Bab 32 Hadiah Yang Lain

13.6K 771 74
                                    

Sejak kepergian Raynald ke rumah sakit di sore hari, Amora dengan segera pergi menuju supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk membuat kue. Strawberry, creamcheese, butter, dan semua bahan-bahan lainnya ia masukan dalam trolley belanjanya. Antrian cukup panjang, namun Amora tidak menyerah begitu saja. Sambil mengantri ia pun mengirim pesan pada Anastasia.

Kak Ana

Kak, apa
kakak sibuk?

Aaaaaaa! Adik ipar!
Hari ini iya,
aku ada jadwal
bedah dengan
Raynald :'(
Ada apa?

Ah begitu ya kak.
Tadinya aku mau
bertanya pada kakak,
kalau kak Ray suka
diberi hadiah apa?
Aku agak bingung
soalnya kak

Aduuuuuh cieeee hihi.
Mau kapan cari
hadiah untuk
Raynald?
Besok mau tidak?
Aku temani.
Aku pasti selesai
operasi nanti malam.
Besok aku sudah free.
Kalau Raynald
besok pulang sore
karena harus
memantau pasiennya.
Maklum pasien VVIP,
tidak mau
langsung ditinggal.
Bagaimana?

Boleh kak Ana!
Terima kasih
banyak kak

Sama-sama!
Besok kita saling
berkabar lagi ya Mor ❤

Iya kak Ana😊

Amora tersenyum lebar. Ia semakin berfikir, kira-kira hadiah apa yang harus ia beli untuk Raynald.

"Mbak silakan maju"

Panggilan kasir memecah lamunan Amora. Iya pun segera maju menuju kasir dan membayar belanjaannya.

*****

Tanggal 31, tanggal ulangtahun Raynald. Pagi menjelang, Amora bangun terduduk dari ranjang. Ia tersenyum sangat lebar. Dengan segera ia menutup matanya, menyatukan kedua telapak tangannya, berdoa kepada Tuhan, meminta kesehatan, panjang umur, dan segala hal terbaik untuk Raynald. Doa selesai, ia membuka matanya perlahan. Amora turun dari ranjang dan merapikannya.

Suara smartphone Amora berbunyi. Dengan segera ia mengecek isi pesan tersebut

Kak Ana

Mor! Kita ketemu
jam 11 di mall ya

Baik kak Ana.
Terima kasih
kak Ana ❤

Sama-sama
adik ipar!❤

Dengan segera ia mandi dan bersiap. Masih sangat pagi. Amora pun menyiapkan semua bahan-bahan untuk membuat cake yang kemarin ia beli. Sambil bersenandung pelan, ia pun membuat cake tersebut dan menghiasnya. Tak butuh waktu terlalu lama, karena Amora pernah membuatnya beberapa kali.

"Sudah jadi! Semoga Kak Ray suka",ucapnya semangat dengan penuh harap.

Ia pun menyimpannya di kulkas. Setelah semuanya beres, Amora pun bersiap dan berangkat menuju salah satu mall terbesar dikota. Sesampainya disana, tampak Anastasia yang sudah menunggu di depan pintu masuk.

"Kak Anaaa!"

"Adik ipar! Ayo ayo kita belanjaaa"

Dengan penuh semangat, kedua wanita itu berjalan berkeliling mall tersebut, melihat setiap toko barang pria yang ada disana. Semakin banyak toko yang dikunjungi membuat Amora semakin bingung.

Renjana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang