Bab 3 Perbincangan Diantara 2 Wanita

20.1K 900 10
                                    

Sinar mentari mengintip di balik jendela kamar membuat Amora terbangun dari tidurnya. Bangun di pagi hari ini tidak begitu membuat dirinya bersemangat. Matanya sedikit bengkak. Kata-kata Raynald semalam  membuatnya sangat tertohok. Kalimat yang Raynald ucapkan tiba-tiba terlintas begitu saja dikepalanya

"Dengarkan aku Amora. Tak ada sedikitpun niat ku untuk menikahimu. Lagipula melihatmu saja aku tidak berselera"

Amora memejamkan matanya. Perasaannya sangat sakit. Ia pun dengan perlahan meraih smartphonenya, lalu membuka galeri foto. Ia memandang salah satu foto yang ada disana

Air matanya jatuh tepat di layar smartphone yang tengah menampilkan foto Raynald

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Air matanya jatuh tepat di layar smartphone yang tengah menampilkan foto Raynald. Dengan segera Amora menyeka air matanya lalu tersenyum sambil menatap foto tersebut dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sudah kuduga, dia tidak akan menerimaku."

Suara ketukan terdengar dari pintu kamarnya.

"Amora sayang, apa kamu sudah bangun nak?"

"Iya ayah"

Amora pun membersihkan sisa-sisa air mata di pipi dan matanya, berlari menuju cermin untuk menormalkan raut wajahnya. Ia pun berlari menuju pintu lalu membukanya. Ia tersenyum semanis mungkin lalu memeluk sang ayah.

"Pagi ayaaaah"

"Ya ampun sayang, matamu bengkak? Kamu nangis nak?"

"Ngga yah... ini gara-gara keenakan tidur. Hihi"

"Nak...."

"Iya ayaaah. Sungguuuuh...hmmm..."

Amora kembali mengeluarkan jurus senyum paling manisnya. Ayahnya menatapnya dengan wajah yang yang sangat khawatir. Amora semakin melebarkan senyumnya, lalu sang ayah pun tersenyum.

"Ya sudah. Ayah berangkat bekerja dulu. Mana peluk hangat untuk ayaah..."

"Ini ayaaah"

Amora pun memeluk sang ayah dengan sangat erat. Sang ayah membalas pelukan putrinya, lalu mengecup puncak kepalanya.

"Oke, ayah berangkat. Apa hari ini kamu ke butik?"

"Iyap. Ada beberapa baju yang datang hari ini, jadi harus aku cek"

"Baiklah. Jangan lupa sarapan sayang"

"Iyaa..."

Sang ayah pun meninggalkan putrinya. Walaupun Amora mengatakan tidak apa-apa, tapi insting sang ayah mengatakan bahwa ada apa-apa dengan putrinya. Terlebih kemarin malam ia baru bertemu dengan Raynald

****

Amora pergi menuju butiknya menggunakan motor Vespa pink kesayangannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang