Coretan - coretan yang tertuang di sebuah kain kanvas pun mulai terbentuk dari semula yang hanya sebuah coretan tak jelas, sekarang berubah menjadi sebuah sketsa yang membangkitkan sebuah memori lama yang selama ini ia simpan sendiri tanpa orang lain yang ikut campur atasnya.
Sebuah memori indah yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya dan bahkan saat ia terbaring tanpa nafas pun akan masih mengingat dengan jelas semua memori indah itu bersama seseorang yang selalu ia sebut di setiap detakan jantungnya.
...
Dia datang dan kali ini ia datang bersama teman-temannya dan beruntunglah aku bisa melihatnya dari sini yang terbilang cukup dekat karena meja yang aku tempati hanya berjarak tiga bangku dengannya. Mataku tak pernah lepas darinya dan sesekali aku meliriknya karena aku masih punya malu untuk langsung menatap nya.
Senyumku mengembang secara otomatis saat ia dengan tampannya tertawa bersama teman-temannya. Melihat dia tertawa seperti itu dan mendengar tawanya secara tidak langsung juga membuat ku bahagia.
Mataku kembali meliriknya dan detik berikutnya aku menahan nafas.
Ya tuhan, dia melihatku.
Aku pasti ketahuan, bagaimana ini ?
Aku menundukkan kepalaku, mencoba untuk bersembunyi tetapi tak lama kemudian aku memberanikan diri untuk melihatnya lagi, barangkali ia sudah tidak melihatku lagi ya kan ?
Aku kegerakkan kembali mataku melihat ke arahnya dan tebakanku salah ternyata. dia masih melihat ke arahku dan apa-apaan senyuman tampannya itu. Ya Tuhan, tolong selamatkan jantungku.
Dan akhirnya aku memutuskan untuk mengubah arah pandangku ke teman-temanku dan tidak akan melihat ke arahnya lagi. Betapa malunya aku dan aku yakin wajahku berubah menjadi merah seperti kepiting rebus kesukaan eomma.
Beberapa menit kemudian, aku melihat sebuah kotak susu stroberi berada di sebelah nampan makanku dan saat aku melihat siapa yang menaruhnya, jantungku berhenti berdetak seketika.
Dia, dia yang memberikan kotak susu ini untukku tanpa berkata apapun dan langsung pergi menuju mejanya, jangan lupakan senyumannya tadi.
setelah kulihat ia duduk kembali di tempatnya, aku mengambil kotak susu itu dan ternyata ada sebuah sticky note berwarna pink yang menempel disana."CAN I CALL YOU ?"
Apakah ini artinya ia meminta nomor teleponku ? Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam.
Mataku kembali melihat ke arahnya dengan saling melempar senyuman tentu saja. Ku tulis beberapa angka dibalik lembar sticky note itu tanpa ia ketahui karena sesaat setelah kami saling melempar senyum, aku beranjak dari mejaku dan bisa kulihat wajah muramnya, sungguh lucu. Dia pasti berfikir kalau aku akan mengacuhkan pesannya.
Lalu aku membeli sebuah minuman bersoda dan menempelkannya disana. Aku berjalan menuju mejanya dan meletakkan minuman itu disana tanpa berkata apapun.
"Yes you can. 010-8xx-xxx ."
...
Dia melihatnya lagi. Sebuah sticky note berwarna pink yang menjadi awal kebahagiaannya dan yang menjadi pengiring kebahagiaan-kebahagiaan selanjutnya. Senyumannya kembali mengembang dikala satu memori manis berputar kembali di ingatannya.
...
Sebenarnya apa yang akan dia lakukan sampai-sampai dia menyuruhku ke taman ini, batinku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One
Fanfictioncerita oneshoot winkdeep dengan berbagai genre dari berbagai lagu yang gw dengerin 📖 SongFiction 👬 All Cast : WinkDeep / DeepWink 🔛 Alur : Gajelas 윙딥 영운히 💞