Happy Reading!
^^^-^^^
Gerald memelankan laju motornya begitu ia memasuki area perumahan. Ia berhenti di depan gerbang berwarna emas. Satpam yang berjaga dengan sigap melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.
"Sore Mas," salam Pak Dadang berdiri di depan Gerald.
"Sore. Mau antar ini buat Tante Desi," jelas Gerald menenteng tas kresek cukup besar.
Pak Dadang kembali ke gerbang untuk dibuka lebih lebar, "Silahkan silahkan mas."
Gerald masuk bersama motornya, "Makasih," singkat Gerald.
Gerald memarkirkan motornya di pekarangan rumah. Ia melihat banyaknya pelayan yang bekerja, di depan rumah saja ada 3 pelayan entah di dalamnya ada berapa. Ada yang mengelap kaca, menyapu, dan merawat taman depan rumah.
Salah satu pelayan menjeda kegiatannya dan mendekati Gerald, "Cari Non Fishah Den?" tanya pelayan melirik seragam Gerald yang sama dengan seragam majikannya.
Gerald menggeleng,"Tante Desi," koreksi Gerald.
"Tapi Nyonya masih keluar Den, yang ada Tuan Reyhan. Apa sama Tuan aja?" tawar Si Pelayan. Dan Gerald mengangguk.
Pelayan mempersilahkan masuk, "Mari masuk, Den."
Gerald mengikuti pelayan masuk ke dalam rumah. Belum sempat pelayan tersebut memanggil Mr. Reyhan, beliau sudah melihat keberadaan Gerald dengan membawa sebuah cangkir kosong.
Mr. Reyhan membenarkan kacamatanya, "Nak Gerald.."
"Sore Om," salam Gerald mencium punggung tangan Mr. Reyhan.
Mr. Reyhan mengangguk ramah, "Sore juga Nak. Silahkan duduk." Lantas Gerald menempatkan pantatnya di sofa empuk berlapis bludru itu.
Mr. Reyhan celingukan, "Kamu sendirian nak? Mama Papa kamu gak ikut?"
Gerald mengangguk kecil, "Papa bisnis di Jerman Om. Ini dari Mama.." ujar Gerald menyerahkan tas kresek.
Mr. Reyhan mengambil tas tersebut, "Wah kayaknya Om kenal aroma ini..." yakin Mr. Reyhan menunjuk-nunjuk tas kresek.
Mr. Reyhan mengintip isi tas, "Tuh kan. Om sudah tebak. Pasti ini cupcake buatan Mama kamu. Om hafal sekali dari baunya. Ternyata Mama kamu masih ingat.. Sampaikan terima kasih Om dan Tante untuk Mamamu ya?"
Gerald tersenyum tipis, "Iya sama-sama."
Dahulu ketika Nara dan Gerald masih akrab berteman sewaktu kecil, Tante Andini selalu memberikan sekotak kue buatannya untuk Nara sekeluarga. Nara kecil selalu bilang, "Papa Nara suka cupcakenya Tante. Nara juga suka kue yang cokelat, besok Nara dikasih lagi kan tante?". Ucapan polos yang terlontar dari mulut Nara kecil selalu teringat diingatan Tante Andini. Oleh sebab itu Nara selalu mendapat bagian. Namun tidak lagi setelah keluarga Tante Andini pindah ke Jakarta.
Dan ini untuk pertama kalinya Tante Andini memberikan kue buatannya setelah 9 tahun berlalu. Tante Andini meminta Gerald sepulang sekolah untuk mampir ke butiknya mengambil cupcake guna diberikan kepada Mr. Reyhan.
Mr. Reyhan menyodorkan camilan yang tersedia di meja, "Makan nak makan. Tante Desi masih arisan. Biasa ibu-ibu punya dunianya sendiri hahaha."
Mr. Reyhan menengok tangga spiral untuk ke kamar, "Oh ya. Fishah sudah ada. Om panggilkan ya?"
Tak sempat Gerald menolak, Mr. Reyhan lebih dulu berteriak memanggil Fishah.
"FISHAH! FISHAH! TURUN SAYANG! TEMENIN KAK GERALD SINII.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinnara (COMPLETED)
Teen FictionHighest Rank #1 Manu Martin *** Vinnara Renova siswi kelas X SMA Garuda. Cewek penyandang gelar 'junior kurang ajar'. Ia semakin terkenal ketika rahasia yang ia tutupi selama ini terbongkar. Tak ayal, h...