“aku pulang.” Jihoon berteriak setelah ia memasuki rumahnya. Ia terlihat lesu karena mata kuliah yang menguras tenaganya sampai ia tidak sempat untuk sekedar merenggangkan tubuhnya. Ia berjalan menuju dapur dan mengambil minum.
“oh hyung kau sudah pulang.”
Sapa seseorang yang tak lain adalah adiknya, Park Guanlin. Jihoon yang sedang meneguk airnya hanya menganggukkan kepalanya.“Hyung, nanti boleh aku pinjam buku praktikum milikmu.”
“bukannya kau sudah punya ? kenapa meminjam punyaku ? ahh jangan bilang kalau punyamu hilang ?” Jihoon menanyai adiknya ini dengan berbagai pertanyaan yang bahkan satu pertanyaan pun belum dijawab oleh Guanlin.
Guanlin memutar bola matanya malas, ini yang dari Jihoon tidak ia sukai. Cerewet. Tapi mau gimana lagi Guanlin, dia kakakmu.
“bukan untukku, tapi temanku. Dia kebetulan ada di jurusan yang sama denganmu dan dia tau kalau Hyung memiliki satu, jadi dia mau meminjamnya sebentar.”
“oh.”
Ya tuhan benar-benar seorang Park Jihoon, batin Guanlin.
“bagaimana ? boleh tidak ?” tanya Guanlin.
Jihoon memasang ekspresi berpura-pura berfikir. Guanlin menunggunya dengan malas.
Dan akhirnya “baiklah.” Jawab Jihoon.
Setelah menjawab Jihoon langsung berlalu dari hadapan Guanlin dan membawa tubuh bantetnya itu ke kamarnya yang berada di lantai atas. Ia berjalan melewati kamar Guanlin yang kebetulan kamarnya tepat berada di samping tangga dan kamarnya sendiri berada di sebelah Guanlin.
Sesaat setelah kakinya menyentuh anak tangga terakhir, tiba-tiba iandikejutkan oleh seseorang yang membuka pintu kamar adiknya.
“wahh kamcagiya.” Jihoon terlonjak mundur dan hampir saja jatuh jika seseorang yang mengagetkannya tidak segera memegang kedua lengannya.
Seakan seperti adegan slow motion, kedua saling menatap satu sama lain. Membuat getaran-getaran kecil di hati Jihoon saat ia menatap manik mata coklat nan tajam itu.
Tanpa sadar, sudah ada Guanlin yang berdiri di belakang Jihoon yang masih menatap lawannya ini.
“kalian sedang apa ?”
Langsung saja kontak mata dan pegangan itu terlepas di saat dirasanya ada orang lain yang mengganggu aktivitasnya. ‘mengganggu saja.’ Batin Jihoon.
“ahh tidak. Aku hanya menolongnya tadi karena hampir jatuh tadi.” Jawab sosok tampan itu kikuk. Lalu ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal guna menghilangkan rasa gugup dan malunya.
Guanlin yang melihat tingkah temannya ini biasa saja tetapi saat ia melihat tingkah kakaknya, ia mulai merasa aneh. Lihat saja tingkah dan raut wajah kakaknya yang seperti salah tingkah itu.
“ahh Jinyoung-ah kenalkan dia kakakku, Park Jihoon.”
“dan Hyung, dia Bae Jinyoung. dia temanku yang tadi aku ceritakan.”
‘ahh ternyata dia.’
Jinyoung yang mendengar lantas membulatkan kedua matanya tidak percaya dengan apa yang diucapkan Guanlin kalau dia..
“Park Jihoon imnida. Kakaknya si tiang ini.” Jihoon mengulurkan tangannya, mengajak teman adiknya ini berkenalan walaupun rasa malu itu masih ada.
‘dia kakaknya Guanlin ? tidak mungkin. Aku kira tadi dia adiknya Guanlin.’ Batin Jinyoung.
Jinyoung melihat uluran tangan Jihoon dan dengan gugup Jinyoung menerima uluran itu dan memperkenalkan dirinya.
“ne, Jinyoung Imnida. Senang bertemu denganmu, Hyung.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One
Fanfictioncerita oneshoot winkdeep dengan berbagai genre dari berbagai lagu yang gw dengerin 📖 SongFiction 👬 All Cast : WinkDeep / DeepWink 🔛 Alur : Gajelas 윙딥 영운히 💞