Hallo..
Ini adalah wattpad pertamaku. Jadi maklum kalau ceritanya abal-abal ya. Dan mungkin gak menarik.
NB : Beberapa chapter saya privat, follow saya jika mau baca. Kalau masih gak muncul di library, hapus dari library terus add lagi ke library. Insya Allah muncul((: Tapi kalo masih gak bisa log out dulu akun kamu terus login lagi. Selamat membaca!
^^^-^^^
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah bagi para pelajar setelah mereka cukup lama merasakan liburan semester. Sekolah? Suatu hal yang menyenangkan. Apalagi disana mereka bisa bertemu dengan teman-teman. Ralat, lebih tepatnya mereka bisa liat cogan or cecan. Hmm emang anak jaman now banget ya.
Tapi tidak buat gadis belia yang satu ini. Ia adalah Vinnara. Ia benar-benar benci dengan apapun yang berbau sekolah. Ini sungguh memuakkan, pikirnya.
Ia turun menuju meja makan dengan langkah terseret. Suara bariton dari seorang pria paruh baya menyapa telinganya. Tapi, sayangnya sapaan itu tidak ditujukan untuk dirinya. Melainkan untuk sang saudara tiri, Rafishah yang satu sekolah dengannya.
"Pagi anak ayah," sapa Mr. Reyhan.
"Pagi ayah, pagi juga mama," sapa Rafishah lembut dan tak ketinggalan dengan senyum manisnya.
Entah sudah sejak kapan, ia tak mendapat sapaan dari seorang ayah. Ia sendiri sudah tak ingat. Dan yang paling penting. Gue gak butuh itu semua, cih palsu, batinnya.
Memang di meja makan itu terdapat 4 orang. Namun rasanya, yang benar-benar ada hanya 3 orang. Ia ada namun rasanya seperti tak dianggap. Itu sudah menjadi hal biasa untuk Vinnara.
Setelah mereka menyelesaikan sarapannya. Ketiganya bersiap untuk melanjutkan kegiatan. Mr. Reyhan pergi ke kantor dan Vinnara serta Rafishah pergi ke sekolah.
"Nara, Fishah kalian sekolah yang pinter ya.." nasihat wanita paruh baya lembut.
"Iya ma, tenang aja Fishah gak akan ngecewain mama sama ayah kok."
"Pinter anak mama, Nara kamu berangkat bareng-"
"Gue bisa berangkat sendiri," ucapnya dingin yang terkesan tidak sopan.
"Nara! Kamu kayak anak gak punya sopan santun aja! Dia itu mama kamu! Dan juga seragam kamu! Kenapa kamu acak-acakan begitu?"
"Nara. Hanya. Punya. Bunda," ucap Nara penuh penekanan dan berlalu begitu saja.
"Sudah ayah. Dia masih remaja, belum bisa kontrol emosi," ucap Ny. Desi menenangkan.
^^^-^^^
SMA Garuda
Sekarang hari MOS pertama. Dari gerbang sudah ramai siswa-siswi yang berpakaian seragam SMP disertai ID Card yang merupakan tanda bahwa mereka peserta didik baru. Masing-masing mereka ada yang sudah menemukan teman baru dan ada yang menyendiri merasa gugup karena masih asing dengan sekolah dan suasana baru.
Tak lama tanda bel masuk berbunyi. Para peserta didik baru diarahkan untuk berkumpul di aula. Di barisan paling depan berdiri sekitar 10 orang yang saling berjejer dengan seragam putih abu-abunya lengkap dengan jas berwarna navy sebagai tanda bahwa mereka adalah anggota OSIS. Di urutan pertama berdiri seorang pemuda tampan yang lebih menarik perhatian murid baru terutama kaum gadis.
Dia adalah Gerald. Ketos SMA Garuda. Wajahnya yang selalu datar dan terkesan dingin membuat gadis-gadis terpesona.
"Siapa tuh. Bening banget anjiirr."
"Iya cogan cyiinn."
"Gak boleh ada yang suka itu milik gue tau."
"Yaampun leleh hati gue bang.
"Tes. Perhatian! Harap diam semuanya!" ucap seorang pemuda ganteng sambil memegang toa yang juga tak kalah ganteng dari Gerald. Dia Ricco, mata cokelatnya memancarkan karisma tersendiri. Suaranya yang cukup keras terdengar ke seluruh penjuru aula. Membuat seluruh siswa benar-benar diam secara patuh. Lalu memberikan toanya kepada sang ketos untuk mempersilahkan berbicara.
"Selamat pagi," salam Gerald.
"Pagi kak," sahut mereka serempak.
"Ini adalah hari pertama MOS kalian. Jadi kami akan memperkenalkan diri kami kepada kalian sebagai kakak OSIS kalian. Nama saya Gerald selaku ketua OSIS. Saya harap MOS tahun ini akan berjalan lancar sesuai rencana. Semoga kalian bisa mendapatkan banyak pengalaman dan juga pelajaran berharga melalui MOS yang akan kita jalani selama 3 hari ini. Dan juga kalian harus mematuhi segala peraturan yang ada. Jika melanggar tentu saja kalian akan menerima sanksinya. Cukup sekian. Terima kasih."
Lalu toa itu beralih ke masing-masing tangan. Hingga kesepuluh OSIS itu selesai memperkenalkan diri mereka. Kehadiran seorang gadis manis berpenampilan absurd mengundang perhatian seluruh penghuni aula. Siapa lagi jika bukan Vinnara.
"Sorry gue telat," ucap Nara enteng hendak bergabung dengan kumpulan siswa baru lainnya. Namun langkahnya terhenti. Ketika salah satu kakak OSIS memberinya perintah.
"Hei kamu! Kamu telat! Kamu kesini sekarang!" perintah Ricco.
Pandangan Gerald yang semula menatap lurus ke depan kini beralih pada seorang gadis yang tak asing untuknya.
Tunggu, dia Lala?
--TBC--
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinnara (COMPLETED)
Teen FictionHighest Rank #1 Manu Martin *** Vinnara Renova siswi kelas X SMA Garuda. Cewek penyandang gelar 'junior kurang ajar'. Ia semakin terkenal ketika rahasia yang ia tutupi selama ini terbongkar. Tak ayal, h...