Bab 37 Ia Kembali

12K 531 36
                                    

Don't forget to always vote 🌟 and comment. Thank you

((Masih)) Flashback

Raynald dan Arka duduk bersandar di salah satu sisi dinding luar belakang pub. Raynald menjulurkan lidahnya ke salah satu sudut bibirnya. Rasa khas darah segar ia rasakan disana. Sedangkan Arka duduk sambil menengadahkan kepalanya ke arah langit, mencoba menahan rasa nyeri di seluruh tubuhnya. Babak belur, itulah gambaran kondisi kedua pria itu sekarang.

Pertarungan sengit beberapa menit lalu lah yang menyebabkan begitu banyak luka di tubuh mereka. Siapa yang menyangka jika Keiko memiliki suatu hubungan dengan Alaric, pria pemilik pub yang mereka datangi, walaupun hubungan tersebut tidak jelas entah hubungan seorang kekasih atau apa. 20 lawan 2, dapat dibayangkan bagaimana Raynald dan Arka saat itu? Walaupun Arka hebat dalam hal berkelahi namun hari ini entah kenapa Arka tak sanggup melawan mereka. Padahal biasanya melawan 20 orang seperti barusan adalah "kegiatan sehari-harinya". Namun hari ini berbeda, ada sesuatu yang tak beres menurut Raynald.

Hal lain pun membuat Raynald tak menyangka adalah wanitanya, Keiko. Seorang guru lukis memiliki hubungan dengan pemilik pub yaitu Alaric. Arka bahkan kenal dengan Alaric. Berarti pria bernama Alaric itu bukanlah pria sembarangan. Tetapi Raynald tak peduli, Keiko harus tetap menjadi wanita teman tidurnya. Toh Keiko sendiri yang menyetujuinya. Kalau bukan karena kondisinya saat ini, ia pasti sudah merebut kembali Keiko yang kini entah dibawa kemana oleh Alaric.

"Ray, bolehkah aku bertanya sesuatu? "

Raynald menoleh ke arah Arka yang masih tetap menatap langit.

"Kenapa?"

"Apa yang membuatmu ingin menjadi dokter?"

Raynald hanya menatap Arka, diam tak menjawab

"Lalu Ray apa yang membuatmu ingin menjadi seorang dokter spesialis bedah jantung?"

Jantung Raynald berdetak keras. Terbayang senyum manis seorang gadis kecil dibenaknya. Ia memejamkan matanya erat, berusaha menghilangkan bayangan tersebut. Arka sedikit melirik ke arah Raynald yang berusaha menyembunyikan isi hatinya. Arka tersenyum mengejek, karena ia dapat menebak siapa yang Raynald ingat. Ia pun kembali menatap langit, mengosongkan pikirannya dari hal-hal yang dapat menggoyahkan dirinya kembali.

"Lalu Ray, setelah kau menjadi seorang dokter spesialis bedah jantung yang hebat, apa yang akan kau lakukan selanjutnya? Seperti apa kehidupan yang akan kau susun? Apa kau akan menghabiskan sisa hidupmu seorang diri dan bersenang-senang seperti ini atau kau akan hidup bersama orang yang kau cintai?"

Raynald menoleh ke arah Arka yang kini tatapan matanya menerawang ke langit. Apa yang salah dengan pria tersebut?

"Hei kau kenapa?",tanya Raynald dengan raut wajah heran

Arka tersenyum sambil tetap menatap langit.

"Raynald. Maafkan. Sepertinya aku tidak bisa menjadi kawan sejawatmu. Aku tidak bisa menjadi dokter spesialis bedah jantung seperti yang kita impikan"

"A.. Apa maksudmu?"

"Aku tidak sanggup",ucap Arka pelan

"Apa maksudmu? Kau akan berhenti menjadi seorang dokter?"

"Aku tidak yakin",ucapnya lemah.

Raynald beranjak dari duduknya menuju Arka. Ia menarik keras kerah kemeja yang Arka kenakan.

"Hei Arka Horiyama Mucas, apa maksudmu? Kau kenapa huh? Kenapa kau jadi lembek seperti ini?"

Arka menatap datar tanpa ekspresi ke arah Raynald yang tampak akan meledak di hadapannya.

Renjana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang