Happy Reading!
^^^-^^^
Ny. Andini keluar dari kamarnya dengan kedua tangan yang mengkilap karena minyak urut. Ia berjalan pelan bak seekor siput, mengingat konsentrasinya terbelah menjadi 2, antara berjalan dan memegang ponsel. Sesekali keningnya berkerut saat melihat layar ponsel. Ya, beliau merasa kesal karena seseorang di ujung telepon tak segera membalas pesannya. Kesal bukan? Sudah menunggu tak diberi kejelasan pula.
"Kok balesnya lama banget.." gerutunya berdiri di depan pintu sibuk mengutak-atik ponselnya.
Derap kaki seseorang yang berjalan ke arahnya, mengalihkan perhatiannya dari ponsel. Ternyata anak semata wayangnya.
"Abang mau kemana?"
"Mau sholat Ma," jawab Gerald seadanya.
Ny. Andini menepuk jidatnya. "Oh iya! Udah adzan kan ya?"
Gerald mengangguk kecil. "Mama gak sholat?"
"Mama lagi libur. Papa kamu Mama panggil dulu, biar sholat bareng kamu.. Tadi habis Mama pijitin," ujar Ny. Andini diakhiri senyum manis.
Gerald mengangkat kedua alis tebalnya, heran. "Mama mijitin Papa sambil main hp?"
Ny. Andini melihat ponsel mahalnya dan Gerald bergantian. "O-oh inii.. Mama lagi ada urusan sama temen Mama.. gak bisa ditinggal, takutnya ada pesan masuk terus Mama gak tau sayang.."
"Ya udah.. nih ponselnya Mama taruh sini dulu.. Mama mau cuci tangan," katanya lalu pergi selepas menggeletakkan begitu saja ponsel mahal itu di pinggiran meja.
Gerald melihat punggung sang Mama yang menghilang di kamar mandi dalam diam. Entah mengapa semakin hari semakin terasa mengganjal saja. Seharusnya tak ada yang patut ia curigai, namun sikap aneh sang Mama yang tak biasa malah mengundang rasa penasaran.
Gerald mendekati ponsel itu yang ada di atas meja. Mamanya ceroboh sekali, menaruh ponsel ke tepian, rawan jatuh. Gerald pindah ponsel itu lebih ke tengah. Lalu beranjak mengambil air wudhu. Baru beberapa langkah, suara getaran ponsel tersebut menarik atensinya kembali. Ada telepon masuk. Mungkin, telepon dari orang itu yang dari tadi Mama tunggu-tunggu.
"Ma telepon!" teriak Gerald terus menatap layar ponsel yang menyuguhkan adanya panggilan masuk.
Gerald menatap arah kamar mandi, namun tak ada tanda-tanda sang Mama segera keluar. Gerald berinisiatif mengangkat telepon itu agar si penelepon menelepon lagi beberapa saat kemudian.
"Assalamu-.."
"Nyonyaaa. Nyonya bagaimana sih?! Kenapa gak Nyonya bayar-bayar juga? Sewanya atas nama saya, yang dikejar-kejar saya, bukan Nyonya. Cepet bayar sewa Nya. Gimana ini?!"
Gerald mengerutkan dahi. Siapa pria ini? Sewa apa?
"Maaf Mama-.."
"Kan saya sudah bilang Nya. Jual aja mobilnya. Aman kan? Nanti atas namanya berubah jadi atas nama orang lain. Tapi.. untungnya ya dibagi 40% sama saya. Ingat! Pak Ando ini juga butuh uang hahaha. Toh ini rahasia kita berdua. Suami sama putra Nyonya gak akan tau lah. Gini aja.. saya kasih alamat jual mobilnya. Bentar lagi saya sms. Tuuuuuut."
Gerald termangu menatap hitamnya layar ponsel. Ia merasa sesuatu yang amat besar disembunyikan oleh Mamanya sendiri. Entah apa itu.
Ting!
From : 0896-3452-XXXX
Rental & jual mobil bekas Grandy
Jl. Soekarno-Hatta No. 300 Bandung
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinnara (COMPLETED)
Teen FictionHighest Rank #1 Manu Martin *** Vinnara Renova siswi kelas X SMA Garuda. Cewek penyandang gelar 'junior kurang ajar'. Ia semakin terkenal ketika rahasia yang ia tutupi selama ini terbongkar. Tak ayal, h...