Jinyoung masih terjaga padahal sekarang jam menunjukkan pukul dua dini hari. kedua matanya tak mau menutup dan semakin ia mencoba untuk memejamkan kedua matanya, semakin rasa kantuk itu menghilang dan ia tidak ingin meninggalkan moment ini.
moment dimana ia sedang menatap wajah kekasihnya yang sedang tertidur di sampingnya. memandangi setiap lekuk wajah manisnya lalu menyimpannya jauh ke dalam hati dan pikirannya. mencoba untuk menggambarkan wajah malaikatnya didalam benaknya ketika nanti ia tidak bisa lagi melihat wajah malaikatnya secara langsung.
bae Jinyoung kini masih betah memandangi wajah manis park jihoon, kekasihnya yang sudah menemaninya selama lima tahun ini. berbagi suka duka bersama, berbagi kenangan bersama bahkan sampai berbagi kehangatan.
Jinyoung tersenyum tatkala ia melihat wajah polos jihoon yang sedang tertidur meringkuk di spelukannya. posisi dekat dan saling berhadapan ini memudahkan dirinya untuk melihat pahatan sempurna milik kekasihnya ini.
wajah manis, kulit putih, rona merah alami di kedua pipinya dan bibir merah muda yang sangat pas dengan wajah cantiknya membuat Jinyoung tak bisa berpaling barang sedetikpun dari wajah kekasihnya.
jihoon tertidur sangat nyenyak meski Jinyoung menyentuh pipinya dan mengusapnya lembut karena kegiatan mereka tadi. ya , mereka baru saja melakukan 'itu' dan ia tahu kalau kekasihnya ini sangat kelelahan. seketika sebuah senyuman muncul di kedua belah bibirnya ketika ia mengingat wajah imut jihoon yang sedang merajuk agar Jinyoung menemaninya tidur dan malah berakhir dengan keterlanjangan mereka di balik selimut saat ini.
tak lama kemudian senyuman Jinyoung perlahan-lahan menghilang dan raut wajahnya berubah menjadi sendu. ia menghembuskan nafas berat seperti ada beban berat yang sedang ia pikul saat ini.
"apakah kau akan memaafkanku setelah ini Jihoon-ah?" ucap Jinyoung pelan sambil mengusap lembut pipi gembil jihoon.
beberapa menit kemudian, dengan perlahan Jinyoung memindahkan kepala jihoon ke bantal yang berada di belakangnya karena jihoon tidur berbantalkan lengan kirinya. drngan hati-hati Jinyoung memindahkan jihoon dan meski ada pergerakan jihoon tidak bangun karena Jinyoung tahu kalau kekasihnya ini sudah kelelahan jihoon tidak akan bangun sebelum dibangunkan.
setelah dirasanya posisi jihoon nyaman, Jinyoung menyelimuti tubuh polos jihoon sampai sebatas dada. menyentuh dan mengusap pipi jihoon sekali lagi lalu mencium bibir lalu kening jihoon sebelum ia beranjak dari ranjang.
"maafkan aku jihoon. aku harap kau akan hidup bahagia selamanya. aku mencintaimu."
Jinyoung pergi setelah itu. menoleh sebentar ke arah jihoon yang terlelap lalu pergi meninggalkan jihoon dengan sejuta penyesalan dan ketidakrelaan di hatinya.
.
.
.
dua tahun sudah berlalu tetapi pikiran tentangnya masih saja tersimpan di otak dan hatinya. jihoon memandang sebuah foto yang berada di atas meja tempatnya bekerja. mengusap lembut foto itu dan tak terasa air matanya kembali jatuh."Jihoon-ah, kau tak apa ?"
lamunan Jihoon buyar seketika dan langsung ia mengusap kasar pipinya untuk menghapus air mata yang jatuh. daehwi, teman sekaligus saudaranya itu hanya bisa menghembuskan nafas pelan sambil menggelengkan kepalanya. sudah terjadi seperti ini jika ia tengah lewat dan tidak sengaja melihat jihoon melamun bahkan sampai menangis seperti ini di tempat kerja.
daehwi berinisiatif untuk berbicara dengan jihoon tentang masalah ini. sudah cukup sabar ia membiarkan jihoon menangis seperti ini. ia merasa kasihan dengan jihoon dan mungkin apa yang akan ia ucapkan nanti bisa membantu jihoon.
daehwi menggeret kursi rekannya yang kebetulan kosong, mendekatkan ke arah jihoon dan duduk disana.
"kau kenapa Jihoon-ah ? aku selalu melihatmu seperti itu sejak dia meninggalkanmu. kau harus bisa move on jihoon. ini sudah lima tahun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One
Fanfictioncerita oneshoot winkdeep dengan berbagai genre dari berbagai lagu yang gw dengerin 📖 SongFiction 👬 All Cast : WinkDeep / DeepWink 🔛 Alur : Gajelas 윙딥 영운히 💞