"Kau kenapa Jinyoung-ah ?"
Jinyoung mengalihkan pandangannya ke arah seorang laki-laki manis yang sekarang duduk di samping nya dengan membawa susu pisang dan roti coklat kesukaannya. Laki-laki manis yang sudah 4 tahun ini menjadi temannya.
"Tidak apa-apa. kau dari kantin Jihoon-ah ?"
"Eum, kau tidak ke kantin ?"
"Ani."
Jinyoung melihat Jihoon yang dengan lahapnya menyantap makanannya dan ini adalah salah satu kegiatan yang paling ia suka, melihat dari dekat temannya ini. Ada perasaan tersendiri saat ia sedang melihat Jihoon.
"Jihoon-ah."
Jihoon menolehkan kepalanya ke arah Jinyoung sambil tetap memakan makanannya. Jihoon bisa melihat wajah muram temannya ini dan mungkin sebentar lagi ia akan tahu penyebab temannya ini murung.
"Apa kau mempunyai cinta pertama ?"
"Cinta pertama ? eum-- ada. Kenapa ?"
Jinyoung berhenti sejenak, sebelum ia kembali melanjutkan pembicaraannya.
"Aku menyukai seseorang. Dia cinta pertamaku. Aku--"
"Yak kenapa kau tidak bilang ? aku kira kau temanku, hal seperti itu kau tidak pernah menceritakannya padaku." sela Jihoon. Ia merasa kesal kepada Jinyoung karena tidak menceritakan tentang seseorang yang ia sukai padahal Jihoon selalu bercerita tentang apapun kepada Jinyoung termasuk asmaranya.
"Maafkan aku, aku belum siap untuk bercerita soal itu."
"Oke, sekarang ceritakan kepadaku. semuanya."
Jinyoung tersenyum meskipun tipis. ia rasa sudah waktunya ia akan menceritakan sesuatu yang selama ini ia simpan untuk dirinya sendiri dan hanya Tuhan yang tahu.
"Aku menyukai seseorang sejak dulu dan aku rasa dia adalah cinta pertamaku karena sebelumnya aku tidak pernah merasakan hal seperti itu sampai akhirnya aku bertemu dengannya. Dia selalu berhasil membuatku terpesona dengan tingkahnya, membuatku nyaman dengan sikapnya dan semuanya."
"Apakah dia cantik ?"
Jinyoung mengangguk, "Ya, dia sangat cantik. Bukan wajahnya saja yang cantik, tapi hatinya juga cantik. Ia berhasil membuatku hanya menatapnya tanpa menatap yang lain. Aku selalu berusaha untuk membuatnya juga hanya menatapku, tapi ternyata tidak bisa."
Jihoon mengerutkan dahinya, "Kenapa tidak bisa ?"
Jinyoung menghela nafas pelan. Ingatannya berputar kembali ke masa lalu dan tanpa terasa dadanya berdenyut nyeri.
"Karena ... hanya aku yang menatapnya dengan pandangan lain, tidak seperti dia menatapku. Saat aku menatapnya, aku merasa tidak ada tempat untukku. Sangat berbeda ketika aku menatapnya, dia selalu ada tempat dan bahkan semua tempat di hatiku untuknya."
"Tunggu-tunggu, jadi dia tidak menyukaimu ? cintamu bertepuk sebelah tangan ?"
Jinyoung mengangguk dan tertawa sedih. ia menertawakan dirinya sendiri atas kebodohannya. Kebodohan yang akhirnya akan membuatnya sakit teramat dalam.
Sedangkan Jihoon, ia merenggut kesal setelah ia tahu kalau cinta temannya ini bertepuk sebelah tangan dan ia ingin sekali tahu siapa yang telah berani membuat hati temannya ini terluka.
"Siapa dia Jinyoung? apa dia bersekolah disini ?"
"Memangnya kau mau apa ?"
"Aku akan menemuinya dan mengatakan kalau dia telah menyakiti hati temanku dan mungkin juga aku akan memukulnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One
Fanficcerita oneshoot winkdeep dengan berbagai genre dari berbagai lagu yang gw dengerin 📖 SongFiction 👬 All Cast : WinkDeep / DeepWink 🔛 Alur : Gajelas 윙딥 영운히 💞