sinar mentari menelisik masuk melalui celah tirai, mengusik sosok manis yang sedang tertidur nyenyak dan hanya berbungkuskan sebuah selimut abu-abu untuk menutupi tubuhnya yang telanjang.
park Jihoon adalah sosok manis itu. ia mulai sadar dari tidur nyenyaknya. dengan perlahan ia mulai mengucek kedua matanya lalu membukanya secara perlahan, membiaskan cahaya yang masuk. lalu ia menolehkan kepalanya ke arah samping, kosong. yang ada hanya sebuah bantal dan kemeja putih yang tergeletak di pinggir ranjang.
"kemana dia ?" monolog Jihoon.
lalu dibangkitkannya tubuhnya. dan seketika badannya terasa remuk. dan ketika selimut yang ia gunakan turun dan menampilkan dadanya yang penuh dengan tanda yang dibuat oleh kekasihnya selamam , membuat Jihoon sadar dengan apa yang ia lewati kemarin malam bersama kekasihnya.
tidak mau ambil pusing , Jihoon mengambil kemeja putih yang ia ketahui pasti itu milik kekasihnya langsung saja ia gunakan untuk menutupi tubuhnya untuk sementara karena ia ingin minum dan sekalian untuk mencari kekasihnya.
langkah Jihoon tampak santai, sambil menguap ia berjalan menuju dapur dan detik itu juga ia melihat sosok tampan yang sedang memasak membelakanginya.
senyuman Jihoon tercetak jelas di bibirnya. lalu ia berjalan mendekat dan memeluk kekasihnya itu dari belakang.
"selamat pagi sayang."
"pagi juga. kenapa tidak membangunkanku heum ?" jihoon memeluk erat tubuh kurus tapi proposional milik kekasihnya ini. Jihoon meletakkan dagunya di pundak kanan Jinyoung sambil melihat makanan yang sedang Jinyoung masak pagi ini.
"kau pasti kelelahan karena semalam. jadi aku membiarkanmu tidur selagi aku membuat sarapan untuk kita."
Jihoon tersenyum lembut, begitu pula Jinyoung.
lalu jihoon berjinjit dan mencium pipi kanan Jinyoung. "romantis sekali kekasihku ini." ucap jihoon. "kalau begitu aku akan mandi terlebih dahulu lalu kita sarapan bersama. bagaimana ?"
"iya, segeralah mandi, sebentar lagi sarapan siap."
dan sebelum Jihoon mandi, ia masih sempat untuk mencium bibir Jinyoung di sela ia memasak. "aku mencintaimu."
"aku lebih mencintaimu bae Jihoon."
.
.
.
hari-hari berikutnya masih sama seperti hari sebelumnya, tidak ada yang istimewa. jihoon menjalankan aktivitasnya sebagai supervisor di salah satu perusahaan dan Jinyoung bekerja sebagai wakil direktur di perusahaan sahabatnya, Kang Daniel.terhitung sudah lima tahun mereka menjalin hubungan. dan tidak ada tanda-tanda kemajuan di dalam hubungan mereka. kemajuan yang dirasakan jihoon hanya beberapa kegiatan yang bisa dibilang ladzim untuk sepasang manusia yang sedang menjalin hubungan seperti satu tahun belakangan ini yang ia dan Jinyoung lakukan. tinggal bersama dan melakukan hal seperti sepasang suami istri, tetapi itu bukan atas dasar kemauan satu pihak. dia dan Jinyoung sudah sepakat dan menerima, jadi itu sudah menjadi kegiatan yang biasa untuknya dan Jinyoung yang memang sudah menjalin hubungan ini selama lima tahun.
tetapi jihoon merasakan semuanya tidak ada kemajuan. jujur, ia merasa iri dengan teman-temannya yang sudah menjajaki dunia rumah tangga bersama pasangannya. jujur, jihoon juga menginginkan itu. ia menginginkan hubungannya dan Jinyoung akan berlanjut ke pernikahan, tetapi di setiap ia menyinggung soal itu, Jinyoung selalu mengalihkan pembicaraan atau bahkan tidak meresponnya sama sekali.
Jihoon mulai takut dan ragu kepada Jinyoung. di otaknya mulai bermunculan hal-hal yang negatif tetapi ia mencoba untuk merubah pikiran negatif itu menjadi pikiran yang positif.
dan pikiran negatif itu kembali datang, ketika tak sengaja ia menemukan hal aneh dari Jinyoung. saat ia akan mencuci pakaiannya dan milik Jinyoung, ia mencium bau parfum lain di salah satu kemeja milik Jinyoung. jihoon mencoba untuk berfikir postif setelah itu. tetapi kejanggalan lain mulai datang seiring dengan berjalannya waktu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One
Fanfictioncerita oneshoot winkdeep dengan berbagai genre dari berbagai lagu yang gw dengerin 📖 SongFiction 👬 All Cast : WinkDeep / DeepWink 🔛 Alur : Gajelas 윙딥 영운히 💞