena baginya 'dia' sangat istimewa dihatinya.
Seperti saat ini, Jinyoung sedang berada di kantin. Tetapi bukannya untuk mengisi perut, ia malah sedang sibuk memandangi'nya' yang sedang bercengkrama dengan teman-temannya di seberang sana.
Bibirnya tak pernah lepas dari senyuman. Ketika 'dia' dengan manisnya tertawa bersama dengan teman-temannya. Dengan mata yang menyipit, bibir kisable yang dilapisi liptint dan pipi chubby milik'nya' , membuat jantung Jinyoung berdetak tak karuan.
"Aishhh, langsung saja ungkapkan kalau kau menyukainya. Bukannya malah senyum-senyum sendiri seperti orang gila."
Perhatian Jinyoung teralihkan sesaat tetapi ia kembali fokus dengan objek pandangannya.
"Ya, nanti saja."
"Yakk, apa-apaan kau ini.. nanti-nanti. Bagaimana kalau nantimu itu menjadi nanti yang menyakitkan huh ?"
Haknyeon sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya sejak lahir ini. Ia sangat tahu kalau Jinyoung menyimpan perasaan kepada seseorang yang menjadi objek pandangan Jinyoung.
"Menyakitkan ? Apa maksudmu ? Kau tidak membantuku tapi malah menjatuhkanku. Sahabat macam apa kau huh ?"
Jinyoung menggerutu mendengar ucapan Haknyeon. Bibirnya tak henti-hentinya mengucapkan sumpah serapah untuk sahabat yang berada di samping ini.
"Yakk, aku bukannya menjatuhkanmu tapi aku memberi pertanda agar kau waspada dan cepat bertindak sebelum terlambat."
Jinyoung menolehkan kepalanya ke arah Haknyeon dengan salah satu alis naik keatas.
"Telambat kenapa ?"
"Kau tidak tahu ?"
"Tahu apa ? Ishh jangan bertele-tele, cepat katakan."
Haknyeon mulai menunjukkan smirknya. 'sepertinya dia sudah terpancing' batin Haknyeon.
"Kudengar, Guanlin mulai mendekati'nya' karena Guanlin juga menyukai gebetanmu itu."
Mata Jinyoung langsung membulat mendengar penuturan Haknyeon. Wajahnya berubah masam dan senyumannya pun luntur dalam sekejap. Otaknya langsung berpikir 'apa yang harus aku lakukan'
"Tapi aku bisa membantumu."
Dan lagi-lagi ekspresi Jinyoung berubah, menjadi antusias penuh semangat.
"Kau mau mmebantuku ?"
Haknyeon mengangguk-anggukan kepalanya. Dan Jinyoung saat itu juga langsung mendekatkan diri ke arah Haknyeon dengan senyuman yang ia buat semanis mungkin.
"Yakk, apa-apaan kau ? Nanti Eiuwoong tau, aku bisa babak belir nanti. Sana-sana jauhan !!"
"Tapi kau akan membantuku kan ? Kan ?"
Haknyeon memutar bola matanya malas. "Iya, aku akan membantumu, tapi yang terpenting sekarang, kau menjauh dariku."
Jinyoung kembali menunjukkan senyuman manisnya dan kembali melanjutkan kegiatan 'memandangi' orang yang sudah berhasil mencuri hatinya sejak dua tahun yang lalu.
.
.
.
.
Bel sekolah telah berbunyi sepuluh menit yang lalu menandakan waktunya untuk pulang. Begitu pula dengan kedua sahabat berbeda tinggi ini, Jinyoung dan Haknyeon.
![](https://img.wattpad.com/cover/120901971-288-k519823.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One
Fanfictioncerita oneshoot winkdeep dengan berbagai genre dari berbagai lagu yang gw dengerin 📖 SongFiction 👬 All Cast : WinkDeep / DeepWink 🔛 Alur : Gajelas 윙딥 영운히 💞