Bab 38 Alasan Sesungguhnya?

11.3K 661 174
                                    

Amora berjalan menyusuri setiap sudut pemakaman. Ia mencari sosok Raynald yang tiba-tiba menghilang begitu saja sesaat setelah prosesi pemakaman selesai.

"Amora!"

Amora melirik ke arah suara yang memanggilnya. Tampak Rendra, ayah Raynald memanggilanya yang kini raut wajahnya sudah tampak sayu dan pucat. Bagaimana tidak, mantan istrinya, wanita yang satu-satunya ia cintai telah tiada. Amora pun berjalan mendekati ayah mertuanya tersebut.

"Iya om.. Ah ayah... "

"Kau mau kemana?"

"Ah aku mau mencari Kak Ray. Kak Ray tidak tahu kemana"

"Kau pulang duluan saja nak. Mungkin dia ingin sendirian"

"Ta.. Tapi aku takut ada apa-apa dengan Kak Ray ayah. Setidaknya aku dapat melihat dan memastikannya dulu"

Rendra menatap menantu satu-satunya itu dalam diam. Ia melihat bahwa Amora sangat khawatir. Ia bahkan selalu terlihat lebih mengkhawatirkan Raynald dibandingkan dirinya sendiri. Terlintas pertanyaan di benaknya, kenapa Raynald tak bisa menerima Amora sebagai istrinya? Bukankah Amora gadis yang cantik dan baik? Ia bahkan dapat mengurus Raynald dan menjadi istri yang baik bagi Raynald. Amora pun tidak seperti wanita kebanyak di masa ini, pergi keluyuran hingga larut malam dan menjalin hubungan kesana kemari dengan banyak pria. Amora adalah seorang wanita yang cerdas, baik walaupun sedikit polos. Ia bahkan sangat menurut pada suaminya. Cukup sulit mencari wanita seperti ini. Dan ia pun mengakui bahwa Satria berhasil mendidik seorang anak gadis menjadi seperti ini seorang diri tanpa sosok seorang istri disisinya.

Rendra tersenyum tipis, ia yakin tak bisa memaksa Amora untuk pulang dan meninggalkan suaminya, anak lelakinya yang tak tahu diri itu, sendirian. Ya, sesungguhnya ia sangat malu pada Satria karena anak perempuannya yang sangat baik harus menikah dengan anak lelakinya yang sangat kurang ajar itu. Ia merasa bahwa Amora tidak beruntung. Lagipula kenapa Raynald begitu menolak Amora? Bukankah dulu saat masih kecil ia sangat senang jika harus menemani dan mengajak bermain Amora kecil? Bahkan saat Amora kehilangan ibunya, Raynald selalu menemani Amora bahkan diam-diam memeluk Amora yang tertidur akibat kelelahan menangis hingga pada akhirnya ia pun ikut tertidur. Rendra mendesah pelan, bingung melihat anak lelakinya tersebut.

"Kau yakin nak akan mencari dan menunggunya?"

"Iya ayah"

"Baiklah. Tapi ingatlah nak, jika sampai satu jam kau tidak juga menemukannya atau jika kau menemukannya tapi ia tak menghiraukanmu, pulanglah. Hubungi aku jika kau tidak dapat pulang sendirian. Akan kuminta supirku untuk mengantarmu pulang. Kau janji?"

"Iya ayah. Aku janji"

Rendra mengagguk pelan. Ia pun pamit terhadap Amora untuk pulang, mengistirahatkan tubuhnya yang sudah begitu lemas untuk menerima kenyataan paling pahit seumur hidupnya. Rendra pun memasuki mobilnya dan Amora pun menunggu disamping mobil tersebut. Amora pun menyadari bahwa didalam ada nenek Raynald.

"Kami pulang dulu ya nak"

"Iya ayah hati-hati"

Amora pun menatap nenek yang hanya memandang lurus ke depan, berpura-pura tak menyadari Amora disana.

"Nenek, nenek hati-hati dijalan"

Nenek tak menghiraukan perkataan Amora. Ia mendesah pelan sambil menggelengkan kepalanya pelan, merasa sedikit terganggu dengan Amora. Amora yang menyadari hal tersebut hanya diam sambil mencoba tersenyum. Mereka pun akhirnya pulang. Amora menatap ke arah mobil Raynald yang masih terparkir disana. Area pemakaman tersebut sangat luas. Ia yakin Raynald pasti masih ada disini.

Sementara itu, Alaric hanya bisa terdiam, berdiri mematung dari balik pepohonan, melihat pemandangan yang ada di depan sana. Keiko, wanita yang ia cari selama ini benar-benar ada disana, tengah mencium Raynald. Tubuhnya gemetar, tangannya terkepal keras. Selama ini yang ia lakukan hanyalah mengikuti kemana Amora pergi, khawatir jika sesuatu terjadi pada gadis manis tersebut. Terlebih saat ia pertama kali bertemu dengannya pun dengan keadaan yang tidak menyenangkan. Dan kali ini, jika Amora melihat apa yang saat ini ia lihat, tidak dapar terbayangkan bagaimana hancurnya perasaan Amora. Terlebih saat Amora tahu bahwa Raynald menjalin hubungan dengan Keiko yang menolongnya di pub miliknya.

Renjana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang