I Promise You

795 110 11
                                    

“aku menyukaimu Bae Jinyoung”


Semua siswa tampak terkejut dengan pernyataan yang diucapkan oleh salah seorang siswa yang bernama lengkap Park Jihoon. Siswa manis dengan segala keimutan yang ia miliki berhasil membuat semua seme bertekuk lutut kepadanya dan bahkan para siswa perempuan dan uke manis lainnya pun menjadi iri karenanya.

Tapi ada salah satu pria yang hanya menatap Jihoon dengan wajah datarnya dan mata tajamnya. Seolah ia tidak tertarik sama sekali dengan pemuda manis yang tengah menatapnya dengan semburat kemerahan di kedua pipi gembilnya.

“aku sangat sangat menyukaimu Jinyoung-sii dan ini sudah ke lima kalinya aku menyatakan perasaanku padamu."

“lalu?”

Jinyoung, pemuda yang sekarang juga mnejadi perhatian banyak siswa pun hanya bertingkah seolah ini sudah biasa. Karena sudah di katakan oleh Jihoon tadi kalau ini sudah ke lima kalinya pemuda manis di hadapannya ini menyatakan cinta padanya.

“aku ingin kau menjadi kekasihku.”

Jihoon menurunkan pandangannya ke arah sepatu dengan tali neon miliknya. Ia sadar kalau ini sudah sangat memalukan.

Hey, bagaimana tidak memalukan ? kau sudah menyatakan perasaanmu selama lima kali dan hanya dianggap angin lalu oleh sang pujaan hati.
Oh ayolah, dimana harga dirimu ?
Kalau kalian yang merasakannya , pasti akan langsung lari terbirit-birit dan tidak menampakkan wajah kalian lagi.

Tapi berbeda dengan Park Jihoon yang sama sekali tidak menyerah untuk mengejar cintanya walaupun sering kali usahanya hanya dianggap angin lalu oleh jinyoung.

Ini bermula saat Jihoon pertama kali memasuki bangku senior high school dua tahun lalu dan ternyata dia seangkatan dengan Jinyoung yang tidak sengaja ia tabrak sampai handphone yang dipegang Jinyoung jatuh ke dalam selokan dekat sekolah.

Jihoon berusaha untuk meminta maaf tetapi jinyoung yang notabennya tidak peduli dengan sekitarnya hanya berkata ‘tidak apa. Lupakan.’

Dan sejak saat itu jihoon berusaha untuk mendekati jinyoung dan melakukan apapun untuk jinyoung meski tidak diminta oleh jinyoung. tetapi jihoon yakin kalau secara tidak langsung jihoon harus melakukan itu untuk menebus kesalahannya.

Jihoon yang memang merasa sudah jatuh cinta kepada jinyoung sejak pandangan pertama, melakukan kegiatan ‘pengabdian’nya itu dengan senang hati. Karena hanya dengan seperti itu ia bisa dekat dengan jinyoung setiap saat.

“kau tidak pernah lelah ya ternyata.”

“tidak, dan tidak akan pernah lelah apalagi menyerah.” Jawab Jihoon semangat.

Ia sudah bertekad untuk melakukan apapun agar jinyoung mau menerimanya sebagai kekasih. Jihoon menatap kedua manik tajam milik jinyoung dan bisa ia rasakan kalau detakan jantungnya berdetak tak normal saat ini.

“apa selama ini kau tidak memiliki perasaan apapun kepadaku ? setelah semua apa yang aku lakukan kepadamu. aku hanya ingin kau membuka hatimu untukku.”

Jinyoung menatap lekat kedua manik dengan pupil berwarna coklat itu. Hanya menatap tanpa menjawab.
Suasana menjadi hening seketika. Tidak ada mengeluarkan sepatah katapun seolah semua siswa mengikuti ketegangan yang mereka lihat dari dua pria dengan berbeda aura ini.

“jadi kau meminta imbalan untuk semua yang kau lakukan untukku selama ini ?"

Jihoon  membulatkan kedua matanya, terkejut atas ucapan yang dilontarkan jinyoung.

“a-a-ani, aku tidak bermaksud untuk itu, tapi-“

“tapi apa ? sejak awal aku sudah memperingatkanmu untuk berhenti tapi kau malah semakin gencar melakukan semuanya. Kau ingin membuatku terlihat jahat dengan membuat orang lain kesusahan ?”

Just OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang