Ini sequel terakhir yeorobun keke
Semoga puas heheSetelah kejadian tak terduga yang ditimbulkan oleh Jinyoung, kini Jihoon tak pernah berada jauh dari Jinyoung. Sudah seminggu ini ia menghabiskan waktu bersama Jinyoung. Entah itu hanya sekedar berbicara atau bahkan hanya duduk berdua sambil menikmati matahari senja di tempat favorit mereka. Menceritakan apapun yang ada pikiran mereka dan sepertinya hanya Jinyoung yang bercerita karena ia selalu ditanyai soal apapun oleh Jihoon.
Dan meskipun mereka tidak bertemu selama tiga tahun, mereka tetap terlihat akrab bahkan saat berbicara pun mereka masih menggunakan gaya bicara mereka seperti dulu. Seolah tidak terjadi apapun mereka tetap asik berecrita seolah mereka hanya terpisah selama dua hari.
“katakan sebenarnya apa saja yang kau lakukan sampai tidak membalas pesanku ?” ucap Jihoon sambil mengunyah ayam pedasnya. Jinyoung rindu dengan ocehan Jihoon bahkan ocehan itu terdengar sangat lucu saat Jihoon mengoceh sambil mengunyah ayamnya.
“aku sibuk kuliah dan aku jarang membuka handphone.”
“kau bohong.” Ucap Jihoon dengan nada yang sedikit ia tinggikan karena ia kesal. Setiap ia bertanya hal yang sama, selalu Jinyoung juga menjawab hal yang sama.
“aku berkata dengan sejujur-jujurnya Park Jihoon.”
Jihoon masih mengunyah ayamnya sambil menatap Jinyoung tajam. Ia masih tidak percaya dengan pernyataan Jinyoung tadi padahal ini sudah keberapa kalinya ia bertanya dengan pertanyaan yang sama. Jihoon menelan kunyahannya lalu ia kembali bertanya.
“kau baik-baik saja kan selama disana ?” suara Jihoon melunak.
“kau tidak sakit kan selama disana ?”
“kau juga tidak berbuat onarkan selama disana ?”
Jihoon memberikan pertanyaan bertubi-tubi kepada Jinyoung. Ia sudah sangat ingin menanyakan ini saat mereka pertama kali bertemu seminggu yang lalu tapi ia selalu lupa karena sangking rindunya dia kepada Jinyoung. Dan baru saat inilah ia bisa menanyakannya langsung kepada Jinyoung.
Jinyoung menatap tepat di kedua mata Jihoon. Ia tau kalau Jihoon sangat mengkhawatirkannya dan itu terbukti dari pesan-pesan yang ia kirimkan untuknya. Dan di dalam hati Jinyoung, ia sangat bahagia dengan perlakuan manis dari Jihoon, menurutnya.
“aku baik-baik saja. Buktinya aku sudah di hadapanmu sekarang.”
“maafkan aku membuatmu khawatir selama ini. Dan terima kasih sudah mengkhawatirkanku.”
Kedua pasang mata itu masih saling menatap. Mencoba memahami perasaan yang tersirat disana. “aku berjanji tidak akan membuatmu khawatir lagi.” Ucap Jinyoung lalu ia mulai memegang tangan kiri Jihoon dan menggenggamnya sambil mengusap lembut punggung tangan Jihoon.
Entah apa yang dirasakan Jihoon sekarang, yang pasti ia merasakan hatinya menghangat dan jantungnya berdetak dengan cepat. Tidak seperti biasanya.
Sedangkan Jinyoung, ia semakin yakin dengan perasaannya dan yakin akan mengungkapkannya kepada Jihoon tentang perasaan terpendamnya selama ini.
Tanpa disadari, ada seseorang yang sedari tadi mengawasi mereka berdua. Sebenarnya buka hanya hari ini saja ia mengawasi Jinyoung dan Jihoon tetapi dari awal mereka berdua bertemu pun, ia sudah mengawasi.
“aarrgghh, awas kau Bae Jinyoung. Aku tidak akan melepaskan apa yang sudah menjadi milikku.”
Guanlin memukul setir mobil, meluapkan kekesalannya disana. Ia kembali menatap sepasang sahabat itu lalu pergi dengan perasaan marah.
.
.
.
Sekarang hari ke sepuluh Jinyoung berada di korea, tetapi Jihoon tidak bisa menemani Jinyoung karena ada mata kuliah yang harus ia hadiri hari ini dan sekarang jam menunjukkan pukul 15.00 KST, dan kelasnya baru saja selesai. Jihoon berada di kantin bersama Woojin sekarang untuk mengisi perut mereka yang berteriak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One
Fanfictioncerita oneshoot winkdeep dengan berbagai genre dari berbagai lagu yang gw dengerin 📖 SongFiction 👬 All Cast : WinkDeep / DeepWink 🔛 Alur : Gajelas 윙딥 영운히 💞