Versace On The Floor

1.6K 152 33
                                        

Cerita ini khusus untuk para reader-nim yang berusia 15 tahun ke atas wkwkwk

Pesta ulang tahun baru saja selesai dan semua teman-teman yang Jihoon undang pun mulai pergi satu persatu. Dan tinggallah Jihoon sendiri bersama kekasihnya.

Terkecuali satu orang yang sangat berharga bagi Jihoon yaitu kekasihnya yang sudah menemaninya selama dua tahun ini, Bae Jinyoung.

"Apa kau senang ?" Jinyoung mengusap pundak kiri Jihoon yang sedang memeluknya dari samping.

"Eum, aku sangat senang hari ini. Teman-teman banyak yang datang hari ini. Gomawo Jinyoung-ah."

Jihoon mendongakkan kepalanya menatap Jinyoung yang menatapnya sambil tersenyum.

Mereka berdua sedang menikmati suasana malam hari ini yang kebetulan malam ulang tahun Jihoon. Duduk berdua saling berpelukan di atas balkon kamar Jihoon yang langsung memperlihatkan indahnya langit di malam hari ini.

Yang entah mengapa banyak bintang hari ini yang bersinar terang membentuk sebuah rangkaian i dah di atas sana, dan itu membuat Jihoon semakin bahagia apalagi melihat pemandangan itu dengan Jinyoung, kekasihnya.

"Eum, Jinyoung-ah.."

Jinyoung pun langsung menolehkan kepalanya ke arah Jihoon. Dahinya berkerut heran melihat tingkah laku Jihoon saat ini. Bagaimana tidak heran melihat kekasihmu bertingkah seperti seseorang yang sedang menyembunyikan sesuatu. Dengan mata yang berulang kali mengedip-ngedip , tangan yang saling terpaut dan wajah memerah itu.

"Kenapa Jihoon-ah ? Kau sakit ? Wajahmu memerah."

Sontak saja Jihoon langsung memegang wajahnya, berusaha menutupinya walaupun gagal.

Jihoon berusaha menetralkan detakan jantungnya sendiri saat ini, ia melihat ke arah jam dan jam menunjukkan pukul 23.00 KST.

'cepatlah sebelum waktunya habis'

Jihoon menarik nafas dalam dan mulai berbicara walaupun detakan jantungnya masih sama.

"Ikut aku." Jihoon menarik tangan Jinyoung, membawanya ke dalam kamarnya lalu menutup pintu balkonnya.

Setelah itu ia berdiri menghadap Jinyoung yang kini menunjukkan raut wajah yang sangat kebingungan. Dan Jihoon sendiri, entahlahh.

"Jinyoung-ah, malam ini kan masih malam ulang tahunku.."

Jinyoung tidak menjawab, ia menunggu kelanjutan ungkapan dari sang kekasih.

"Aku ingin memberikanmu sebuah hadiah."

"Hadiah ? Kau kan yang berulang tahun, kenapa kau malah memberiku hadiah ? Memangnya apa yang akan kau berikan kepadaku ?" Jinyoung tersenyum sambil mengelus pipi gembil Jihoon.

Jihoon menggigit bibir bawahnya dan Jinyoung tahu artinya, Jihoon sedang gugup.

"Apa yang sed-"

"Aku."

Ucapan Jinyoung terhenti, ia masih tidak mengerti maksud dari 'aku' yang diucapkan Jihoon barusan.

"Apa maksudmu?"

"Apa kau ingat, saat kau memintaku untuk melakukan 'itu' bersamamu dan aku-"

Dan baru disaat itulah Jinyoung mengerti maksud dari 'aku' yang Jihoon ucapkan.

"Ahh itu, maafkan aku Jihoon-ah karena telah memintamu untuk melakukan 'itu' denganku tapi seharusnya aku tidak meminta itu karena sebagai kekasih yang baik, harus menjaga kekasihnya, bukan dengan merusaknya. Maafkan-"

"Ani."

Jihoon memotong ucapan Jinyoung dan itu membuat Jinyoung kaget. Pasalnya Jihoon memotong ucapannya sambil mendekatkan dirinya ke arah Jinyoung.

Just OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang