that one person, you

1.8K 216 47
                                    

"selama pagi baejin-ah." Sosok itu tersenyum cerah.

Ia memandang sebuah loker dengan nama 'Bae Jinyoung' di depannya.

Jika kalian berpikir ia akan menyapa orangnya langsung, kalian salah besar. Sosok itu memberikan salam kepada loker dengan sebuah nama disana.

Nama yang membuat jantungnya berdegup dengan kencang. Nama yang membuat wajahnya selalu memerah saat dia menatapnya. Nama yang selalu ada dipikirannya. Nama yang selalu ada dihatinya, Bae Jinyoung.

Sosok itu kembali menyelipkan sebuah surat dengan amplop merah jambu disana. Surat yang berisi sebuah kekaguman yang ingin ia sampaikan. Surat yang membuatnya selalu bisa melihat Jinyoung tersenyum setelah membaca surat itu. Surat yang sudah ratusan kali ia kirimkan tanpa Jinyoung ketahui bahwa dialah yang mengirim surat surat itu.

Dan tidak hanya surat, terkadang ia menggantungkan sebuah makanan dan barang-barang kecil disana.

Katakanlah saja dia adalah penggemar rahasia seorang Bae Jinyoung.

Ia sangat mengagumi, ahh mungkin bahkan sekarang ia sudah merasakan perasaan yang lebih kepada seorang Bae Jinyoung. Sudah sangat lama ia memperhatikan Jinyoung. Yang awalnya hanya sebuah rasa  penasaran yang membuatnya selalu memperhatikan Jinyoung, sekarang menjadi sebuah perasaan yang bisa menggelitik perutnya, cinta.

Ya, penggemar itu mencintai idolanya.

Ia menyelipkan suratnya kali ini dengan beberapa makanan.

"Semoga kau menikmatinya." Ucap sosok itu dan setelah itu ia pergi sebelum lingkungan sekitarnya ramai.
.
.
.
Jinyoung barusaja sampai di sekolahnya. Ia memakirkan motor kesayangannya dan merapikan kembali penampilannya.

'apa akan ada surat lagi?' pikir Jinyoung sambil menampakkan senyum tampannya. Memikirkannya saja sudah membuatnya senang apalagi kalau kejadian itu benar-benar menjadi kenyataan.

Selesai dengan pikiran nya, ia berjalan menuju gedung sekolahnya. Dan sebelum ke kelasnya, ia mampir sebentar ke jejeran loker-loker yang ada di koridor dekat dengan kelasnya.

Dan senyuman tampan itu mengembang tatkala menemukan sesuatu yang menggantung di lokernya. Dan saat ia membukanya, gantungan itu berisi sebuah sandwich dan sekotak susu coklat, kesukaannya.

Lagi-lagi ia tersenyum. Ia merasa senang dengan semua hadiah dan surat yang selalu ia temukan di pagi hari. Sudah sekitar enam bulan, Jinyoung menerima semua itu.

Awalnya ia terkejut dengan sebuah surat yang berada di selipan lokernya. Lalu ia membukanya dan membacanya, tetapi tidak ada reaksi disana. Yang ada hanya sebuah kebingungan dan rasa penasaran yang memenuhi otaknya.

Lalu dari hari ke hari dan di setiap pagi, Jinyoung selalu menemukan surat itu di selipan lokernya tetapi dengan sebuah senyuman disana. Ia mulai merasa senang dengan surat-surat tanpa nama itu.

Setelahnya ia tidak hanya menemukan surat, tetapi juga menemukan sebuah gantungan di lokernya. Entah itu berisi makanan atau barang-barang kecil.

Dan Jinyoung selalu menerimanya dengan senang hati. Ia selalu menyimpan surat-surat itu di dalam laci meja belajarnya. Dan terkadang ia membacanya lagi, seperti tidak ada rasa bosan disana.

Ia menikmatinya. Dan mungkin sekarang ia merasa nyaman dengan itu semua. Ia merasa seperti sedang diperhatikan oleh seseorang. Perhatian yang membuatnya semangat untuk melakukan apapun dan terkadang membuat hatinya tenang.

Setelah membaca surat itu,lagi. Ia memasukkan surat dan makanan itu ke dalam tasnya. Lalu ia berjalan menuju kelasnya dengan senyuman yang bisa membuat semua orang bahagia jika melihatnya.

Just OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang