30. Penyelamat (1)

5.9K 234 6
                                    

Yakin nih gak mau mampir ke DESTRAYA??

Coba mampir aja ke lapak sebelah^^

DESTRAYA bakal saya tamatin setelah Vinnara tamat.

Insya Allah saya update Vinnara cepet.

Happy Reading!

^^^_^^^

Drrrtt Tiing!! Drrrtt Tiing!! Drrrtt Tiing!!

Dering panggilan ponsel Blackberry hitam mengusik aktivitas seorang pria yang tengah memuaskan diri. Beberapa kali terdengar geraman kesal dari mulut si pria. Terpaksa ia menjeda sejenak aktivitasnya, menaruh segelas kecil dan sebotol Bir Bintang tepat di sebelah asbak aluminium berisi puntung rokok. Lalu berdiri mengambil ponselnya di atas lemari plastik.

Jari-jarinya yang bertato memencet tombol hijau, "Hallo.."

"......................"

Si pria tertawa menggema ke seluruh ruangan, "HAHAHA. Tenang nyonyaa.. Anda gak usah risau. Sudah saya urus semuanya.. Semuanya. Anda kayak gak kenal saya aja.." ucapnya dengan suara khas bapak-bapak.

Si pria membalikkan badan mendekati kursi kayu berbahan bambu lalu mendudukinya dengan kedua kaki diselonjorkan.

"......................"

"Kenapa gak nyonya jual saja mobilnya? Kan enak, nyonya gak perlu pusing-pusing mikirin masa lalu?" tanyanya seraya membelai kumisnya yang tebal.

Si pria mengangguk, "Oke-oke. Oke. Siap nyonya! Bereeess! Tapi moneynya ya? Money.. Seperti biasa.. Cash."

Sang pria menjauhkan ponselnya dari telinganya. Menyembunyikan ponsel tersebut ke saku celana, "Kalo gini, uangku cepet banyak. Gak usah repot-repot nyari kerja sana-sini. Hahaha.."

^^^-^^^

Ruang D104 (X IPA 3)

"Saatnya jam ke 4 dimulai. Ting Nong Ning. It's time to get the forth lesson. Ting Nong Ning."

"Gak terasa ya dari tadi ibu jelasin materi udah jam pelajaran ke 4," kata Bu Rina guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

"Iya bu. Bener. Mboten keroso (Gak terasa).." sahut Asep.

Bu Rina tertawa pelan mendekati Asep sambil membawa buku LKS Agama Islam, "Lho Sep, bukannya kamu sebangku sama Arlan? Arlannya mana?"

Asep menunjuk bangku seberang paling belakang, "Ituu.."

Bu Rina mengikuti arah tunjuk Asep. "Arlan kenapa kamu pindah belakang? Kok jadi duduk sama Sammy?" tanya Bu Rina.

Arlan cengengesan. "Ah bosen bu duduk sama Asep. Ntar saya diajarin karawitan terus.." sahut Arlan dengan suara beratnya yang keras. Sontak seluruh penghuni ruangan tertawa.

"Masih bagus aku ngajarin sampeyan karawitan, dari pada aku ngajarin lagu Lengser Wengi," cibir Asep.

"Ngeles aja lo," balas Arlan tak mau kalah.

Bu Rina geleng-geleng kepala melihat Arlan dan Asep, "Udah ayo buka halaman sel-.."

"Bu Rina!" panggil Pak Edi.

Bu Rina memutar badan menghadap Pak Edi yang berdiri di pintu. "Ada apa Pak Edi?" tanya Bu Rina menghampiri Pak Edi.

"Sebentar bu," jawab Pak Edi tersenyum.

Bu Rina dan Pak Edi terlibat perbincangan pribadi di depan kelas X IPA 3. Seperti magic, kelas langsung berubah ricuh karena tak ada guru yang mendampingi.

Vinnara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang