Don't Look At Me Like That

941 125 7
                                    

Seluruh member Wanna One duduk melingkar di meja ruang tengah. Makanan cepat saji dan juga beberapa botol soju sudah tertata apik di atas meja makan.

"Ada perayaan apa ini?" Tanya Jisung selaku leader, bingung. Setahunya, jika ada sebuah perayaan maka sang manager akan memberi tahunya terlebih dahulu.

"Ck! Duduk saja hyung! Memangnya kau tidak ingin makan enak?" Tanya Jihoon balik.

Alis Jinyoung tertaut. Ekspresi bahagia Jihoon membuatnya penasaran. Ada apa dengan 'hyung tercinta' nya itu. Diingat-ingat lagi, hari-hari sebelumnya juga Jihoon tampak bahagia.

Semuanya telah duduk di kursi masing-masing. Kesebelas laki-laki tampan itu makan dengan lahapnya. Jarang-jarang mereka mendapat makanan enak seperti ini. Terlihat Daniel dan juga Ong yang berebut makanan membuat gelak tawa dari member lainnya terdengar begitu nyaring.

Tetapi tidak dengan Jinyoung. Namja itu masih menatap Jihoon di sebelahnya. Masih penasaran, ada apa sebenarnya.

Jangan heran saat melihat makanan sebanyak itu habis dengan cepat. Meningat porsi makan mereka besar. Apalagi Jihoon dan Woojin si duo pink sausage.

"Jadi, sekarang kita mau apa?" Tanya Jisung setelah meminum sojunya.

SungWoon memegang botol kosong ditangannya. Ia menyeringai tajam, membuat semua member bergidik ngeri.

"Bagaimana jika kita bermain truth or dare?"

Guanlin bertepuk tangan heboh, ditambah dengan Woojin yang berteriak gembira layaknya orang yang baru menang lotre.

"Aku setuju! Setuju!" Pekik Woojin.

SungWoon mengangguk dengan ekspresi bangga. Ia mulai meletakkan botol tersebut tepat ditengah meja. Telunjuknya menunjuk satu persatu member dengan mata memicing.

"Harus jawab jujur, jika tidak…"

Ia mengarahkan telunjuknya ke arah leher. Seolah telunjuknya tersebut adalah sebuah pisau tajam yang siap menyayat leher mereka semua. Bukannya takut, mereka hanya terkekeh geli.

"Ck! Arraseo! Ayo cepat main!" Titah Guanlin.

Guanlin mulai memutar botol tersebut. Dan… mulut botol tersebut mengarah pada Minhyun. Minhyun menunjuk dirinya sendiri, seolah bertanya 'aku?' .

"Ne, Hyung. Truth or dare?" Tanya Guanlin sambil tersenyum menyebalkan.

"Aku pilih truth."

"Jawab jujur hyung, untuk masalah dance, lebih baik mana, aku atau Seonho ?"

Semua tertawa mendengar pertanyaan si magnae itu.

"Haruskah jujur ?" Tanya Minhyun.

"Eum, H.A.R.U.S"

Minhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Aku pilih.... Seonho."

"Hahahahahahaha!" Sudah dipastikan semua tertawa geli mendengarnya. Terkecuali Jinyoung yang tampak tak bersemangat sama sekali. Namja tampan itu hanya tersenyum tipis.

"Eumm arraseo, sudah tertawanya hyungdeul ku yang menyebalkan?" Tanya Guanlin cemberut.

"Sudah sudah,Sekarang aku akan memutar botol ini!" Timpal Minhyun.

Lelaki berwajah tampan itu mulai memutar botol tersebut.

"Jinyoung-ie!" Ucap Minhyun.

Jinyoung menatap mereka bingung. Ia baru sadar dari lamunan konyolnya.

"Jinyoung-ah, Truth or dare?" Tanya Minhyun sambil menaik turunkan alisnya.

Jinyoung menghembuskan nafasnya kasar. Ia tau, jika menjawab truth, pasti hyung tampannya itu akan bertanya macam-macam. Jadi ia lebih memilih dare.

Just OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang