Happy Reading!
Kupikir permainan puzzle cukup menyenangkan,
nyatanya itu mengejutkan, dan mungkin
terasa mengecewakan
^^^-^^^
Tap.. Tap.. Tap..
Gerald melangkah memasuki kamar bernuansa silver itu. Nyaman, pikirnya. Merasa ada seseorang yang masuk, Nara mendongak.
"Lo?" kaget Nara seketika langsung berdiri. Namun, Gerald tak bergeming sama sekali, menjawab pertanyaan Nara pun tidak.
Gerald menelisik dari atas ke bawah penampilan Nara. Timbul rona merah di parasnya ketika ia melihat kancing seragam Nara tak terpasang dengan benar. Bukan berarti dia cowok mesum. Dia hanyalah cowok normal.
Suasana mulai terasa canggung. Tak ada yang mencairkan suasana. Yang mereka lakukan hanyalah menatap satu sama lain. Menyalurkan perasaan yang tak mampu diungkapkan.
"Ekhem!"
Sontak keduanya menoleh secepat kilat kepada Fishah. Entah sejak kapan cewek itu berdiri di depan pintu.
"Ka-kalian ngapain?" tanya Fishah.
"Kita-" jawab Nara.
"Gue nyasar," potong Gerald mengabaikan tatapan Nara.
"Oh gitu. Toiletnya di bawah kak. Gue tunjukkin ya?" tawar Fishah semangat kemerdekaan.
"Boleh."
"Ayo kak!" ajak Fishah keluar dari kamar dan disusul Gerald.
^^^-^^^
"Makasih banyak Rey atas undangan makan malamnya," ucap tegas Mr. Johan.
"Sama-sama," jawab Mr. Reyhan.
"Sering-sering mampir kesini ya Mas Johan, Mbak," Ny. Desi menimpali.
"Insha Allah," ujar Ny. Andini tersenyum. "Semoga Nara cepat sembuh ya. Tolong sampaikan salam kami untuk Nara."
"Amiin amiin. Iya mbak," ujar Ny. Desi.
Para orang tua sibuk bercakap. Sementara, kedua remaja ini tak mau menyumbangkan sedikit suaranya.
"Kalian berdua diem-diem aja? Gak ada yang mau berpamitan nih? Ini mau pulang lho," canda Ny. Desi.
"Ih mama apaan sih," jawab Fishah malu-malu mengundang gelak tawa para orang tua.
"Ya sudah kita pamit dulu. Selamat malam," pamit Mr. Johan.
"Hati-hati.. Jam segini jalanan udah gak terlalu macet," ucap Mr. Reyhan.
"Iya."
"Kak.. Hati-hati," cicit Fishah. Gerald hanya mengangguk.
"Anak muda jaman sekarang ya. Tadi gak ada yang mau ngomong. Sekarang.." goda Ny. Andini.
Keluarga Mr. Johan berjalan menuju mobilnya. Mereka bersiap-siap meninggalkan kediaman Keluarga Reyhan Pratama.
"Ma, Pa, Gerald keluar sebentar."
"Kemana bang?" tanya Ny. Andini.
"Ricco Rafan."
"Ya sudah. Hati-hati. Jangan ngebut ya bang."
"Iya."
Ketiganya memasuki mobilnya masing-masing. Mr. Johan dan istrinya, sedangkan Gerald membawa mobil sendiri. Gerald mencari kontak Rafan dan menelponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinnara (COMPLETED)
Teen FictionHighest Rank #1 Manu Martin *** Vinnara Renova siswi kelas X SMA Garuda. Cewek penyandang gelar 'junior kurang ajar'. Ia semakin terkenal ketika rahasia yang ia tutupi selama ini terbongkar. Tak ayal, h...