Back

734 122 76
                                    

Sequel 'Because I Miss You'
Kalo pingin ngerti jalan ceritanya , baca 'colors' trus 'because i miss you' trus ini hehe

Jihoon sekarang berada di taman belakang kampus, ia sedang menunggu Guanlin yang sedang berkumpul dengan tim basket untuk membicarakan pertandingan yang sebentar lagi akan dilaksanakan.

Jihoon duduk di salah satu bangku disana. Sudah terhitung 3 tahun sejak ‘sahabat’nya pergi meninggalkannya tetapi Jihoon tak pernah sekalipun tidak mengirimi pesan kepada ‘sahabat’nya itu.

Seperti saat ini, Jihoon tengah mengetikkan sebuah pesan kepada Jinyoung yang berada di New York. Entah apa yang ia tulis sampai ia tidak sadar kalau ia kembali menangis.

Sudah seperti ini selama tiga tahun, Jihoon selalu menangis sambil menuliskan pesan untuk Jinyoung. Jihoon sendiri juga tidak mengetahui kenapa ia selalu menangis jika berhubungan dengan Jinyoung. Entah itu pesan yang tak dibalas oleh Jinyoung sampai sesuatu yang berhubungan dengan Jinyoung. Ia selalu menangis.

Ia sudah terlalu lelah untuk mememdam rasa rindu ini tetapi ia tidak bisa melakukan apapun. Bercerita dengan Guanlin? Ia pasti hanya akan mendapatkan tatapan yang tidak mengenakkan dari kekasihnya itu karena Jihoon tau kalau Guanlin tidak suka melihatnya menangis hanya karena rindu kepada Jinyoung.

Jujur saja Guanlin tidak suka karena ia merasa Jihoon menjadi sosok yang lemah dan tidak seceria dulu saat masih ada Jinyoung disisinya. Dan dia juga tidak suka melihat Jihoon menangis karena orang lain karena ia adalah kekasihnya walaupun kepada sahabat kekasihnya itu.

Jihoon mengerti dan berusaha menyembunyikan tangisannya dari Guanlin, tetapi sepertinya kali ini ia akan ketahuan kalau ia menangis.

“kau menangis lagi ?” ucap Guanlin yang sekarang sudah berada di samping Jihoon.

Jihoon pun menoleh dan dengan segera ia mengusap air matanya, berusaha tengah menutupinya. “tidak, aku hanya kelilipan tadi.”

“jangan bohong, aku tau kau baru saja menangis.”

Jihoon hanya menunduk. Ia tidak berani melihat Guanlin yang ia tau sedang kesal dan mungkin marah kepadanya.

“sudah berapa kali aku katakan, untuk tidak menangis.”

“maafkan aku.”

Guanlin menatap tajam kekasihnya ini. Ia sudah terlalu muak dengan semua tangisan itu. Karena itu membuat hatinya sakit karena kekasihnya menangisi orang lain.

“kenapa kau selalu menangisi orang lain Jihoon-ah ?”

Jihoon mengangkat kepalanya “orang lain?”

“iya orang lain. Orang lain yang bahkan tidak tau kalau ia tengah ditangisi olehmu.”

“siap-“

“Bae Jinyoung itu yang aku maksud.” Sela Guanlin.

Jihoon membulatkan matanya. Entah kenapa ingin rasanya ia berteriak dan memarahi Guanlin kali ini.

“Jinyoung bukan orang lain, Guanlin-ah.”

“lantas apa ? sahabatmu ?”

“iya, dia sahabatku. Kau kenapa menjadi seperti ini ?” Jihoon tak habis pikir dengan jalan pikiran Guanlin. Ia berusaha sabar.

Guanlin menjambak rambutnya, ia sangat kesal saat ini.

“sepenting itukah Jinyoung, Jihoon-ah ?”

“seberharga itukah posisi Jinyoung di hidupmu Jihoon-ah ?”

“bahkan kau tidak pernah seperti ini jika aku yang melakukannya. aku kekasihmu dan dia hanya sahabatmu, tidak lebih iya kan ?”

Just OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang