Daydream

702 82 11
                                    

JIHOON POV

Musim gugur sudah berganti menjadi musim dingin. Awalnya setiap aku bangun tidur, aku selalu melihat daun-daun berguguran di jalanan kini aku melihat butiran salju yang turun ke jalanan. Semuanya sudah berubah menjadi putih, tidak ada warna lain di sepanjang jalan yang aku lihat.

Aku ingat saat dia tersenyum lebar ketika melihat salju turun. Dia tak henti-hentinya berbicara dan memaksaku untuk keluar bersamanya disaat salju turun.

Aku masih sangat ingat bagaimana cara dia memaksaku, dengan senyuman tampannya, dengan ucapan halusnya dan terakhir, dengan dekapan hangatnya di tubuhku.

Flasback

“ayo Jihoon-ah, aku ingin melihat salju.”

“diluar sedang dingin-dinginnya, aku malas untuk keluar Jnyoung-ah.”

Aku masih saja bergelung di dalam selimut yang melapisi tubuhku. Hari ini benar-benar dingin dan aku ingin menghabiskan waktuku untuk tidur. Tetapi secara tiba-tiba Jinyoung datang dan menarik selimut yang aku pakai, lalu ia mengajakku untuk bermain diluar.

“Jihoon-ah aku mohon, sekali ini saja.”

Aku bisa rasakan tubuhku bergoyang karena Jinyoung yang tengah berusaha untuk membujukku. Aku terkekeh dibalik selimut karena mendengar rengekan lucunya. Sebenarnya yang dominan disini siapa huh ? kenapa dia bertingkah seperti itu dan tu membuat betah untuk mengerjai kekasih tampanku ini.

“kau selalu bilang ‘sekali ini saja’ tetapi di setiap salju turun kau selalu memaksaku untuk keluar.”

Aku membalikkan tubuhku menghadap ke arahnya. Lihatlah dia sangat tampan dan lucu disaat yang bersamaan. Sungguh pemandangan yang indah.

“hehe maafkan aku. Tapi aku janji, ini yang terakhir.”

Aku tersenyum lalu mengiyakan ajakannya. Ku buka selimut yang aku gunakan dan mulai beranjak dari ranjang empukku. Namun setelah itu, aku merasakan sebuah benda lembut mendarat di bibirku. Jinyoung menciumku.

“morning kiss untuk kekasihku yang cantik ini.”

“yak, aku laki-laki, mana mungkin aku cantik."

Bisa kurasakan kalau kedua pipiku menghangat sekarang. Jinyoung tertawa dengan puasnya karena berhasil membuatku salah tingkah.

“arraseo. Ya sudah bersiaplah. Aku akan menunggumu di luar.”

Jinyoung mengusak rambutku lalu ia keluar dari kamarku. dan setelah itu aku mulai bersiap selagi Jinyoung menungguku di luar.

Dan disinilah aku dan Jinyoung berada, di Namsan Tower. Dia yang awalnya hanya bilang ingin berjalan-jalan di sekitar rumahku tetapi ia malah membawaku ke tempat ini.

Kulihat banyak sekali orang yang berlalu lalang di sini. Dan tak sedikit pasangan muda mudi juga sedang menikmati salju di tempat ini. Aku hanya diam, mengikuti tarikan tangan Jinyoung di tangan kananku. Cuaca benar-benar dingin hari ini tetapi senyuman di wajahnya tidak pernah luntur sehingga aku juga ikut tersenyum melihatnya.

Beberapa menit kemudian, aku dan Jinyoung sudah sampai di puncak Namsan Tower. Sungguh pemandangan disini sangat indah. Salju yang turun melapisi setiap ranting pohon dan pemandangan kota Seoul yang dihujani oleh salju membuat siapa saja yang melihat akan takjub.

Disaat aku sedang menikmati pemandangan, tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan melingkar di perutku dari belakang. Dan aku juga bisa merasakan sebuah tumpuan di pundak sebelah kanan. Tanpa aku lihat pun aku sudah tau siapa yang memelukku seperti ini.

“bagaimana ? baguskan ?”

Aku tersenyum dan mengangguk, membenarkan ucapan Jinyoung kalau pemandangan salju dari atas sini sangat indah lalu aku memegang tangannya yang berada di perutku. Mengusapnya lembut berusaha menyalurkan kehangatan disana.
Udara sangat dingin tetapi tubuhku merasakan sebuah kehangatan. Aku sangat menyukai saat-saat seperti ini. Disaat Jinyoung yang sedang memelukku. Aku merasa seperti sedang dilindungi oleh seseorang yang sangat aku cintai ini. Dan aku berdoa dalam hati agar aku bisa merasakan pelukan ini untuk selamanya.

Just OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang