6. Attention(2)

8.4K 486 40
                                    

Happy Reading!!

Vote vote vote!!^_^

^^^-^^^

Nara kecil bermain di taman ditemani oleh bundanya yang duduk di kursi taman yang ada di bawah Pohon Palm.

"Bunda.. Nara seneng bisa main ke sini. Bunda kenapa gak bilang-bilang sih kalo ada taman bagus di sini .. pasti Anna juga seneng kalo main di sini," ucap Nara berkuncir dua dengan boneka Anna di pelukannya.

"Nara suka?'

"Suka banget bunda.. bunda disitu ada kupu-kupu! Kata Mm. Sisil, kupu-kupu itu berasal dari ulat terus jadi kempong-kempong.."

"Kempong-kempong? Kepompong maksud Nara?" Raline tertawa kecil melihat sikap lugu putri semata wayangnya.

"Aduh iya kepompong. Nara lupa bunda hehe."

"Bunda, Nara mau ambilin kupu-kupu dulu buat bunda. Kan bunda sekarang ulang tahun!"

"Bener Nara mau ambilin kupu-kupunya?"

"Iya bunda!" Nara yang bersemangat segera berlari kecil untuk mengejar kupu-kupu itu. Memang indah sayap kupu-kupu yang dimilikinya. Perpaduan warna Navy dan Ungu melebur jadi satu menjadi warna glowing yang menarik.

Tanpa sadar Nara sudah berlari cukup jauh hingga ia berada di pinggir jalan.

"Aduh susah banget sih ambilnya.. kupu-kupu sinii.. Nara kan susah buat dapetin kamu.. kamu harus mau diambil sama Nara. Soalnya Nara sayang banget sama Bunda"

Tapi kupu-kupu itu terbang lebih jauh. Nara kecil melangkahkan kakinya untuk mengejar kupu-kupu. Tiba-tiba datang dari samping, mobil sedan warna merah melaju kencang hendak menabrak tubuh kecil Nara.

"Aaaaa!!!!! Bundaaa!!!"

"Naraaa awas!!!!" Raline datang menyelamatkan putrinya, ia memeluk tubuh kecil putrinya, menghalangi agar putrinya tidak terluka.

Braakkkk!!!

Tubuh Raline dan Nara terpental jauh ke ujung jalan. Ditatapnya ibundanya yang masih memeluk erat tubuh ringkihnya dengan tubuh terkapar lemas tak berdaya. Darah mengalir di tangan dan kepala Raline. Sementara Nara? Dia baik-baik saja.

"Bunda!! Bundaaa.. hiks.. hiks.. tolong!!!" jerit Nara kecil ketakutan. Nara bergantian menatap bundanya yang berdarah-darah dan mobil sedan merah yang sudah pergi dengan kecepatan tinggi. Ia masih bisa melihat bentuk mobil yang menabraknya meski pandangannya sedikit buram karena air mata. Warna merah dan stiker doraemon di bagian pojok belakang mobil.

Tak lama kemudian ramai datang banyak warga untuk menyelamatkan Raline. Mereka segera menelepon ambulance. Lalu keduanya dibawa ke rumah sakit. Raline dibaringkan di atas ranjang dorong menuju Unit Gawat Darurat.

Selang 30 menit datang Bi Wati pembantu rumah tangga di rumah Nara.

"Non Nara!" Bi Wati segera merengkuh tubuh kecil Nara ke dalam pelukannya. Bi Wati menangis melihat kejadian tragis yang dialami tuannya.

"Bi Wati... Hiks hiks...Nara takuuttttt" Nara menangis deras."

"Bundaaaaa bibii!! Bunda Nara berdarah!"

"Non Nara.. cup cup.. bunda Nara pasti sembuh. Anak pinter gak boleh nangis."

Lalu keluar pria paruh baya berjas putih.

"Mohon maaf. Saudari Ny. Raline tidak dapat kami selamatkan. Mohon untuk bersabar ya ibu."

"Innalillahiwainnalillahiroji'un." Bi Wati menangis dengan pernyataan yang ia dengar.

Vinnara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang