Suara bel terdengar dan dengan segera Jinyoung beranjak dari dapur menuju pintu.
"Jinyoung-ah." Sapaan lembut nan manja itu pun terdengar di kedua telinganya sesaat setelah Jinyoung membuka pintu apartmentnya.
Jinyoung membalas pelukan hangat itu dengan sebuah senyuman tampan di bibirnya. "Kau pasti lelah."
Sosok yang berada di pelukannya ini menggangguk. Dan ia semakin mengeratkan pelukannya saat Jinyoung mencium keningnya. "Kaja, kau pasti belum makan. Aku memasakkan makanan kesukaanmu malam ini."
"Benarkah ?" Sosok itu mengangkat kepalanya yang sebelumnya ia sandarkan di dada bidang seorang Bae Jinyoung. Dan Jinyoung pun menjawabnya dengan anggukan kepala.
Dan akhirnya mereka berdua masuk ke dalam apartment Jinyoung dan tak lupa menutup pintu apartment sebelum ada yang melihat mereka berdua.
.
.
.
Setelah mereka makan malam dengan masakan yang Jinyoung buat, sekarang mereka berdua berada di sebuah sofa panjang dengan sebuah televisi yang menayangkan sebuah film.Jinyoung sangat nyaman dengan posisi seperti ini, posisi yang membuatnya seperti seorang pemilik 'sah' dari seseorang yang ia peluk saat ini.
Sosok yang juga memeluk Jinyoung pun begitu tak tampak risih dengan perlakuan yang Jinyoung berikan seperti menciumi puncak kepalanya atau bahkan tangan Jinyoung yang mengelus lembut lengannya.
"Jinyoung-ah." Sosok itu mengangkat kepalanya guna melihat Jinyoung yang berada di atas kepalanya. Jinyoung yang di panggil pun juga menundukkan kepalanya.
"Ada apa hm ?"
"Aku bosan." Sosok itu mulai menggerak-gerakkan jarinya mengitari dada bidang Jinyoung.
"Bosan ? Lantas kau ingin melakukan apa sekarang Park Jihoon ?"
Jihoon yang mendengar itu langsung menunjukkan senyuman yang mengisyaratkan akan suatu hal.
Jihoon melepaskan pelukannya dan dengan sekali gerakan Jihoon yang semula berada di samping tubuh Jinyoung, kini berpindah tepat di hadapan Jinyoung. Dengan kata lain, kepangkuan Bae Jinyoung. Dengan senang hati Jinyoung memegang pinggang Jihoon agar ia tak jatuh.
"Apa yang kau ingin Park Jihoon hmm ?" Tanya Jinyoung.
Jihoon yang mendengar pertanyaan itu lantas tak langsung menjawab tetapi ia malah mendekatkan tubuhnya ke arah Jinyoung dan detik berikutnya tubuh berbeda tinggi itu pun menempel. Jihoon menggantungkan tangannya di leher panjang Jinyoung. Lalu ia mendekatkan wajahnya.
"Ayo kita bermain." Ucap Jihoon sambil mengecup sekilas bibir Jinyoung.
Jinyoung tersenyum, ia sungguh gemas dengan tingkah Jihoon yang menurutnya imut dan menggoda. Dan sepertinya yang Jihoon berikam berhasil menarik perhatian Jinyoung.
Dengan perlahan Jinyoung mengangkat dagu Jihoon dan menciumnya tepat di bibir, lembut dan hangat, ia memiringkan kepalanya dan menekan tengkuk Jihoon agar memperdalam ciuman mereka.
Jihoon tak bisa mengelak karena Jinyoung sangat kuat. Permainan lidah Jinyoung semakin ganas dan tubuhnya yang menempel bergerak semakin liar. Jihoon kehabisan napas dan mulai terangsang akibat perlakuan Jinyoung.
Tanpa sadar ia mengikuti gerakan Jinyoung dan mengeratkan lingkarkan tangannya di leher Jinyoung. Jihoon mencoba mengimbangi permainan lidah Jinyoung, tetapi sepertinya ia kalah telak dengan Jinyoung.
"Eungghh.. ji.. Jinyoung-ah~.. eumm.."
Akhirnya suara yang ditunggu Jinyoung pun mengalun indah di telinganya. Dan dengan semangat Jinyoung kembali mencumbu Jihoon dengan liar dan panas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One
Fanfictioncerita oneshoot winkdeep dengan berbagai genre dari berbagai lagu yang gw dengerin 📖 SongFiction 👬 All Cast : WinkDeep / DeepWink 🔛 Alur : Gajelas 윙딥 영운히 💞